Categories
Resensi Resensi Buku

AKAR KRISIS KEMANUSIAAN

Judul : Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya
Penulis : Haruki Murakami
Terbit : Cetakan ketujuh, Mei 2023
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tebal : 345 hlm
Ada persoalan apa dalam dunia yang dibangun Haruki Murakami pada novel Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya? Ada persoalan krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan seperti apakah? Krisis kemanusiaan yang dialami Tsukuru Tazaki yang menggambarkan persoalan kemanusiaan kita semua.
Siapakah Tsukuru Tazaki? Dia adalah sosok tokoh yang merepresentasikan manusia yang tercukupi kebutuhan hidupnya. Ia adalah anak keluarga kaya yang memilih hidup sederhana karena ketidaksukaannya pada kebiasaan pamer dan bermewah-mewahan. Terus, apakah ketercukupan materi membuat Tsukuru Tazaki bahagia?
Tentu saja tidak. Tsukuru Tazaki hidup dalam bayang-bayang bunuh diri karena kehilangan teman-teman terbaik SMA-nya. Teman-teman yang mendadak menghilang dan menghindar dari Tsukuru Tazaki. Teman yang sepakat mengucilkan dan memutus persahabatan dengan Tsukuru Tazaki tanpa satu penjelasan apapun.
Tentu saja ini sangat mengguncang dan memukul kemanusiaan Tsukuru Tazaki. Tsukuru Tazaki dalam kehidupannya yang baik-baik saja dari aspek karier dan materi menjadi linglung. Selama enam bulan Tsukuru memutuskan hidup sendiri dalam penderitaan. Tubuh semakin kurus dan bayang-bayang kematian terus menari-nari dalam benaknya.
Untungnya Tsukuru Tazaki berhasil melewati. Melalui dinamika pergolakan kemanusiaan yang luar biasa, Tsukuru berhasil melewati. Tsukuru Tazaki kembali membuka diri untuk orang lain. Di situlah, Tsukuru Tazaki bertemu dengan Haida. Melalui Haida yang menyukai filsafat, Tsukuru Tazaki belajar makna kehidupan. Tsukuru sangat menyukai Haida.
Namun, saat perasaan suka begitu mendalam, Haida menghilang dan meninggalkan Tsukuru Tazaki begitu saja.  Tsukuru Tazaki kembali terpukul. Untuk kedua kalinya Tsukuru kehilangan arah. Untungnya, dalam keadaan terpuruk, Tsukuru dipertemukan dengan Sara. Perempuan yang sangat dicintai dan membuat Tsukuru Tazaki ingin memiliki Sara.
Namun, Sara merasa ada sisi masa lalu yang hilang dalam hidup Tsukuru Tazaki. Tsukuru Tazaki pun menceritakan  keempat teman SMA-nya. Atas dorongan Sara, Tsukuru pun berkelana menemui teman-temannya yang dulu meninggalkannya.
Dari situlah Tsukuru Tazaki menemukan jawaban yang tidak terduga. Tsukuru Tazaki ditinggalkan teman-temannya karena alasan Shiro yang kena penyakit jiwa, yang memberikan pengakuan tuduhan kalau Tsukuru Tazaki telah memperkosanya. Padahal, Tsukuru Tazaki tidak pernah melakukannya. Semua temannya juga percaya Tsukuru Tazaki yang baik tidak mungkin melakukannya.
Namun, semua temannya pura-pura memercayai Shiro kerena keadaan Shiro yang tidak stabil karena gangguan jiwa. Sampai kemudian Shiro mati terbunuh di apartemennya. Di situlah Tsukuru Tazaki kemudian memperbaiki hubungan dengan teman-temannya.
Tsukuru Tazaki merasa lega dan bahagia. Beban masa lalu hidupnya sudah terselesaikan. Namun, kenyataan pahit muncul kembali saat Sara, perempuan yang paling dicintainya ternyata meninggalkannya demi laki-laki lain. Tsukuru Tazaki kembali terpuruk dan mengalami krisis kemanusiaan yang dahsyat.
Inilah bingkai krisis kemanusiaan yang disampaikan dalam novel ini. Krisis kemanusiaan bersumber pada ketercukupan ekonomi, hidup yang hanya serba rutinitas, dan mekanisme hidup yang serba instan. Hal inilah yang sekarang sedang menggejala pada kita. Hidup dalam kemudahan dan ketercukupan ternyata memberikan dampak atas krisis kemanusiaan kita.
Infokom dan Litbang Forum TBM

Leave a Reply