*Moh. Syaiful Bahri
Komunitas Gada Membaca, berdiri pada 18 Februari 2015. Gada Membaca diinisiasi dan didirikan oleh keluarga Agus Munawar, melibatkan relawan, masyarakat sekitar dan para pihak yang peduli terhadap gerakan literasi.
Gada Membaca lahir dari serangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat dan berbasis pada kebutuhan. Oleh sebab itu, kehadirannya dapat menjadi pusat aktivitas masyarakat dalam rangka mencari solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi. Gada Membaca sendiri dibangun di atas tanah milik Agus Munawar, di mana peletakan batu bata pertama Gada Membaca dilakukan oleh Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya pada 18 Februari 2021. Gada Membaca merupakan gabungan dari dua nama tempat, Cigajah dan Dawuan, karena di sekitar lokasinya terdapat batu besar dan di bagian bawah terdapat Dawuan Cimuntur.
Gada Membaca dapat berkembang seperti sekarang ini, merupakan bukti nyata partisipasi publik yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat melalui gerakan literasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis.
Dengan adanya Gada Membaca, masyarakat menjadi mudah mengakses informasi yang dibutuhkan. Selain itu, Gada Membaca bisa menjadi tempat berlangsungnya pertemuan antar individu untuk berbagi pengetahuan, saling belajar, dan berdiskusi.
Tujuan dari Gada Membaca adalah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain melakukan beragam kegiatan, Gada Membaca juga, melalui program rolling buku, dapat membantu memfasilitasi berdirinya komunitas/Taman Bacaan Masyarakat/perpustakaan desa baru di sekitarnya. Sehingga menumbuhkan satu sistem gerakan literasi bersama.
Dalam perjalannya Gada Membaca terus melakukan kerja sama kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Pemerintahan, Swasta, BUMN, dan media massa. Supaya gerakan literasi ini dapat berkelanjutan dan berdampak nyata pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Hingga saat tulisan ini terbit, Gada Membaca memiliki 1574 anggota. Di mana anggota jenjang Pendidikan Anak Usia Dini 66, Sekolah Dasar (SD) 470, Sekolah Menengah Atas 331, Mahasiswa 132, Aparatul Sipil Negara (ASN) 35, dan masyarakat umum sebanyak 276 anggota.
Kegiatan-kegiatan Komunitas Gada Membaca terdokumentasikan dalam Sistem Informasi Manajeman (SIM) yang dikembangkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Kegiatan-kegiatannya adalah wisata baca, pojok baca digital, pembinaan pustawan cilik bersama Pusat Pengelolaan Pengetahuan UNPAD Bandung, peduli kesehatan bagi warga kurang mampu dan ada hambatan, kerelawan lapak baca, kampaye penipuan Indonesia dan berbagi pembalut darurat bagi perempuan, layanan bagi disabilitas, bubidaya ikan nila, kegitan KPM PKH Desa Winduraja, arisan buku, bedah buku, pesta rakyat, seni sunda karinding, teater, lomba-lomba membaca, menulis, puisi, tabuh bedug, edukasi tertib berlalu lintas, pengenalan teknologi robotik, film edukatif, belajar komputer, penyuluhan kebersihan lingkungan, penanaman pohon, bank sampah,, rolling buku dan gerakan donasi buku layak baca, pengenalan sejarah kampung, diskusi melalui zoom meeting, belajar komputer, ruang menulis KGM, mendorong berdirinya komunitas baca baru, temu komunitas, sharing dengan stakehorders dan penguatan komitmen, serta titik kumpul kegiatan PKM dan KKN Perguruan Tinggi.
Hingga saat ini, Komunitas Gada Membaca menjadi salah satu Taman Bacaan Masyarakat yang aktif di Cimais, Jawa Barat. Program-program di Gada Membaca dapat menjadi inspirasi untuk TBM-TBM lainnya.
*Tim Penulis Forum TBM/Pengurus Wilayah Forum TBM DIY