Oleh Badaruddin Amir
(Pendiri Perpustakaan Komunitas Iqra)
Apa yang kami sebut sebagai “Pojok Literasi” sesungguhnya adalah sebuah ruang public yang kami buka di Perpustakaan Komunitas Iqra setahun terakhir ini. “Pojok Literasi” adalah sebuah kegiatan diskusi tentang literasi yang dilaksanakan secara terencana dua bulan sekali di ruang baca/teras Perpustakaan Komunitas Iqra. Pojok Literasi melibatkan semua komunitas yang ada di Kabupaten Barru, bahkan juga yang ada di luar Kabupaten Barru dengan persetujuan yang telah disepakati sebelunya. Komunitas yang setuju dan telah membuat kesepakatan (tak tertulis) kami undang sebagai pelaksana kegiatan diskusi literasi di Perpustakaan Komunitas Iqra. Kegiatan ini biasanya kami laksanakan pada sore hingga malam hari Minggu. Yang mengundang peserta dan menyediakan pasilitas seperti sound system, lighting, dekorasi, dan konsumsi adalah komunitas yang diberikesempatan sebagai pelaksana. Perpustakaan Komunitas Iqra hanya menyediakan akomodasi, menyediakan ruang, serta pemantik diskusi (pembahas/pemateri) dari pakar, sastrawan, penulis atau tokoh tertentu sebagai pembicara jika komunitas yang kami undang tak bisa menyediakannya. Hal itu kami sanggupi karena saya secara pribadi sebagai penulis/sastrawan/wartawan memiliki banyak kolega yang mampu berbicara tentang literasi. Kegiatan ini tidak semata menampilkan diskusi, tapi juga disertai ekspresi budaya seperti pementasan monolog, tari, baca puisi, baca cerpen, music akustik dan lain-lain sebagai acara selingan.
Dalam lima kali kegiatan “Pojok Literasi” di tahun 2018 kami telah mengundang lima komonitas sebagai pelaksana, masing masing komunitas Gusdurian Barru yang sekaligus memberi nama kegiatan ini sebagai “Pojok Literasi”. Gusdurian Barru mengambil tema “Literasi & Oase Bagi sikap Kemanusiaan Kita” berlangsung pada Sabtu, 29 September 2018. Pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Gusduian Barru ini kami menghadirkan Jamal Passalowongi, S.Pd, M.Pd (Instruktur Literasi Sulawesi-Maluku) dan Badaruddin Amir, S.Pd, M.Pd (sastrawan Sulsel) sebagai pemantik diskusi. Dua bulan setelah itu kami mengundang komunitas mahasiswa Biro Khusus “Belantara Kreatif” Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar sebagai pelaksana dengan tema “Kaji sastra dan literasi” menghadirkan Tri Astoto Kodarie (penyair) dan Jamal Passalowongi, S.Pd, M.Pd (Instruktur Literasi) sebagai pemateri. Dan tiga kegiatan yang sama sebelum kegiatan ini bernama “Pojok Literasi” juga telah kami laksanakan, masing-masing “Silaturrahmi Budaya” yang diisi oleh Komunitas Menulis Pare-Pare menghadirkan Tri Astoto Kodarie (Penyair), Pangerang P. Muda (cerpenis) dan Badaruddin Amir sebagai pemateri, “Dialog Sastra” diisi oleh Komunitas Sastra Ajattappareng menghadirkan sastrawan se Ajattappareng (Parepare-Barru-Sidrap), dan “Tudang Sipulung” yang diisi oleh mahasiswa KKN Unhas Gelombang 99 dengan tema “Sastra Daerah dan Kearifan Lokal di Tengah-Tengah Masyarakat Bugis” dengan menghadirkan masyarakat setempat sebagai udiens. Semua kegiatan diskusi itu berlangsung di Perpustakaan Komunitas Iqra. Adapun agenda-agenda kami selanjutnya setelah beberapa bulan jeda yang bersedia masuk sebagai pelaksana adalah “Forum Arisan Sastra” (FAS) Sulawesi Selatan yang beranggotakan para sastrawan Sulawesi Selatan yang memang telah melaksanakan kegiatan serupa di tempat lain, kami telah menawarkan tema “Literasi Sastra Koran vs Literasi Cybersastra” sebagai tema diskusi, menyusul “Pokja Wartawan Kabupaten Barru” yang saat ini masih kami konfirmasi dan menunggu kesepakatan.