Kau adukan laju waktu merampas indera Bertahta dalam sunyi menjelma jelita Bagaimana aku tidak bisa JATUH CINTA darimu? Kau itu bulan! Purnama yang kutunggu seribu tahun
Dalam yang kau ukir, semua rasa terpendam jauh Jangan kau telisik, karena cinta akan menemukan jalannya sendiri
RUPAMU BULAN, aku adalah bumi yang menampung cahayamu Jangan pernah kau sembunyi dibalik awan Mengukir air mata menghapusku Bila setitik rasa itu ada Maka biarkan aku memandangmu Bukan sebagai pemuja, tapi pecinta.
Tanjung Aur, 3 november 2017