Oleh. Atep Kurnia*

 

Di bawah pendudukan kembali Belanda, N.V. Papierfabriek Padalarang dibuka lagi pada tahun 1947. Isyarat pembukaan kembali pabrik kertas tersebut sudah dibicarakan oleh pihak manajemennya di Amsterdama pada 17 Agustus 1946.

Dalam Algemeen Handelsblad (27 Juli 1946), tersiar kabar bahwa pada manajemen N.V. Papierfabriek Padalarang akan mengadakan rapat luar biasa para pemegang saham pada 17 Agustus 1946 pukul 11.00 di kantor Internationale Crediet & Handelsvereeniging Rotterdam, Westerstraat 29, Rotterdam. Agenda rapat tersebut antara lain pembukaan oleh ketua, keputusan untuk melanjutkan lagi perusahaan, dan pembicaraan mengenai bisnis lainnya.

Rapatnya dilanjutnya dengan pertemuan pada 14 Februari 1947 pukul 14.30, di kantor N.V. Papierfabriek Gelderland, Voorstadslaan 23, Nijmegen. Agenda rapatnya saat itu adalah pembukaan, notulen, pengangkatan direktur N.V. Papierfabriek Padalarang, menambah dewan direktur dengan direktur dari pihak ketiga, komunikasi mengenai situasi yang terjadi di Padalarang, dan bisnis lainnya (Algemeen Handelsblad, 10 Januari 1947).

Di Indonesia sendiri, pada awal Januari 1947 dikatakan bahwa banyak kertas putih telah banyak yang hilang, karena terbuang atau terbakar. Tidak banyak diketahui oleh umum bahwa kertas semacam itu dapat digunakan lagi untuk industri kertas, sehingga masyarakat umum dapat berkontribusi mengingat fakta bahwa Pabrik Kertas Padalarang dapat beroperasi lagi sesegera mungkin dengan menggunakan kertas bekas sebanyak mungkin. Oleh karena itu, jangan sampai kertas bekas dibuang pecuma. Saat itu manajer N.V. Papierfabriek Padalarang beralamat di Zorgvlietlaan 6, Bandung (AID de Preangerbode, 4 Januari 1947).

Pada 13 Januari 1947, Bandoengsche Nijverheid Initiatief van Industrieel Herstel mengadakan pertemuan di lobi Hotel Savoy-Homann. Acara tersebut merupakan pertemuan pertama kalangan industrialis di Bandung dalam skala besar dan kecil, yang dipimpin dan digagas oleh Bureau voor Industrieel Herstel atau biro untuk membangkitkan lagi industri. Acaranya dibuka oleh kepala Bandoengsche Nijverheid Initiatief van Industrieel Herstel drs. A. Aten. Dalam pertemuan tersebut, J.G. Prins sebagai kepala Bedrijfstak Metaal en Nijverheid Kranenburg, berbicara atas nama Bandoengsche Kinine-fabriek dan Papierfabriek Padalarang (AID de Preangerbode, 14 Januari 1947).

Pertemuan tersebut disusul rapat pembentukan Commissie van Bijstand dari Bureau voor Industrieel Herstel pada 1 Juli 1947. Pihak-pihak yang hadir antara lain Asisten Residen Bandung B. Van Duuren, yang mewakili residen Priangan; drs. A. Aten (kepala BIH), E. Croes (inspektur jenderal BB), ir. J.J. Kranenburg (Bond van Industriëlen BKF), J.G. Prins (Bond van Metaljn Industrie en Bedrijfstak Metaalindustrie). Sementara dari pihak Papierfabriek Padalarang ada Ir. T. Tromp (AID de Preangerbode, 2 Juli 1947).

Hasil produksi Pabrik Kertas Padalarang mulai terpantau diiklankan oleh G.T.C. Van Dorp & Co., sejak minggu kedua Oktober 1947. Dalam AID de Preangerbode edisi 14 Oktober 1947, G.T.C. Van Dorp & Co., menyatakan bahwa kertas putih hasil produksi N.V. Papierfabriek Padalarang sudah dinyatakan sudah tersedia. Sementara manajeman pabriknya memasang iklan untuk mencari pegawai administrasi berusia muda yang bisa berbicara dalam bahasa Belanda, dan punya pengalaman untuk dilatih dalam industri perdagangan kertas. Para peminatnya bisa mengirimkan lamaran ke Zorgvlietlaan 6, Bandung (AID de Preangerbode, 8 November 1947).

Secara resmi, N.V. Papierfabriek Padalarang dibuka lagi pada Sabtu, 8 November 1947. Dalam pembukaannya direktur Pabrik Kertas Padalarang Ir. T. Tromp mengucapkan terima kasih kepada kalangan militer dan pihak berwenang di Bandung dalam pidato pembukaan lagi pabrik. Dalam pembukaan resmi pada pukul 10.00 itu di depan pabrik berjajar mobil penumpang, jip militer, dan kendaraan pengangkut senjata. Pihak yang menghadirinya antara lain Dr. Koolhaas (perwakilan Directeur van EZ dan sebagai kepala afdeling Nijverheid dari EZ), Kontrolir Hooi (perwakilan residen Priangan), wedana Padalarang dan Cilililn, camat Padalarang, ajudan Basiscommandant dan perwira militer lainnya, Drs. Aten (kepala BIH), Monsees (kepala Exploitatie Westerlijnen SS), kepala W & E, Gebeo, Veiligheidstoezicht Nigieo, Nirtio, NIPB, dan direktur Internatio.

Dalam pidatonya, kepala N.V. Papierfabriek Padalarang Ir. T. Tromp mengucapkan selamat datang dan mengucapkan terima kasih atas kebangkitan kembali pabrik tersebut, terutama kepada para tentara yang mengambil alih pabrik itu dan menjaganya. Khususnya, Tromp berterima kasih kepada Mayor Van den Heuvel yang berdinas di distrik Padalarang dan Letnan Kolonel Kooistra yang pasukannya sekarang melindungi pabrik itu. Ia juga berterima kasih kepada para pekerja di pabrik, yang ketika ke sana lagi mendapati pabrik dalam keadaan rusak berat, lalu membereskannya. Oleh karena itu, Tromp menyatakan memperbaiki apa yang sudah hancur, yang pengerjaannya hampir mustahil, dengan motto: bila tidak dapat dilakukan seharusnya, maka harus dilakukan sebisanya (AID de Preangerbode, 10 November 1947).

Beberapa bulan kemudian, N.V. Papierfabriek Padalarang memperingati ulang tahunnya yang ke-25 di lobi Grand Hotel Preanger pada Selasa pagi, pada 17 Februari 1948 pukul 11.00. Manajemen pabrik mengundang pihak-pihak terkait, baik dari kalangan militer maupun sipil yaitu pejabat serta kalangan swasta, untuk hadir pada acara peringatan tersebut (Het Dagblad, 13 Februari 1948).

Sementara hasil produksi N.V. Papierfabriek Padalarang terus diiklankan oleh G.C.T. Van Dorp & Co., antara lain yang dimuat dalam Het Dagblad edisi 11 Januari 1949. Van Dorp menyebutkan antara lain lichtdrukpapieren (kertas cetak yang ringan) bermerek Oce Lichtdrukpapier, dan Ferro Blauwdrukpapier (kertas cetak berwarna biru). Kertas tersebut dapat diperoleh pada cabang-cabang G.C.T. Van Dorp & Co., yang ada di Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

 

 

Keterangan foto:

 

Oleh Belanda, N.V. Papierfabriek Padalarang dibuka lagi pada 8 November 1947. Sumber: AID de Preangerbode, 10 November 1947.

 

*Pengurus Pusat Forum TBM Divisi Litbang