Categories
Berita

Festival Literasi Indonesia 2017

Categories
Berita

8 Bulir Pesan Literasi untuk Presiden Republik Indonesia

Pada hari ini, Selasa tanggal 2 Mei 2017, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, kami pengelola taman bacaan masyarakat (TBM) dan pegiat literasi mendapat kehormatan diundang ke Istana Negara untuk bertemu dan berdialog langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami karena kerja-kerja literasi yang kami lakukan selama ini mendapat apresiasi dari Bapak Presiden Republik Indonesia.

Bagi kami, pertemuan ini adalah kesempatan yang sangat berharga. Karena itu, mewakili pengelola TBM dan pegiat literasi di Indonesia, kami menyampaikan 8 Bulir Pesan Literasi kepada Bapak Presiden Republik Indonesia.

  1. Kami tidak percaya minat membaca masyarakat Indonesia rendah. Ketersediaan dan akses terhadap bukulah yang menjadi kendala. Karena itu, kami berharap agar pemerintah mengoptimalkan ketersediaan dan akses buku yang merata sampai ke desa-desa dan daerah terpencil.

 

  1. Gerakan literasi hendaknya menjadi gerakan nasional. Karena itu, kami mendorong Presiden mengeluarkan sebuah Instruksi Presiden (Inpres) terkait literasi agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk pemerintah/aparat desa, berperan serta aktif dalam mendukung dan mengembangkan gerakan literasi serta bersinergi dengan para pengelola TBM dan pegiat literasi di setiap daerah.

 

  1. Mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi khusus yang memungkinkan agar harga buku bisa menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat luas, seperti penghapusan pajak untuk komponen-komponen terkait dengan buku serta regulasi khusus untuk biaya pengiriman buku hingga ke daerah-daerah. Selain itu, juga upaya mendirikan toko-toko buku kecil di daerah-daerah.

 

  1. Pemerintah mendorong penerbitan buku-buku berkaitan dengan penumbuhan budi pekerti dan nilai-nilai integritas oleh berbagai pihak, termasuk penerbit, agar Indonesia bisa menciptakan generasi muda yang kelak dapat menjadi pemimpin tangguh dan berkarakter yang terbebas dari korupsi dan penyakit-penyakit sosial lainnya.

 

  1. Mengoptimalkan layanan perpustakaan dan pusat layanan pengetahuan masyarakat di ruang-ruang publik dan fasilitas umum agar memudahkan warga negara mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi yang bisa meningkatkan kecakapan hidup sebagai pembelajar sepanjang hayat.

 

  1. Mendorong BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta mengalokasikan dana CSR untuk pengembangan konten program literasi dan pengadaan buku bagi taman bacaan masyarakat dan perpustakaan sekolah di Tanah Air.

 

  1. Mendorong perusahaan penerbitan memberikan donasi buku kepada TBM serta komunitas literasi dan menjadikan donasi buku dari penerbit ini sebagai faktor pengurangan pajak perusahaan penerbit.

 

  1. Presiden memberikan penghargaan atau apresiasi kepada pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terus berupaya mengembangkan gerakan literasi di daerahnya secara berkelanjutan.

Demikian pesan sebagai harapan kami. Semoga Bapak Presiden diberikan kemudahan dan kekuatan untuk bersama-sama kita mewujudkan masyarakat Indonesia yang literat.

 

Salam Literasi

Firman Hadiansyah

Ketua Umum Forum TBM

Categories
Berita

Jadi Pegiat Literasi, Dua Warga Bandung Diundang Jokowi ke Istana

Jakarta – Suatu kehormatan bagi Ruhdiat (39) warga Kecamatan Cimaung dan Elis Ratna Suminar (29) warga Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dapat menjadi tamu kehormatan Presiden Joko Widodo.
Sebagai pegiat literasi dan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Selasa (2/5/2017) besok, Mang Yayat sapaan akrab Ruhdiat dan Elis, diundang Jokowi untuk berbincang-bincang dan bersantap siang di Istana Presiden, Jakarta.
“Suatu kehormatan bagi saya penjual tahu keliling bisa makan siang bareng bersama Presiden,” kata Yayat kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (30/4/2017).

Undangan tersebut Yayat dapatkan langsung dari Kemendikbud melalui sambungan telepon beberapa hari lalu. “Undangan tersebut saya dapatkan pada Jumat (28/4) siang. Ditelepon langsung oleh Kemendikbud,” katanya.

Yayat mengungkapkan, undangan tersebut merupakan buah manis baginya sebagai penggagas perpustakaan tahu keliling dan pendiri Taman Baca Masyarakat (TBM) Sehati yang sudah dijalaninya sejak tahun 1997.

“Asli Mas, sampai saat ini saya tidak percaya. Insya Allah, saya ke Jakarta, Senin (1/5/2017) besok, bersama istri saya Ratna Suminar,” ungkapnya.

Begitu pun Elis, pendiri perpustakaan angkot baca jurusan Soreang-Leuwipanjang bersama suaminya Muhammad Pian Sopian (30). Pasutri tersebut masih tidak percaya bisa mendapatkan undangan makan siang dari Presiden RI.

“Seperti mimpi, Alhamdullilah bisa bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Indonesia,” ujar Elis saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon.

Sebelum bertemu Presiden, keduanya bersama pegiat literasi di seluruh Indonesia akan berkumpul di Hotel Sriwijaya, Jalan Gambir, Jakarta Pusat. (avi/avi/mz)

sumber dari www.news.detik.com

Categories
Berita

Peringati Hardiknas, Presiden Jokowi Bersilaturahmi dengan Pegiat Literasi

Jakarta, Istana Negara – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Selasa (2/5) ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar silaturahmi dengan 39 tokoh pegiat literasi inspiratif atau pegiat yang aktif berupaya meningkatkan minat baca buku anak-anak dan warga di berbagai pelosok daerah di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5) siang.

Presiden Jokowi mengaku senang sekali bisa bertemu dengan para pegiat literasi yang sebagian kisahnya sudah didengarnya, terutama dalam mendorong dan membuat masyarakat kita menjadi lebih pintar, menjadi lebih cerdas, dan menjadi lebih terbuka wawasannya dengan cara-cara memberikan bahan bacaan.

“Membaca buku, saya kira ini sebuah kegiatan yang memang di tempat manapun terpencil, yang di desa, yang di kampung-kampung ini sangat diperlukan sekali oleh anak-anak kita,” kata Presiden Jokowi.

Karena itulah, menurut Presiden, kalau ke daerah, desa, atau kampung, biasa dirinya bagi-bagi buku. Tidak hanya buku tulis, tetapi juga buku-buku mengenai cerita, dongeng-dongeng rakyat yang beliau berikan. Karena itu, Presiden meminta Mendikbud agar nanti kalau para pegiat literasi itu pulang ditambahi oleh-oleh buku sebanyak-banyaknya.

Presiden mengaku senang sekali mendengar cara-cara pegiat literasi menyampaikan buku-buku bacaan. Ada yang lewat perahu, ada yang dengan bemo, ada dengan kuda, ada dengan apalagi, dan ada juga sambil berjualan jamu.

“Ada apalagi yang kemarin macam-macam saya dengar. Sangat bagus sekali karena ini memang diperlukan sekali, tidak hanya masalah akses pendidikan pada anak-anak kita, tetapi juga terhadap buku-buku bacaan yang sangat penting,” tutur Presiden seraya menambahkan dirinya ingin mendengar tentang perjuangan-perjuangan yang banyak orang tidak lihat, tidak diperkirakan sebelumnya ada di negara ini di Indonesia.

“Ini saya kira menjadi sebuah perjuangan yang harus diangkat sehingga tidak hanya berapa tadi 1000, ini nanti bisa berlipat-lipat agar anak-anak kita nanti betul-betul memiliki sebuah kesempatan membaca,” kata Presiden.

 1.000 Orang

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam laporan menyatakan, jumlah pegiat literasi di Indonesia sudah di atas 1.000 orang dan seribu rumah baca.

“Mereka dengan ikhlas, dengan tulus, terpanggil ikut segera memajukan bangsa ini melalui gerakan literasi. Mereka adalah mitra-mitra kami untuk ikut membantu suksesnya program pembelajaran terutama di dalam bidang literasi,” kata Mendikbud.

Adapun 39 pegiat yang bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi itu datang dari berbagai daerah, termasuk Tasikmalaya, Pulau Buton, Wonogiri, Polewali Mandar, Purbalingga, dan Manggarai Barat. (FID/JAY/ES)

Sumber dari www.setkab.go.id