Oleh. Rahmat Kaizer*

 

“Membaca adalah keterampilan yang memungkinan pembelajaran lain terjadi”

Pada Sabtu (14/10) lalu, Forum TBM berkolaborasi dengan Gernas Tastaba, menyelenggarakan sebuah miniworkshop yang bernama “Ragam Cara Keterampilan Membaca.” Kolaborasi ini merupakah sebuah ikhtiar bersama untuk mendukung peningkatan literasi di masyarakat.  Kegiatan yang berlangsung selama 3 jam tersebut dihadiri oleh ±105 peserta, dari berbagai daerah.

Terdapat empat orang narasumber dari Gernas Tastaba, yang mengisi kegiatannya. Antara lain ada Dhitta Puti Sarasvati, Deta Ratna Kristanti, juga Rina Octavia dan Dhian. Gernas Tastaba sendiri adalah Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Membaca (Gernas Tastaba), yang digagas antara lain oleh Achmad Rizali, Dhitta Puti Saraswati, Habe Arifin, Itje Chodidjah, Agung Wibowo, Sekar Ayu Adhaningrum, Nurcholis Ainunnajib, Dwi Firli, Sissuwandi, dan Ika Siti Utami, Yanto Musthofa, dan Any Fauzainie. Semuanya relawan yang sehari-hari bekerja sebagai pendidik maupun pegiat pendidikan.

Pada kegiatan yang telah berlangsung kemarin, secara umum, materinya dikemas secara interaktif, di mana setiap pemateri akan memberikan ruang interaksi bagi peserta, sehingga yang terjadi adalah komunikasi yang terbangun dua arah. Menarik sekali. Dalam pemaparan masing-masing, dapat kita simpulkan bahwa keterampilan membaca tidak hadir begitu saja. Hal itu merupakan sebuah keterampilan yang perlu dipelajari. Dalam pemaparan para narasumber, ada gambaran umum menjadi pembaca aktif, membaca dasar, yang nantinya menjadi bekal menuju keterampilan membaca bermakna. Mengingat bahwa kegiatan sebelumnya hanya berupa miniworkshop, rencananya akan ada tindak lanjut dalam bentuk lokakarya kolaboratif antara Forum TBM dan Gernas Tastaba. Lokakarya ini akan diadakan dengan tujuan memahami dengan lebih mendalam setiap aspek keterampilan membaca.

Keseruan mengikuti kegiatan ini juga dirasakan oleh peserta, terlihat dari beberapa komentar, antara lain “Workshop kemarin sangat berkesan bagi saya,” “Materi dan metodenya disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,” serta “Saya senang bisa berkenalan dengan rekan-rekan yang juga peduli terhadap literasi, dan dapat berbagi metode membaca yang penting untuk anak-anak SD.”

Opik, selaku Ketua Forum TBM, menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini akan diadakan secara rutin oleh Forum TBM. Kegiatan tersebut merupakan langkah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan kemampuan pengelola organisasi TBM. Selain itu, ini juga merupakan cara efektif untuk melibatkan masyarakat secara lebih luas, sehingga harapan utama Forum TBM untuk menciptakan ruang pembelajaran sepanjang hayat dapat terlaksana.

 

*Relawan Forum TBM