Kita tentu telah mengetahui tentang hukum berjilbab bagi seorang muslimah. Bahwa hukumnya ialah wajib. Dan hukum ini berlaku ketika  anak perempuan telah mencapai masa balighnya. Oleh karena itu, orang tua wajib mengajarkan anak untuk berjilbab. Namun, seringkali cara yang orang tua terapkan dalam mengajarkan anaknya untuk berjilbab kurang tepat. Banyak dari mereka yang mengajarkan berjilbab kepada anaknya ketika mereka sudah tumbuh menjadi dewasa. Apakah hal ini salah? Tentu tidak, namun belum tepat.

Para orang tua harus mengetahui cara mengajarkan anak berjilbab sejak dini sehingga mereka dapat menerapkannya. Tidak hanya itu, sang anak juga akan mengetahui sedari dini bahwa jilbab adalah salah satu identitas diri sebagai seorang muslimah yang harus mereka jaga. Dan orang tua juga harus memliki kemampuan untuk melatih anaknya berjilbab dalam kesehariannya, agar mereka terbiasa nantinya. Berikut adalah cara mengajarkan anak berjilbab sejak dini.

Pertama, kenalkan anak pada pakaian muslimah, orang tua bisa mengenalkan jilbab sejak mereka masih kecil dengan membiasakan mereka untuk berpakaian muslimah secara bertahap, seperti memakaikan jilbab atau kerudung, dan baju panjang. Tidak harus setiap saat, saat bepergian dan saat keluar rumah saja misalnya.

Kedua, berikan motivasi dan pujian pada anak. Orang tua dapat memberikan penjelasan kepada sang anak yang disesuaikan dengan usia si anak tersebut. Mungkin mereka belum mengerti apa manfaat dari dia berjilbab. Untuk itu, orang tua wajib memberikan motivasi dan pujian untuk membangun rasa percaya dirinya, seperti misalnya “Kamu sangat cantik dan anggun Nak menggunakan jilbab ini, sekarang pakai jilbab terus ya? Biar tambah disayang sama Allah”. Dengan demikian anak akan merasa senang dan termotivasi ketika ia berjilbab.

Ketiga, Berikan pemahaman tentang berjilbab kepada anak. Karena mengenakan jilbab adalah wajib bagi setiap muslimah yang telah baligh. Untuk itu, berilah pemahaman kepada anak bahwa berjilbab adalah peintah Allah yang harus di jalankan. Sampaikan kepada mereka secara bertahap dan sabar bahwa Allah akan terus melihat dan mengawasi wanita yang berjilbab. Dan untuk menambah rasa percaya diri berjilbab, orang tua bisa memberikan cerita  motivasi tentang kisah islami keutamaan berjilbab. Seperti menceritakan kisah wanita shalehah pada zaman nabi sampai sekarang. Supaya si anak dapat menemui sosok teladan baginya dalam berjilbab.

Keempat, Sesekali berikan hadiah pada anak. Memberikan hadiah kepada anak karena telah rajin dan semangat mengenakan jilbab ini sangat mempengaruhi emosional si anak, karena dia merasa apa yang telah dia lakukan itu adalah sebuah prestasi. Namun, orang tua juga perlu mengarahkan pada si anak bahwa sejatinya hadiah yang paling mulia untuk wanita yang berjilbab adalah hadiah dari Allah, yaitu surga.

Kelima, Ciptakan lingkungan yang baik pada anak. Ketika orang tua hendak membiasakan sang anak untuk berjilbab, maka pilihkanlah lingkungan yang juga disekitarnya kebanyakan mengenakan jilbab. Ini akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman si anak. Lalu, orang tua juga perlu memilihkan lingkungan yang dapat memberikan motivasi untuk anak dalam berjilbab, seperti memasukannya dalam majelis pengajian anak-anak dan sekolah islami.

Setelah itu, ajarkanlah mereka berjilbab secara bertahap dan baik. Berikan selalu motivasi agar mereka selalu bersemangat. Mengenalkan jilbab pada anak usia dini ini adalah penting, karena dapat membentengi pergaulan anak dan membingkai pergaulan islami pada anak. Sehingga anak-anak diharapkan menjadi anak yang shalehah, berakhlak baik, dan berbudi luhur.[]