Aku masih ingat saat-saat Ibuku mengajariku tentang ejaan aksara yang pelan-pelan didengarkannya padaku.

“Ini, A” Ibuku mengajariku sambil memegang tanganku dan mulai membuat huruf A. Rasanya waktu itu aku mendapatkan segalanya. Ternyata apa yang diajarkan Ibuku tidak sia-sia. Ibu adalah awal mula hal yang Aku baca.

Kesempatan membaca ini tidak Aku sia-siakan. Aku mulai membaca hal yang aku suka. Di pagi hari Aku membaca tokoh besar Ibnu Rusyd dan berkenalan dengannya. Hal yang Aku kagumkan adalah dia tidak pernah lepas dari membaca. Kemudian di malam hari, Aku berkesempatan membaca Bung Karno Bapak Presiden Pertama Kita. Bacaannya seluas cakrawala hingga membawa Indonesia merdeka.

Membaca ternyata melahirkan banyak sekali manfaat.

Pertama, Menambah pengetahuan. Bagaimanapun membaca adalah hal yang paling mudah untuk menambahkan pengetahuan ke dalam pikiran kita. Tidak perlu memeras keringat, membaca bahkan membuat pekerjaan menjadi ringan.

Kedua, Melahirkan Ide. Kata demi kata yang terkumpul di dalam pikiran inilah yang melahirkan ide dan gagasan. Pikiran yang setiap hari menyerap pengetahuan akan mudah menciptakan gagasan brilian.

Ketiga, Menciptakan peradaban. Membaca meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi. Dengan membaca, peradaban suatu masyarakat dapat terbentuk. Hal itu dapat ditunjukkan dengan pola membaca itu sendiri. Membaca merupakan aktivitas berkesadaran yang dapat menumbuhkan karakter positif.