Festival Literasi Indonesia (FLI) tahun 2022 dipersembahkan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat, serta Pemerintah Daerah Kubu Raya. Kegiatan FLI mulai bergulir sejak tahun 2016 mengganti kegiatan sebelumnya Festival Taman Bacaan Masyarakat tahun 2014. Tahun ini kegiatan FLI digelar secara luring di Kab. Kubu Raya pada tanggal 28 September sampai 1 Oktober 2022, dengan mengusung tema “Transformasi Literasi dalam Konteks Merdeka Belajar”.

Ihwal transformasi ruang pembelajaran literasi, UNESCO (2022) menegaskan bahwa pembelajaran literasi dapat terjadi di luar ruang ‘sekolah-kelas’ tradisional seperti di tempat kerja, komunitas, keluarga, perpustakaan, digital, hingga beberapa nama ruang pembelajaran informal dan nonformal. Faktor utama transformasi ruang pembelajaran literasi, yakni fleksibilitas, kedekatan, kemudahan akses, dan hubungan dengan pasar tenaga kerja. Transformasi ruang pembelajaran literasi tidak hanya memerlukan pengelolaan fasilitas fisik yang lebih berkelanjutan, tetapi juga terdiri dari perubahan dalam struktur tata kelola sistem dan lembaga pendidikan dengan mengizinkan hasil pembelajaran literasi dari penataan informal dan nonformal untuk diakui, divalidasi, dan terakreditasi melalui proses pemantauan dan evaluasi berbasis data yang fleksibel.

Transformasi ruang pembelajaran literasi pada praktiknya menjadi kekuatan dalam optimalisasi program Merdeka Belajar Kemendikbudristek. Hal ini senapas dengan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Tema yang diusung pada kegiatan FLI tahun 2022 kemudian menjadi bahan diskusi, yang menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan. Narasumber tersebut antara lain: H. Muda Mahendrawan, SH (Bupati Kubu Raya), Aswin Wihdiyanto, S.T., M.A. (Direktur PMPK, Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen) Bunda Literasi Kubu Raya, Prof. Djoko Saryono (Guru Besar Universitas Negeri Malang), Maman Suherman (Pegiat Literasi), Gol A Gong (Duta Baca Indonesia), Dr. Cecep Suryana, MM. (Kapokja Kemitraan Daerah dan Pemberdayaan Komunitas, Dit PMPK), Opik (Ketua Forum TBM), Kepala Dinas Pendidikan Kab. Kubu Raya, Wien Muldian (Pegiat Literasi), Elsa Diana Agustine (Let’s Read The Asia Foundation), Heni Wardatur Rohmah (Sekjen Forum TBM), Muhammad Samir (Inovasi), Budi Susila (Omah Buku), Vudu Abdul Rahman (Mata Rumpaka), dll.

Sebagai upaya penguatan kapasitas TBM dalam gerakan literasi, panitia menyelenggarakan pelatihan menulis catatan perjalanan dengan narasumber Benny Arnas (Sastrawan); pelatihan menulis adaptasi cerita rakyat dengan narasumber Debby Loekito (Penulis Cerita Anak); pelatihan mendongeng dengan narasumber Ayo Dongeng (Pendongeng); serta pelatihan merancang kegiatan berbasis buku dengan narasumber Palupi Mutiasih (Fun Garden Literacy), Heri Djuhaeri (Rumah Baca Taman Sekar Bandung).

Tidak kalah pentingnya dari kegiatan FLI tahun ini yaitu sebagai ruang silaturahmi tiap perwakilan pegiat TBM/literasi. Pertemuan ini kemudian menjadi ajang berbagi praktik baik yang sudah dilakukan di daerahnya masing-masing dalam konteks transformasi pembelajaran literasi .

Sebagai bentuk penguatan amunisi gerakan literasi di lokasi kegiatan, panitia FLI menggandeng Gramedia dan Let’s Read untuk mendonasikan buku kepada sejumlah pengelola TBM. Untuk menyemarakkan dan memberi ruang unjuk karya, panitia mengarahkan peserta menginventarisir buku, film, video praktik baik, dan bahan pustaka lainnya karya para pegiat TBM dari daerah masing-masing untuk dibawa ke lokasi kegiatan. Selanjutnya bahan pustakan tersebut ditata untuk dipamerkan di stan-stan yang telah disediakan.