Setiap hari saya selalu dihadapkan pada anak-anak. Mulai dari melihat mereka menangis, gembira dan lainnya. Ada banyak hal yang saya kagumi pada anak-anak. Meskipun anak-anak memiliki kegiatan yang sangat padat. Satu hal yang saya amati pada anak adalah mereka pembelajar yang tidak mudah menyerah.
Saya jadi teringat dengan ungkapan ‘belajar di saat kecil bagai mengukir di atas batu sedangkan belajar di saat tua bagai mengukir di atas air’. Perumpamaan ini ternyata mengandung filosofi yang besar. Tentulah akan mudah untuk mengukir di atas batu demikian kerasnya. Namun, tentulah sulit untuk mengukir di atas air.
Pertama, Mereka selalu merendahkan hati. Anak-anak yang setiap pagi belajar ke sekolah tentu sangat merendahkan hatinya. Anak-anak akan memulai mencium tangan Gurunya dan bersedia mendengar penuh seksama. Maka tidak heran mereka akan membawa pelajaran dan ilmu yang bermanfaat sesampainya di rumah.
Kedua, Mereka bersikap jujur. Kejujuran anak bahwa mereka membutuhkan bimbingan dan ilmu ini yang harus kita pelajari. Kejujuran menciptakan keberanian dan keterbukaan agar pelajaran dapat masuk tanpa berat dan malu.
Ketiga, Mereka selalu bersemangat. Setiap hari jiwa anak selalu bersemangat. Bahkan melebihi orang dewasa. Semangat yang dimiliki anak-anak ini yang seharusnya dijaga sampai kita dewasa.
Demikian sikap-sikap ini juga dapat ditularkan pada orang-orang dewasa agar masih terasa mengukir di atas batu.[]