Hari Buku Nasional (Harbuknas) yang jatuh pada 17 Mei disambut dan diperingati Ruang Baca Komunitas (RBK) dengan beragam aktivitas. Ketua Panitia Harbuknas RBK, Mohammadan Yogarsiwayan menyebutkan tema utama Harbuknas 2017 adalah “Buku untuk Kemajuan Bangsa”. Menurut Yogarsiwayan, ada lima rangkaian kegiatan RBK untuk menyambut dan memperingati Harbuknas, yaitu “Rampak-Baca” di RBK, Jumpa Penulis dan Bedah Buku, Refleksi Harbuknas, Launching Video Ayo Membaca, serta Seminar Pendidikan dengan Tema: “Buku dan Kemajuan Bangsa”.
“Rampak-Baca”, Jumpa Penulis dan Bedah Buku akan mengawali rangkaian kegiatan tersebut bertempat di Markas RBK dengan menampilkan Penulis dan Pengusaha muda asal Banjar Hera Limaya, pengarang buku “Transformasi Sang OB” yang merupakan tulisan autobiografinya. Berikutnya ada launching video dengan tema spesial “Ayo Membaca” untuk menggudah kesadaran masyarakat, terutama para pelajar akan pentingnya membaca. Sementara acara puncaknya tepat pada Hari Buku 17 Mei 2017 akan digelar Seminar Pendidikan dengan menghadirkan tiga pembicara: Dr. Ade Setiana, M.Pd. (Kepala Bappeda Kota Banjar), Duddy RS (Pemimpin Redaksi Harian Kabar Priangan), serta Sofian Munawar, MA (Pendiri Ruang Baca Komunitas). “Secara keseluruhan, rangkaian acara penyambutan dan peringatan Harbuknas di Ruang Baca Komunitas dimaksudkan untuk menggugah kesadaran kita bersama akan pentingnya membaca serta mengapresiasi buku sebagai sumber bacaan,” ujar Yogarsiwayan.
Ketua Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) Siti Maroah, S.Sos menyebutkan bahwa peringatan Harbuknas diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai budaya literasi dimana keberadaan buku memiliki nilai strategis dalam membangun budaya literasi dan peningkatan dunia pendidikan pada umumnya. Selain itu, menurut Siti, momen Hari Buku Nasional juga dapat menjadi momentum strategis untuk melakukan refleksi dan evaluasi secara produktif bagi kemajuan budaya literasi dan kemajuan dunia pendidikan pada umumnya. “Kita yakin bahwa budaya literasi yang tinggi memiliki implikasi bagi kemajuan negeri. Karena itu, Hari Buku Nasional dapat menjadi momentum penting untuk berupaya memperbaiki negeri ini,” tambah Siti.
Senada dengan itu, pendiri YRBK, Sofian Munawar, MA menyebutkan bahwa gerakan literasi harus mampu menumbuhkan kesadaran yang lebih besar, termasuk dan terutama memunculkan kesadaran bahwa budaya literasi merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya untuk meningkatkan marwah kita sebagai bangsa. “Buku itu merupakan senjata sekaligus juga menjadi modal paling berharga untuk kemajuan bangsa,” ujar Sofian menambahkan. Namun sayangnya, menurut Sofian, kesadaran akan pentingnya buku kini masih belum menjadi kesadaran yang massif di negeri ini. []