
Sejarah Singkat
Pada 11 Juli 2005, Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) resmi didirikan di Solo. Kelahiran Forum TBM tidak terlepas dari peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang saat itu mengundang para aktivis literasi untuk merumuskan wadah guna menaungi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Indonesia.
Forum TBM pertama kali dipimpin oleh Zulkarnaen dari Jawa Barat. Pada masa awal kepemimpinannya, Kang Zul—sapaan akrab Zulkarnaen—bersama anggotanya masih mencari bentuk organisasi yang tepat untuk Forum TBM. Selain itu, ia menginisiasi pembentukan Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) Forum TBM di berbagai daerah di Indonesia. Fokus utama Forum TBM pada masa kepemimpinan Zulkarnaen adalah sosialisasi serta silaturahmi dalam rangka pembentukan struktur organisasi di tingkat wilayah dan daerah.
Kepemimpinan Forum TBM berlangsung selama lima tahun, dan Musyawarah Nasional (Munas) berikutnya diselenggarakan di Yogyakarta. Dalam Munas tersebut, Gol A Gong terpilih sebagai ketua baru. Di bawah kepemimpinannya, TBM semakin dikenal dan mulai berkembang di berbagai daerah. Berbagai kegiatan literasi tumbuh subur, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun yang dilakukan secara mandiri oleh Taman Bacaan Masyarakat serta Forum TBM sendiri. Gol A Gong juga berperan besar dalam memperkenalkan TBM ke masyarakat luas. Keberhasilannya dalam membumikan TBM didukung oleh kerja keras para pengurus Forum TBM, yang mulai memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Munas berikutnya pada tahun 2015 diselenggarakan di Jakarta, di mana Firman Venayaksa (Firman Hardiansyah) terpilih secara aklamasi sebagai ketua Forum TBM. Bersama para pengurusnya, Firman menghidupkan kembali gagasan "Indonesia Membaca." Konsep ini sebenarnya telah diperkenalkan oleh Wien Muldian dan rekan-rekannya pada tahun 2001, dengan fokus pada advokasi literasi di berbagai daerah. Firman dan Forum TBM kembali mengangkat istilah tersebut sebagai bagian dari gerakan literasi nasional.
Dengan perjalanan panjangnya, Forum TBM terus berperan dalam meningkatkan budaya literasi di Indonesia, memperkuat jaringan Taman Bacaan Masyarakat, serta mengembangkan berbagai inisiatif untuk menciptakan masyarakat yang lebih gemar membaca.

$5500 to go
Education to every Child
There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour, or randomised words which don't look even slightly believable.
Helped People
Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour

There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form, by injected humour
Testimonials
Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book.