‘‘Ayoo, salwa dan teman-teman ambil buku di grobag baca’’perintah saya.

‘‘siap kak?’’ jawab  Salwa dan teman dengan muka berseri-seri.

‘‘kita buka halaman 5, coba ada gambar apa saja?’’.

‘‘Gajah, sapi,  Orang sedang mencangkul, Ibu sedang memasak’’ jawaba salwa dan teman- teman yang  berbeda-beda.

‘‘Kalian hebat, yuk kali ini Kak akan bercerita tentang Gajah sampai Ibu memasak ’’. mualailah saya bercerita dengan expresi yang berbeda.

Meraka sangat menyenangkan dan antusias. Metode ini sangat bagus untuk membangun tumbuh kembang anak dalam aspek khususnya bahasa. Padahal, kalau misalnya kita ingin berkaca, semua negara-negara yang maju itu penduduknya memiliki kualitas dan kuantitas membaca yang jauh lebih banyak dari negara-negara lainnya. Menurut buku read aloud karya Jim Trealis bahwa di tahun 2010, Indonesia memiliki nilai indeks membaca sekitar 0,001. Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya ada satu orang saja yang memiliki minat baca sangat tinggi. Bandingkan dengan Amerika yang memiliki indeks membaca 0,45 dan Singapura yang memiliki indeks 0,55. Sementara Jepang memiliki indeks 17 koma sekian. Berdasarkan survei UNESO, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang paling rendah di kawasan ASEAN.

Jadi, salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan kemajuan bangsa ini dapat dimulai dari satu hal yaitu membaca. Berikut ini adalah cara menumbuhkan minat baca dengan jurus read aloud.

Pertama, Mengalokasikan Waktu Khusus untuk Membaca. Buatlah lokasi dengan disain yang menarik anak sehingga anak dapat belajar dengan nyaman. Tenerapkan waktu 10-15 menit membaca buku setiap hari misal membaca buku novel, ceriata anak, cerita legenda dan lain-lain. Hal ini mungkin juga bisa dicoba yaitu memulai untuk membaca setiap hari, 10-15 menit saja secara konsisten kemudian setiap bulannya baik di sekolah, rumah ataupun sebelum mulai kegiatan. Mereka akan tambah sedikit demi sedikit bisa membaca buku hingga satu atau dua jam setiap harinya.

Kedua, Manfaatkan buku sebagai kosa kata.  Anak memang butuh bahasa baik, jika read aloud ke anak dengan baik dan nyaman mereka akan menyimak dan paham apa yang di sampaikannya. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat baca terhadap anak. Sempatkan kata-kata mutiara yang sedang read aloud ke anak agar menambah wawasan anak dan menambah kosa kata bahasa.

Ketiga, Belajar Effective Reading. Survey membuktikan saat ini hanya satu dari dua puluh orang yang kemampuan membacanya berkembang sejak anak-anak. Dengan belajar membaca efektif yang ternyata sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Beri konsep ide-ide yang kreatif misal,  ‘‘apa warna bendera indonesia?’’.

‘‘Merah putih’’, Salwa sorak dengan keras.

‘‘Betul, sekarang kita gambar dan warnai di kertas dengan baik?’’ perintah saya .

Metode dengan belajar seperti ini anak akan efektif dan daya kognitif anak cepat merangsang untuk melakukan apa yang di pikirannya.

Keempat, Berdiskusi dan Bergabung. Berdiskusi bisa menjadi cara ampuh untuk tetap menjaga kita tetap semangat membaca. ‘‘Ayok kita duduk melingkar apa yang kakak ceritakan tentang buku kalian?’’ ajak saya dengan semangat.

‘‘Ini ka, gajah kembar!’’. Pinta Rofi dengan menunjukan bukunya.

‘‘Oke dengarkann yak,  kakak akan bercerita gajah kembar’’. Dengan senag hati saya turun tangan.

Diskusi seperti diatas banyak mengandung makna yang menyerap dan anak akan aktif bertanya-tanya tentang cerita tersebut. Kembangkanlah potensi anak dengan kegiatan membaca agar anak siap  dan menangkap berbagai pengetahuan yang ada di sekitanya terutama buku.

Belajar dengan metode jurus read aloud sangatlah mudah, anak  tidak ada rugi menjadi seorang yang sangat senang dengan membaca. Benar-benar tidak ada ruginya. Tidak perlu takut menjadi orang yang introvert, kaku, atau malah terkesan aneh karena kita kutu buku. Justru orang-orang yang saya kenal, yang kebiasaan membacanya kuat menjadi seorang yang sangat super, hangat, dan nyambung dengan apapun yang dibicarakan.*