Dalam sambutannya, Dr. Cecep Suryana, M.M., selaku Kapokja Kemitraan Daerah dan Pemberdayaan Komunitas, Direktorat PMPK, mengapresiasi respon cepat Kabupaten Kubu Raya untuk menjadi Tuan Rumah FLI 2022. Ia juga mengatakan bahwa tema FLI tahun ini membawa semangat Program Merdeka Belajar yang terus digulirkan oleh Kemendikbudristek.
Pertemuan yang dihadiri perwakilan TBM dari berbagai daerah ini didampingi oleh penasihat Forum TBM Inonesia, Maman Suherman dan Wien Muldian. Kegiatan berskala nasional ini juga diharapkan dapat menggaungkan dari Kubu Raya untuk Indonesia dan mendunia.
Sebelum pembukaan FLI, terlebih dahulu melaksanakan sarasehan Literasi untuk mengawali pertemuan antara Bupati Kubu Raya, Mendikbud yang diwakili Kapokja Kemitraan Daerah dan Pemberdayaan Komunitas, Direktorat PMPK, tamu undangan, dan pegiat TBM se-Indonesia.
Akan hadir pula FLI pula Duta Baca Indonesia, Gol A Gong untuk mendorong Bunda Literasi menggeliatkan literasi sejak dini di Kubu Raya.
Cecep Suryana menyampaikan pesan Mendikbud untuk menguatkan literasi, numerasi, dan karakter untuk menguatkan program Profil Pelajar Pancasila.
Melalui FLI tahun ini, dapat menyebarkan semangat di Kalbar yang tingkat literasinya berada di urutan keenam dari bawah secara nasional. Urutan tersebut disusul Sulsel, Sulbar, NTT, dan Papua.
Oleh karena itu juga Cecep Suryana mendorong Kalbar untuk meningkatkan pencapaian literasinya. FLI 2022 menjadi momentum untuk melecut peningkatan literasi di Kubu Raya.
Kegiatan FLI ini akan diramaikan dengan diskusi dan pelatihan dari beragam narasumber.
FLI dari Kubu Raya untuk Indonesia dan Mendunia
“Sebuah kehormatan untuk Kabupaten Kubu Raya karena telah dipercaya sebagai penyelenggara FLI tahun 2022.” ucap H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn., saat membuka sambutan pada sarasehan FLI 2022.
FLI tahun ini harapannya dapat memantik Kalbar agar terus menunaikan Salam Menanjak. Artinya, tidak datar dalam membentuk daya juang SDM di Kabupaten Kubu Raya khususnya. Ia mendorong optimisme generasi di daerahnya atas kehadiran pegiat TBM dari berbagai daerah.
“Banyak hal yang masih menantang ke depan. Butuh gerakan masif, fokus, mendarat, dan berdampak,” katanya.
Pada malam Sarasehan FLI 2022, ia mengenalkam strategi kepung sebagai upaya dalam menggerakkan jangkar-jangkar kualitas SDM agar mampu memberdayakan potensi yang dimiliki Kubu Raya.
Semangat dari pegiat TBM dalam memantik masyarakat melek literasi telah diperjuangkan sejak lama. Katanya, ada satu hal terbalik setelah terdidik, tapi pemikirannya menimbulkan kecemasan-kecemasan.
“Kita malu dengan para pejuang. Hal-hal yang tampak sepele jadi salah makna. Semangat 1928, adalah cita-cita untuk menyatu. Kita siapkan generasi berikut untuk merespon zaman yang kian digital. Ngepung balik melalui gerakan literasi harus juga memberi dampak terhadap kehidupan masyarakat yang lebih baik.” terangnya.
Kubu Raya telah membuat langkah kecil dengan memotivasi masyarakat untuk melek literasi. Buku harus lecek yang diharapkan terbaca berkali-kali. Peraturan Bupati juga telah diterbitkan sebagai penguatan literasi di Kubu Raya.
Akunya, anak-anak berkeliling kampung dan menceritakan bacaan dari buku yang dibawanya. Inisiatif itu cukup mendenyutkan minat baca di tengah masyarakat.
Tujuannya, kesadaran sejak dini terhadap lingkungan tempat tinggal dapat membentuk kepekaan, kesadaran, dan kepedulian mereka.
Imajinasi yang diujicobakan dengan strategi sederhana ini supaya cepat mendarat. Responsnya terhadap kegiatan FLI ini sangat terbuka. Sekalipun Kalbar termasuk daerah yang memiliki tingkat literasi rendah, tidak lantas menutupi faktanya. Namun, persoalan literasi rendah merupakan urusan rumah tangga kita semua. “Akses pendidikan harus dibukakan selebar-lebarnya,” pungkasnya.