Saat memasuki sebuah ruang dengan pernak-pernik menempel pada dinding. Saya tahu, ini bukan kali pertama berhadapan dengan anak-anak kecil. Dihadapanku meja-meja membentuk huruf U dan benar-benar ada anak kecil tengah duduk dan tidak sabar mendengar sapaanku.“Ka Iqbaaaal” suara Ali berteriak kencang menyaingi irama suara teman lainnya.Dan Saya mulai menyapa mereka semua.Saya dipesankan untuk menggantikan sementara oleh guru yang biasa mengajar mereka. Ayo anak-anak, bukunya dibaca pada halaman 6.Satu per satu anak-anak mulai membaca. Tapi ternyata banyak hal yang di luar dugaan saya. Hanya sedikit anak yang dapat membaca dengan lancar. Sebagian lagi masih ada yang kesulitan membaca.Dengan waktu yang singkat, saya tahu akan terlalu lama saat harus mendampingi anak satu per satu.Lalu saya menanyakan pada mereka.“Ayuk, siapa yang sudah membaca sampai selesai?”“Saya” Alfan berteriak sambil mengacungkan telunjuknya.“Nah, yang sudah selesai membacanya. Bisa membantu teman lainnya ya”“Hah, baik Pak Guru” Alfan setengah heran dan mengiyakan.Anak-anak memiliki pertumbuhan yang cepat. Sejak dini, anak melakukan aktivitas melalui pengalaman yang didapatkannya. Pengalaman yang baik bagi anak akan menumbuhkan energi positif. Hal inilah yang sebaiknya dapat diperhatikan. Yakni memastikan bahwa anak memiliki pengalaman energy positif untuk bekal dewasa nanti.Salah satu pemberian dan pengajaran sejak dini yang dapat dilakukan adalah berbagi. Yah mengajarkan berbagi memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak khususnya aspek sosial-interpersonal anak.Anak akan mengerti bahwa ia adalah makhluk sosial yang keberadaannya bersama banyak orang. Anak perlu diajarkan bahwa orang lain membutuhkannya dan suatu saat nanti anak pun akan membutuhkan orang lain. Beberapa manfaat anak diajarkan berbagi sejak dini di antaranya;
Pertama, Menumbuhkan Sikap Bersyukur. Selama ini sikap bersyukur hanya berhenti pada diri sendiri. Banyak anak yang pandai, tapi enggan untuk mengajarkannya pada orang lain. Anak dapat dilatih dan dibiasakan untuk berbagi baik tenaga, pengetahuan dan lainnya. Dengan berbagi, konsep bersyukur tidak saja berhenti pada pengetahuan tapi hal itu dapat dipraktikkan dengan hal sederhana.
Kedua, Menumbuhkan Sikap Gotong Royong. Cerita di atas adalah gambaran sederhana individu untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu karakter yang mulai hilang di nusantara adalah gotong royong. Penyebab lunturnya gotong royong adalah egosentris atau berpusat pada diri sendiri. Saat anak sejak dini saja tidak pernah diajarkan bahkan ditunjukkan keteladanan tentang berbagi, maka dapat dipastikan anak akan tumbuh dengan keegoisan. Perasaan enggan untuk bergaul dengan orang lain akan terkesan menjadi hal yang biasa hingga ia dewasa. Di sinilah peran berbagi sangat penting dalam kehidupan anak.
Ketiga, Menumbuhkan Empati. Memahami orang lain sangatlah penting. Salah satu manfaat berbagi adalah untuk menumbuhkan empati yakni kemampuan memahami orang lain. Kemampuan memahami perasaan orang lain. Anak yang diajarkan berbagi sejak dini dapat mengerti kondisi dan situasi orang lain. Hal itu akan mencegah anak berbuat arogan dan berbangga diri secara berlebihan.
Muhamad IqbalMahasiswa Pendidikan Dasar IAIN Purwokerto dan Relawan Pustaka Wadas Kelir