“Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima yang sebanyak-banyaknya.” – Andera Hirata, Laskar Pelangi –

Mempercayai bahwa memberi adalah bagian dari kebutuhan manusia membuat gerak dalam memberi itu sendiri menjadi lebih ringan.Tentu saja, sesuatu yang didasari karena pemahaman akan lebih mengakar dan mudah bertunas hingga tuntas menjadi pembiasaan. Memberi semangat dalam membaca juga menjadi hal yang harus dibagikan, itulah kenapa TBM Citra Raya tiada henti mengadakan gelar buku keliling satu kampung ke kampung lainnya.

Kali ini, kami akan bercerita tentang bagaimana kami memberi semangat membaca bagi anak-anak di cluster Puri Asih 2, Serdang, Kecamatan Legok. Hari keempat belas di bulan Januari 2018, tepat di hari Minggu kami berkunjung ke sebuah perumahan yang lumayan jauh dari lokasi TBM Citra Raya. Berkat jasa Kak Devi, salah seorang relawan kami yang asalnya dari sekitaran Kecamatan Legok, kami bisa melakukan gelaran.

Sebelumnya urusan izin dan dialog dengan jajaran pengurus lingkungan sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh Kak Devi, jadi di hari yang telah ditentukan ini kami langsung tinggal meluncur ke lokasi. Butuh waktu 30 menit untuk sampai di Cluster Puri Asih 2, kami juga lumayan molor dari waktu yang telah ditentukan. Untungnya Kak Devi sudah siap di lokasi sebelum rombongan relawan TBM Citra Raya datang. Dalam pesan singkatnya, Kak Devi sudah memberi kabar bahwa sambutan dari warga sangat meriah. Saat itu kami bisa mendengar suara yang dikirim Kak Devi berupa musik anak-anak yang telah diputar oleh Pak RT sebagai pemancing anak-anak untuk berkumpul.

Saat sudah sampai di lokasi, kami benar-benar ikut senang atas sambutan yang diberikan warga. Pertama, sudah ada sejenis pos ronda yang lengkap dengan peralatan pengeras suara yang sebelumnya sudah diputarkan lagu-lagu anak. Kedua, kami mengelar alas di lapangan tenis belakang pos ronda yang sangat luas. Ketiga, alas yang kami bawa ditambah oleh Pak RT dengan tiga alas lagi miliknya. Jadilah gelaran kali ini adalah gelaran dengan alas terbanyak, hehe.

Ternyata kenapa sampai Pak RT menambah jumlah alas itu sangat beralasan, beberapa saat setalah buku-buku yang kami bawa di gelar di dua alas yang tersedia, banyak sekali anak-anak komplek yang segera mengerubungi bak ibu-ibu memburu tukang sayur. Anak-anak di Cluster Puri Asih 2 ini sangat mandiri. Mereka melihat buku lalu mengambilnya untuk dibaca. Memang, beberapa anak masih harus dibantu diceritakan oleh kakak relawan karena belum bisa membaca. Anak usia balita mendekat, anak-anak Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Menengah Pertama pun ikut berkumpul dan memilih buku-buku yang mereka sukai.

Bersamaan dengan gelaran, bapak-bapak sedang melakukan kerja bakti di sekitar tempat kami memasang alas. Pemandangan yang indah: anak-anak membaca buku dan bapak-bapak membersihkan lingkungan, ini adalah salah satu kampung yang patut dicontoh keteladanannya. Nah, dari gelaran ini kami juga melihat betapa murah hatinya warga Cluster Puri Asih 2 dalam memberi, kami disediakan air mineral untuk diminum dan makanan ringan. Bagian ini merupakan suatu bagian yang tidak akan terlupakan: ubi rebus dan sukun goreng yang terhidang, hihi.

Anak-anak yang berdatangan terus bertambah, dari yang belum mandi, sudah mandi, sambil sarapan pagi, hingga yang baru pulang karate juga ikut duduk di jajaran pembaca buku yang budiman. Tiap episode dari gelaran yang kami lakukan selalu dipenuhi dengan lakon anak-anak dengan beragam keadaan. Ini menjadi hal yang membuat kami selalu senang dan semakin bisa memahami dunia anak-anak yang unik.

Lapangan tenis yang kami gunakan untuk gelaran semakin panas ketika matahari mulai tinggi, kami perlu bergeser ke tempat yag lebih rindang. Warga menyarankan kami untuk memindahkan alas baca. Apakah pembaca tahu ke mana kami harus memindahkannya? Kami juga awalnya menolak untuk pindah ke titik itu, tapi warga tetap menyuruh dan mengatakan tidak akan apa-apa. Bisa tebak dimana? Oleh Pak RT, kami diminta memindahkan alas-alasnya ke tengah jalan gang di cCuster Puri Asih 2, wah ini sedikit membahayakan. Tapi, Pak RT bilang tidak apa-apa, sebab sudah ada pemberitahuan dan warga akan dengan senang hati memutar ke jalan lain. Sungguh membuah leleh sikap Pak RT ini.

Geralan kali ini juga kami di bantu oleh mahasiswa magang loh, ada Kak Selvi, Kak Okta, Kak Ivi, dan Kak Rosyida. Terimakasih sudah datang, Kakak-kakak magang!

Dan, di akhir gelaran saat kami sudah berberes dan siap melaju kembali ke TBM, kami dikejutkan dengan selembar kertas di papan pengumuman warga cluster Puri Asih 2. Ternyata jauh-jauh hari Pak RT sudah membuat tulisan disana untuk memberi tahu soal gelaran yang kami lakukan ini. Bukan hanya terkejut, kami juga bahagia sekali atas sikap Pak RT yang sangat luar biasa dalam memberi informasi ke warganya.

Terimakasih banyak Pak RT cluster Puri Asih 2, salam Literasi! (oleh: @magentha_azzahra)