Senangnya…

Senang sekali…

Di Literasi Lumbung Lombok…

Bersama-sama berkreasi…

Gunakan “Aplikasi Let’s Read!”

(Penggalan lagu yang terinspirasi dari platform buku digital Let’s Read, diciptakan oleh TBM Literasi Lumbung, Lombok)

Ibu Paulina, pengajar Sekolah Dasar di Kalimantan Utara, pertama kali mengenal aplikasi Let’s Read dari INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia, Program kemitraan antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia).

“Latar belakang sekolah tertinggal di Kalimantan Utara. Dari sana kami mengenal aplikasi Let’s Read. Di tempat kami, Kalimantan Utara buku masih dapat dikatakan susah, dengan adanya aplikasi ini kami sebagai guru sangat terbantu. Anak yang awalnya kurang minat dengan membaca, dengan adanya aplikasi ini kemudian diperkenalkan pada anak, mereka mulai berminat untuk membaca. Karena selama ini di sekolah belum menyediakan buku yang sesuai dengan level anak-anak yang ada di sekolah.” tutur Ibu Paulina.

15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar, Ibu Paulina bersama anak-anak selalu membacakan buku dari Let’s Read. Hal ini selalu dilakukan, supaya minat baca anak terus meningkat.

Ibu Paulina juga mengkolaborasikan buku pelajaran dengan buku-buku Let’s Read. Seperti yang Ibu Paulina contohkan, menghitung sudut layang-layang atau bentuk dari layang-layang dalam pelajaran matematika, maka akan dicari pula buku yang berhubungan dengan layangan tersebut. Hal ini juga dapat menimbulkan siswa untuk minat terhadap membaca.

Dari beberapa hal yang sudah dipraktikan oleh Ibu Paulina, anak-anak sekolah di tempat Ibu Paulina memiliki kemampuan minat baca yang baik, selain itu memiliki kemampuan menulis cerita yang baik pula. Kemampuan ini distimulus oleh buku-buku dari Let’s Read.

Selain Ibu Paulina yang berbagi cerita mengenai Let’s Read, Arif Setiabudi berbagi ceritanya. Arif Setiabudi dari TBM Tunas Ilmu SKB Kab. Semarang memaparkan apa yang sudah dipraktikan di TBMnya. Awalnya ia mengidentifikasi masyarakat yang berada di TBM Tunas Ilmu, dan banyaknya pada agama.

Buku-buku agama sudah banyak di masyarakat, namun buku-buku pengetahuan umum yang masih kurang. TBM Tunas Ilmu meminjamkan 50 buku setiap bulan. Dengan adanya program Let’s Read, kami sangat terbantu, terlebih di TBM Tunas Ilmu maupun masyarakat sekitar sangat kekurangan buku-buku anak. Mereka (anak-anak) sangat menyambut sekali program Let’s Read, karena anak-anak sudah menggunakan handphone dan dapat digunaan di mana saja.

Mitra yang lain di TBM Tunas Ilmu, yaitu PAUD di mana peserta didiknya mencapai 60 orang, mereka juga kekurangan sumber bacaan. TBM Tunas Ilmu melatih mendongeng menggunakan aplikasi Let’s Read untuk orang tua PAUD. Selain, PAUD ada pula Paket B, di mana masih ada yang belum dapat membaca secara lancar. Sumber bacaan dari let’s read sangat membantu melancarkan membaca bagi siswa Paket B.

Lain di Semarang, lain di Lombok. Meski sama-sama menghidupkan aplikasi Let’s Read untuk masyarakat, namun cara mereka menyosialisasikannya berbeda. TBM Literasi Lumbung memiliki keunikan tersendiri dalam menghidupkan aplikasi Let’s Read.

Berawal dari hobi serta mencintai dunia pendidikan, perempuan asal Lombok ini mendirikan TBM yang diberi nama TBM Literasi Lumbung. Adalah Nikmah yang memiliki latar belakang keperawatan berbagi praktik baik pengenalan Let’s Read di Lombok.

TBM Literasi Lumbung lebih berkonsentrasi menyosialisasikan kegemaran membaca melalui lagu. Buku-buku Let’s Read menjadi inspirasi teman-teman di TBM Literasi Lumbung dalam membuat teks-teks lagu. Sekalian juga menyosialisasikan tentang platform aplikasi buku digital Let’s Read.

Konsentrasi lain dari TBM Literasi Lumbung Lombok pada lingkungan, terutama penangulangan sampah. Lagu yang dibuat oleh Kak Nisa Nikmah adalah mengajak orang untuk mendaur ulang sampah menjadi kerajinan. Berikut adalah teks dari lagu yang dibuat oleh TBM Literasi Lumbung

Aku mau tau…

Aku juga mau tahu…

Mari sama-sama…

Kita cari tahu…

Kawan coba lihat…

Buku perahu botol bekas…

Mari!

Kita baca…

Aku punya ide…

Kita buat perahu botol bekas…

Kumpulkan bahan-bahan…

Buat banyak kerajinan…

 

Senangnya…

Senang sekali…

Di Literasi Lumbung Lombok…

Bersama-sama berkreasi…

Gunakan “Aplikasi Let’s Read!”

 

Narasumber terakhir adalah Budi Susila, dari TBM Omah Buku, Magelang. Bapak Budi mempresentasikan materi yang diberi judul “Merajut jejaring, menjaring dukungan”.

Berawal dari mengenai relawan, biasanya relawan memiliki karakter, kemampuan, serta jejaring masing-masing. Dari sana ia mulai mengenali relawan terlebih dahulu. Kemudian membuat program yang jelas serta terukur, lalu masyarakat di sekitar TBM dipetakan.

Setelah itu bagaimana kita meyakinkan calon mitra kita, bahwa bermitra dengan TBM itu tidak rugi. Tentu saja TBM Omah Buku selalu menjaga mitra dengan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh mitra, membuat MoU atau surat perjanjian, dokumentasi yang baik, ucapan terima kasih, dll.

Selama ini, mitra dari TBM Omah Buku dapat dikatakan banyak, mulai dari Perguruan Tinggi, sekolah, perusahaan, komunitas, majalah serta koran cetak maupun online, yayasan sosial, lembaga desa, dll.

Lembaga yang bermitra dengan TBM Omah Buku tidak melulu dimintai dana atau pembiayaan, hal ini sesuai dengan porsi dari kemampuan mitra itu sendiri. Misalnya dengan sekolah, bukan sekolah yang dimintai dana untuk TBM, melainkan TBM yang membantu sekolah yang menjadi mitra TBM dalam hal Pendidikan. Seperti penguatan literasi dengan memperkenalkan buku-buku dalam upaya penguatan kegemaran budaya baca.

“Pada prinsipnya bermitra ini adalah memberi dan menerima, pada konteks let’s read, TBM Omah Buku lebih bergerak pada masyarakat” tutur Budi Susila.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Forum TBM bersama Let’s Read yang diberi judul “Kelas Berbagi: Beraksi Bersama Let’s Read” sangat memberikan informasi, inspirasi, dan motivasi untuk peserta webinar yang mengikutinya. Praktik baik yang telah dilakukan oleh temen-temen di TBM terkait menghidupkan aplikasi buku digital Let’s Read bervariasi, tidak membosankan, dan yang paling terpenting adalah membekas di masyarakat atau menimbulkan efek yang signifikan. Seperti yang dilakukan oleh TBM Literasi Lumbung dengan membuat lagu atau Ibu Paulina dan Mas Arif memanfaatkan aplikasi ini untuk menstimulus anak-anak SD serta paket supaya dapat membaca.

Begitu pula yang dilakukan oleh Pak Budi dengan mitra dan jejaringnya, memperluas daya jangkau aplikasi Let’s Read pada masyarakat.

Kegiatan ini dipandu oleh Heru Kurniawan, Pengurus Pusat Forum TBM, serta yang menjadi pembawa acara adalah Joana Jetira dari Pengurus Pusat Forum TBM pula. Peserta yang mengikuti webinar ini tersebar dari ujung timur hingga ujung barat Indonesia.