Meski kulia bukan satu-satunya jalan melanjutkan kehidupan setelah SMA, aku tetap memilih untuk kuliah. Meski ada “kamu” yang menantikan ku selepaa wisuda, aku tetap memilih kuliah..

Aku memilih kuliah karena aku ingin bekerja dan mendapat uang dengan cara yang ku mau. Tunggu, apakah kuliah menjamin uang dan pekerjaan? Sebenarnya tidak, namun ada titik dimana kita harus berkuliah untuk bisa naik ke level selanjutnya dan pekerjaan kita. Yang kuliah jamin adalah pilihan, kemampuan dan pengetahuan yang lebih dari pada hanya sekedar lulus SMA. Karena semakin banyak ilmu yang kita punya, maka semakin bebas kita memilih untuk menjadi apa kita nanti.

Aku memilih kuliah dari pada langsung menikah setelah lulus SMA, meski aku tau bahwa setelah menikah mungkin saja aku masih bisa berkuliah. Tapi aku juga tau bahwa setelah nikah nanti semua urusan rumah tangga akan mengalihkan niatku kesana. Lagipula aku ingin memberi kesempatan kepada diri ku dan juga pasanganku nanti untuk terus mencari ilmu seluas-luasnya untuk kemudian kami bertemu dan menceritakan semuanya disela-sela meributkan isi rumah tangga hehe…. kemudian kami akan mempraktikan ilmu yang kami punya supaya bermanfaat bagi orang-orang ditempat kami kelak. Tentunya hidup kami akan lebih berwarna bukan?

Aku memilih kuliah meskipun aku seoranng perempuan yang katanya akan berlabuh di dapur saja. Hai kamu kaum sanguinis. Catat ini; meski kelak aku berkerja di dapur dan hanya sekedar sebagai ibu rumah tangga, setidaknya aku tidak perlu mengeluarkan biaya berpuluh puluh juta hanya demi memasukan anak-anakku kursus menjelang ujian nasional. Aku akan menjadi dosen di keluargaku sendiri dan ilmu ku takan sia-sia.

Sederhananya aku memilih kuliah karena aku ingin bercerita ketika orang tuaku penasaran, aku mampu mencari tau. Ketika anak-anakku banyak bertanya, aku suka untuk menjawabnya. Ketika aku diskusi, aku tidak diam saja karena aku tau sakitnya ketidaktahuan.

Jika sekali lagi aku melihat keluar jendela, sepertinya memang aku wajib berkuliah untuk meninggi setinggi-tingginya. Bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk melindungi karena hari ini sudah lupa pada bumi. Pada akhirnya semua akan tiba pada alasan sesungguhnya; aku memilih untuk kuliah karena tuhanku menyuruhku. Tuhan ingin meninggikan derajat orang-orang yang menuntut ilmu. Lalu apalagi alasanku untuk takut dan tidak melanjutkan perjuangan?

Raihlah mimpi dari tidur didalam bangunmu. Jadikan ia nyata dalam mata dan hatimu. Karena mimpimu akan lahir dimana saja tanpa kau minta. Jadikan tidurmu dalam tempat lain melahirkan mimpi-mimpi baru untuk kelak kau bawa pulang. Karena sejatinya kau selalu tau ilmu adalah kekuatan dan kerinduan yang pasti mengantarkanmu pulang kembali.

Jangan pernah takut untuk pergi karena mimpimu berhak untuk diperhatikan layaknya kau menghampiri kebahagiaan yang entah datangnya dari mana. Pergilah… maka kau akan tau jawabannya.[]