Kabut kabut itu sangat indah

Senang sekali andai aku mampu menjadi kabut kabut itu.

Terbang rendah menemui lembah,

memeluk bukit,

mengadukan duka demi duka ke puncak gunung gemunung yang tinggi.

Aku akan terbang sepanjang malam

dan baru kembali pagi pagi

ke sebalik rimbunan daun jati.

Tetapi ibarat sedang tidur di atas awan

aku tidak tahu kapan aku terjatuh….

tahu tahu tubuhku telah terkapar di atas tanah

dengan hati retak retak.

dulu,

hari hari terlewati dengan manis

canda dan pertengkaran kecil menjadi bunga bunga cinta nan indah untuk dapat dirangkai menjadi sebuah ikebana yang tersimpan rapi di sudut memori.

Begitu putih,

seolah tak ada sebutir debupun yang berani mengotori.

Kegagalan cuma sebiji sawi,

andai aku mau menatap dunia luas.

Tapi aku tak mampu,

Sebab ini bukan sekedar cerita, melainkan sebuah drama sungguhan.

Hanya sayang, aku tak mampu menjadi pemain yang baik untuk dapat memahami naskah cerita yang begini rumit dan menyakitkan.

#bilik kata.kata, Purwokerto 15 Oktober 2017