Categories
Kolom

MENEMBUS LANGIT (Part 1) – Melukis Delusi

 If You Can Dream It

You Can Do It

Dua baris tulisan itu terpatri pada batu besar yang dilumuri lumut hijau. Dilihat dari bentuk bongkahannya, umur batu yang berbentuk menyerupai kubus setinggi pinggang orang dewasa  itu  diperkirankan sudah lebih dari setengah abad. Permukaannya sudah tidak lagi  mulus. Sebagian besar bidangnya penuh lubang akibat pukulan titik-titik air yang jatuh dari langit. Meski demikian, ukiran kalimat dua baris itu masih bisa terbaca.

Dibalik kekusaman batu, pesan yang entah siapa memahatnya itu  telah memancarkan spirit luar biasa. Buatku, kata-kata itu menusuk jiwa. Apalagi dalam kondisi sekarang dimana aku memang sedang mempunyai segudang cita. Ya, sebuah kalimat itu sukses menjadi pemantik semangatku dan kata-kata tersebut berubah wujud menjadi perintah sakti yang punya peran menggedor keinginanku dulu. Ya, keinginanku kala duduk di bangku sekolah dasar. Saat aku kecil, aku punya cita-cita yang orang lain tak pernah terpikirkan. Sebuah keinginan yang banyak dihujani respon antipati dan segudang pendapat yang memihak kepada sebuah kemustahilan.

Aku melihat-lihat ke sekeliling dimana aku sedang berpijak. Mataku menelisik ke semua sudut tangkai-tangkai dan daun-daun yang menutupi sinar matahari. Banyak sekali pohon pinus berbaris rapih. Berderet, seolah mereka sedang mengawal saat kakiku melangkah, berjalan melewati jalan setapak ini. Konon, kalau kita berada diantara pohon-pohon pinus selama 15 menit saja tubuh menjadi lebih fresh. Dan, asrinya pohon-pohon lebat itu juga bisa mengurangi stres karena mereka telah menyuplai oksigen yang luar biasa. Rindang, teduh dan menyejukan hati.

Benar, suasananya membuatku terasa segar sekali, tapi aku mulai bertanya. Heran dengan kondisi yang ada. Mengapa tiba-tiba aku berada di tengah hutan ?. Seorang diri di tengah rimba,  tanpa teman di sisi. Mengapa juga tiba-tiba saja aku dihadapkan oleh bongkahan batu besar ini ?. Aku tak ingat sama sekali dengan suasana yang belum dimengerti kronologis hingga sampai di sini. Seperti manusia yang baru dilahirkan dan pertama kalinya menginjak bumi.

Lama aku berfikir. Mencari tahu sebab musabab aku bisa berdiri di sini. Namun, aku tak mendapatkan  satu alasan pun yang menjadi penyebabnya. Tidak ada jawaban mengapa dan siapa yang  mengantarkanku ke tengah belantara.

Saat hatiku berkeluh, tak berapa lama kemudian ada sesuatu yang bergerak dalam semak di samping batu tadi. Pergerakannya mengusiku untuk mencari tahu ada apa dibalik kumpulan ilalang itu. Semoga saja yang aku khawatirkan tidak pernah terjadi. Jangan sampai sosok yang mencuri perhatianku itu adalah ular besar atau malah hadir macan berperawakan seram yang siap menerkam manusia dihadapannya. Jantungku berdegup keras, dan bersiap untuk berlari sekencang mungkin kalau saja rasa was-was itu  menjadi nyata.

Kumpulan ilalang yang tumbuh di sisi batu itu terus bergoyang. Goyangannya menandakan sebentar lagi sosok teka-teki yang membuatku penasaran akan keluar. Perlahan, wujud mahkluk bernyawa itu muncul. Ternyata seekor kuda bercula satu menampakan kepalanya. Giginya meringis, ia melihatku malu-malu. Sebentar muncul dan sekejap kemudian mundur. Nampaknya ia sedang mencari tahu apakah aku ini membahayakan atau tidak. Aku tak akan mengusiknya, biarlah kuda manis itu memutuskan sikapnya. Setelah aku tunggu beberapa menit akhirnya mahkluk yang bersembunyi tadi keluar juga. Binatang yang punya perawakan bagus itu menampakan diri dan  menghampiriku dengan rasa khawatir.

Kalau dilihat dari mimik wajah dan gestur tubuh, sepertinya ia kesepian. Nampak kuda manis itu punya keinginan mencari sahabat. Kalem sekali bawaannya. Sosoknya terlihat maskulin, tapi kalau dilihat dari sisi berbeda nampak terlihat feminim. Ya aku tahu, ini adalah Unicorn. Makhluk legendaris yang dikenal dari cerita rakyat Eropa.

Namun, bukankah Unicorn hanya mau mendekat dengan wanita suci saja? Sementara aku ini bukan gadis perawan. Aku adalah lelaki tulen yang berwajah rupawan, seorang remaja yang sedang beranjak dewasa.  Ah, mungkin saja kali ini Unicorn sedang memakluminya. Karena aku yakin di tengah hutan sepi ini mustahil ada seorang wanita suci.

Barangkali juga, untuk saat ini ia ingin bercengkrama denganku. Pasalnya tak ada manusia lain selain diriku. Lagi pula, aku sama sekali tak ada niat jahat untuk melukai kuda putih bersih yang berkarakter itu.

Kini, aku saling berhadapan. Saling menatap rupa. Tak ada suara diantara keduanya. Tak ada kata yang terujar dari mulutku dan tak ada pula ringikan  dari gigi-gigi Unicorn. Aku terkagum dengan binatang yang seumur hidupku tak pernah bertemu. Aku hanya tahu dari dongeng yang pernah dikisahkan oleh guruku. Pun dengan Unicorn dihadapanku. Pastinya ia heran melihat wajah asingku. Masih dalam tatapan bisu, kami berdua saling mencari tahu. Dalam keheningan itu aku merasakan ada sebuah dialog yang tengah berlangsung. Kami seperti sedang berbicara dalam diam, bertukar cerita dalam sunyi.

Perlahan, aku dan Unicorn melihat langit. Perubahannya begitu cepat. Setahuku belum lama sinar matahari menerobos pohon-pohon pinus. Kini langit berubah hitam dibarengi kemunculan bulan, malam tiba dengan cepat. Pohon-pohon Pinus mengalah dengan kehadiran cahaya di langit hingga aku bisa melihatnya. Ya, di atas ada banyak cahaya yang berkedap-kedip. Kedipan cahaya satu dan lainnya silih berganti dalam hitungan setengah detik.  Bak layar lebar yang menyuguhkan gambar-gambar luar biasa.  Bintang-bintang itu bergerak, berkumpul membentuk seperti Menara Eiffel. Kemudian berubah lagi menyerupai Pyramid, Taj Mahal  dan Ka’bah. Pemandangan luar biasa yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Takjub dan sukses membuatku menganga.

Semakin terpukau. Ini adalah pemandangan benda-benda langit yang sedang berdansa. Kepalaku tak bergerak, tetap menengadah ke angkasa. Terkesima melihat bintang-bintang yang kompak  saling bekerjasama. Membuat pola gambar-gambar yang menarik dan menampilkan sebuah permaianan cahaya indah nan megah. Menghiburku dalam keheningan, mengerti apa yang ada di dalam pikiran dan keinginanku.

Semilir angin mulai berkelebat, dingin mulai terasa menusuk tubuh. Dan, bintang-bintang itu  mulai bergerak dan terus bergerak  lagi. Kali ini pergerakannya tidak beraturan, malah semakin cepat dari sebelumnya. Hingga pada akhirnya kumpulan bintang tadi berubah menjadi sosok kuda bercula satu. Kaget, akupun segera mengalihkan pandangan. Unicornku menghilang.  Pohon-pohon pinus mendadak merunduk semua. Sinar rembulan meredup. Cahaya langit sontak menghilang. Kini, yang ada hanya kegelapan. Mataku seperti buta, tak bisa melihat apa-apa lagi. Kemana aku harus melangkah. ? Aku bersandar saja pada bongkahan batu tadi. Duduk bersila, menunggu keajaiban yang akan terjadi.

Dalam keadaan hitam pekat aku mendengar suara melengking dari kejauhan. Derit roda besi kereta uap yang masuk ke  Stasiun Kereta Serang telah membangunkanku dari peraduan. (*)

 

 

 

Categories
Berita

Siapa Saja Penulis Favorit Sandiaga Uno?

Tentu menjadi sebuah kejutan saat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengajak ketemuan. Berbincang soal sepakterjangnya saat remaja,  tentang apa yang akan dilakukan untuk Jakarta dan kegemasannya dalam berapresiasi. Saat saya bertandang, Bang Sandi juga bercerita soal kegemarannya membaca dan penulis favoritnya.

Saat ditanya siapa pengarang favoritnya, cowok yang dikenal dengan jurus bangonya itu  dengan sumringah mengatakan, “ Kalo soal pengarang lokal, nggak ada yang bisa menyaingi Pramoedya Ananta Toer,” buatnya novel tetralogi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca sungguh luar biasa dan nyaris memenangkan nobel sastra. Empat novel yang sempat dilarang oleh pemerintah itu  tak dihargai di negeri sendiri. Padahal, karya-karya Pram pernah diterjemahkan ke dalam 36 bahasa.

Kalo dari kalangan penulis muda, bang Sandi memfavoritkan E.S Ito lewat karyanya Rahasia MeedeMisteri Harta Karun VOC. Kejeniusan pengarangnya yang menggabungkan antara sejarah dan fiksi memikat siapapun yang suka dengan teka-teki. Buat bang Sandi, E.S Ito adalah Pram muda.

Nah, kalo yang terakhir bukan karena teman akrabnya. Bang Sandi menyukai  penulis Ahmad Fuadi karena karya-karyanya yang penuh dengan pesan hebat dan mengajarkan bahwa kita harus selalu optimis dalam melihat masa depan. Novel Trilogi: Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara telah membuka semua daya imajinasi dan sangat inspiratif serta menjadi bacaan wajib buatnya.

Ketiga penulis idolanya tadi terus menggedor spirit cowok alumnus SMA Pangudi Luhur dalam setiap aktifitasnya. Makanya, lewat kegiatan #JakartaBerlari bang Sandi kerap berbagi ke tempat-tempat mengasikan, salah satunya ke Taman Baca Masyarakat. “A good reader makes a good leader’. Seorang pemimpin adalah pembaca yang baik. Pergi ke Taman Baca dan perkaya khasanah anak muda, “ pungkasnya. (*)

Categories
Opini

Fakta Menarik tentang Buku

  • Pada tanggal 24 Mei 2004 ada peristiwa unik di Australia. Rekor dunia baca buku terlama dengan suara keras telah terjadi di sana. Bertempat di “the Sutherland Library”, Sydney, New South Wales, Ke-enam orang: Amy White, Kristy Wright, Brian Jones, Michael Dahl, Jeanette Dean & Georgina Konstana membacakan buku-buku dengan berteriak secara maraton selama  81 Jam 15 Menit (Dari tgl 24-27 Mei 2004).

  • Barbara Cartland adalah novelis paling produktif. Perempuan ini bisa menyelesaikan penulisan novelnya setiap dua minggu sekali. Ia telah menerbitkan 723 novel.

  • Kertas pertama kali ditemukan oleh seorang politikus dari cina bernama Ts`ai Lun. Sekitar tahun 105, Ia kerap mengumpulkan kain bekas, kulit kayu dan jaring ikan yang sudah lapuk serta beberapa utas tali . Bahan-bahan tersebut direndam dalam sebuah bak yang berisi air. Lalu, dengan menggunakan balok ia mengaduk dan memukul-mukulnya sampai tercampur. Kemudian campurannya dimasukan ke dalam cetakan. Ketika sudah mengering Tsa`ai Lun mengeluarkannya dan hasilnya sudah menjadi kertas. Di dunia, lembaran  kertas hasil kreasi Ts`ai Lun adalah yang pertama.

  • Diamond of Sutra adalah sebuah buku yang pertama kali dicetak dalam jumlah yang sangat banyak. Buku  tersebut diterbitkan di Korea  sekitar tahun 1409.

  • Buku pertama yang bersampul tipis dicetak pertama kali di Jerman pada tahun 1841. Buku tersebut sangat laris di Inggris. Buku-buku bersampul tipis itu sangat digemari juga oleh orang-orang Amrik.

  • Satu-satunya jin yang pernah diwawancara adalah Jin Muslim. Wawancaranya bisa di baca dibuku Dialog dengan JIN Muslim karya Isa Dawud yang terbit di Jedah tahun 1992.

  • Selama tahun 2007 di Indonesia memang banyak sekali buku-buku yang juga terbilang aneh di toko buku. Tujuannya sih untuk menarik perhatian pembaca. Ada buku yang diselipkan CD Musik. Ada buku yang dilengkapi juga dengan permainan semacam monopoli. Ada sebuah buku yang hanya dibuat selama 3 minggu. Ada buku yang dibuat dari wawancara dengan orang mati. Ada buku yang dibuat untuk meramal  masa yang akan datang (kiamat). Ada buku yang dibuat dari pengalaman chatting. Ada buku yang terbelah dua di tiap lembar halamannya. Dan banyak lagi.!

  • Dulu, sekitar tahun (1124-1164) Kaisar Jepang Sutoku pernah menulis buku aneh. Soalnya buku yang ia tulis dengan menggunakan darahnya sendiri sebagai tinta.  Ia menyalin buku Lankavara Sutra, sebuah buku agama setebal 135 halaman, 1.215 baris dan 10.500 kata.

  • Gadsby adalah sebuah novel yang sangat unik. Pasalnya,novel besutan E.V. Wright  kelahiran Inggris  yang terdiri dari 50.000 kata itu sangat membuat kaget pembacanya. Dalam novel itu kita tak akan pernah menemukan satu pun huruf e.

  • Sebuah buku yang diterbitkan oleh musuh Duke. Selain buku gambar,mungkin buku yang berjudul The Exploits of The Duke d`pernon adalah satu satunya  buku yang semua halamannya polos. sang penulis tidak menuliskan satu patah katapun dalam buku setebal 500 halaman itu. Penulis sebenarnya ingin menyampaikan pesan kritik kepada para pembacanya, bahwa Duke d`Epernon selama hidupnya tidak pernah membaca.

  • Buku merupakan perbendaharaan yang tidak ternilai untuk kemajuan hidup. Hidup kita seluruhnya adalah masa belajar. Sabda Nabi: Tuntutlah pengetahuan itu dari buaian sampai ke lubang lahat.

  • Baca buku adalah hobi yang paling sedikit mengeluarkan uang. Menurut survey, justru berkebun adalah hobi yang paling menguras dompet dibandingkan dengan hobi-hobi lainnya.

  • Bill Gates, adalah salah satu Orang terkaya di dunia  yang sejak kecil punya hobi membaca ensoklopedia. Kekayaanya, kalau ditukarkan dengan uang koin Rp. 100,- dan dikumpulkan/ditumpukan bisa mengalahkan gunung Everest.

  • Membaca  buku,  katanya bisa menambah umur satu hari untuk setiap buku yang dibacanya. Tapi perlu diingat dan hanya sebagai catatan saja:  bahwa Cuma ada satu  dari 2 milyar orang yang bisa bertahan hidup hingga usia 116 tahun atau lebih.

  • Dalam sebuah perpustakaan, disarankan: warna rak buku tidak berwarna biru. Ada kemungikan dalam rak itu bisa dijadikan markas berkumpulnya nyamuk. Karena nyamuk dua kali lebih tertarik sama warna biru ketimbang warna-warna lainnya.

  • kata ‘OZ’ dalam kisah dongeng the Wizard of OZ bermula saat sang penulis, Frank Baum, nggak sengaja melihat ke susunan abjad O-Z di Filing Cabinet-nya.

  • Dalam kenyataannya, ketika membaca pun kita sering berkedip. Tau nggak: Dalam Setahun, kita rata-rata mengedip sekitar 4,2 juta kali

  • Buku dengan judul yang terpanjang di dunia. Banyak cara kalau sang penulis mau hasil karyanya menjadi best seller. Selain isinya mesti menarik, promosi bukunya juga harus gencar mengena kepada calon pembaca, Cara lain bisa juga dengan membuat suatu daya tarik dengan menciptakan sesuatu yang mendapat perhatian. The longest title of a book is 1,433 characters (290 words) and was written by Davide Ciliberti (Italy) in July 2007. Mau tahu judul bukunya? Siap-siap tarik nafas ………….. ‘”Per favore dite a mia madre che faccio il pubblicitario lei pensa che sono un pierre e che quindi regalo manciate di free entry e consumazioni gratis a chi mi pare, rido coi vips, i calciatori le veline e le giornaliste, leggo Novella e mi fotografano i paparazzi, entro neI privé saltando la coda, bevo senza pagare, sono ghiotto di tartine e gin tonic, ho la casa piena di oggetti di design, conosco Paris Hilton, Tom Ford ed Emilio”

Categories
Berita

Menembus Jawa Barat, Menyebarkan Virus Baca

Penuh drama dan cerita realita yang berbalut kasih. Tim Gowes Literasi mengalami keduanya saat blusukan di  tatar sunda.

Saat kabupaten Kuningan didaulat sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan event besar memperingati Hari Aksara Internasional (HAI) 2017, kami langsung bernazar ingin ikut serta memeriahkannya. Para goweser juga ditawarkan untuk berkolaborasi bersama mereka pecinta buku dan anak. Namun, karena memang jadwal perjalanannya cukup panjang maka hanya empat orang saja yang terlibat. Mereka adalah Edi Dimyati (penulis dan pemain Yo-Yo), Rian Hamzah (pendongeng sekaligus pengelola Taman Baca Sanggar Alam Kita), Isur Suryadi (Guru ngaji dan Relawan Kampung Buku) , dan Ana Mulyana (Guru Gambar dan Mekanik Sepeda)

Kuartet  bermodal nekat yang memiliki semangat berbagi ini telah menetapkan azam, menyusun rencana apa yang akan diperbuat selama perjalanan. Tentu  hal baru dalam aktifitas saat tur bersepeda. Makanya, kemasan yang kami inginkan adalah berolahraga sambil memberi edukasi. Sehubungan acara HAI di kuningan yang berlangsung dari tanggal 6-8 September 2017, maka kayuhan pertama dimulai dari Jakarta tanggal 3 September 2017. Tentu keberangkatanan awal itu sudah diperhitungkan agar kesampaian kami dalam  puncak acara di lokasi tujuan  bisa tepat waktu.

Persiapan mental dan fisik sudah dibentuk semenjak sebulan sebelumnya. Puluhan buku ditata dalam tas sepeda dan cargobike, peralatanan mandi dan pakaian lengkap dibungkus. Perbekalan makanan  cukup untuk kesiagaan sampai beberapa kabupaten. Dari Jakarta gowes dimulai dan Bekasi sebagai kota pertama yang kami singgahi. Sambil menjemput Rian Hamzah, kami singgah di Sanggar Alam Kita . Bersilaturahim kepada sesama rekan pegiat literasi sambil bercengkrama dengan anak-anak. Bermain, menghibur dan berdiskusi. Selepas makan siang, sepeda-sepeda baca itu melaju masuk ke Karawang. Tanpa terasa sore hari sampai di Lapang Karang Pawitan.  Anak-anak yang sedang berlatih inline skate  antusias melihat kehadiran kami. Betapa tidak, sepeda-sepedanya unik. Dipasang bendera, ada keranjangnya, bentuk dan bawaannya juga memincut ingin mengerubunginya. Makanya, tak ada alasan untuk segera menata buku di atas terpal. Sambil istriahat, para ibu dan anak-anaknya yang sedang bermain sepatu roda itu ikut nimbrung membaca. Bahkan, ada satu kakek tua yang khusus membaca komik biografi. Penggemar tokoh bung Karno yang sudah sepuh itu melahap beberapa buku yang kami bawa. Dan, sebagai kenangan kami memberi beberapa buku untuknya  menjadi milik pak tua.

***

Hari sudah gelap, Ba’da magrib kami melanjutkan perjalanan menuju persinggahan untuk berisitrahat. Ya, hotel bulan bintang alias masjid menjadi tempat rehat bermalam kami. Karena disamping gratis, persediaan air biasanya melimpah buat berbilas. Dan, lagi kami menjadi tenang dalam menunaikan ibadah sholat. Kesokan harinya, setelah sarapan petualangan membawa buku terus belanjut menuju pantura dan masuk ke sekolah dasar negeri Ciberes, Subang. Atas ijin dari kepala sekolah kami dipersilahkan untuk menghibur anak-anak kelas satu. Mendongeng , sulap dan memberi edukasi seputar dunia lingkungan dan akhlak. Anak-anak nampak terlihat riang, bahkan ada yang tertawa sampai terbahak memukul-mukul meja belajar. Pasalnya, sebelumnya tak ada guru-guru yang pernah memberikan sesuatu yang unik dan menggembirakan. Para guru merasa bersyukur atas kedatangan kami, berucap beribu terimkasih dan menginginkan kehadiran tim gowes literasi kembali. Keceriaan anak-anak menjadi pemicu semangat, untuk terus gowes menuju kabupaten lain. Pun, saat kami singgah di sekolah dasar di Indramayu dan Cirebon. Antusiasme sama diperlihatkan, apalagi permainan yo-yo dengan penuh intrik disuguhkan begitu memukau.

Yeah, buku-buku yang kami bawa tak hanya diserbu ketika digelar di taman dan tempat area publik. Bahkan ditempat persitirahatan sementara juga dilirik. Seperti di warteg, pos ronda, warung kopi, kantor pemadam kebakaran, museum, masjid, bahkan di kantor polisi. Inilah bentuk kepedulian kami agar akses bahan bacaan lebih dekat dengan masyarakat. Menyebarkan terus virus baca ke pelosok sambil mengkampanyekan kegemaran membaca.

Sambutan meriah tak hanya diberikan saat kami singgah, namun sepanjang perjalananpun banyak orang-orang yang respek kepada tim gowes literasi. Lambaian tangan dari anak-anak memecut spirit kami terus mengayuh tanpa henti, sapaan warga lokal kala melintas merontokan rasa lelah. Ada pula presenter RRI yang mendekat dan mengikat janji untuk wawancara. Belum lagi ada pengendara sepeda motor yang memberhentikan kami. Ternyata beliau ingin meyumbang buku karena tertegun melihat perjuangan kami. Luar biasa, pengalaman yang sangat mengesankan.

Sesampai di kuningan, kebetulan pas saat kabupaten tersebut memeriahkan hari jadinya. Karena itu pula kami disambut oleh panita pada acara yang dilangsungkan di pandapa Paramarta Komplek stadion Mashud Wisnusaputra, Kab.Kuningan Jawa Barat. Di lokasi sudah berkumpul para pegiat literasi lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Kami, pedalis yang peduli dengan dunia literasi hanyalah sebagian kecil ikut peran dalam menyemarakan kampanye Indonesia Membaca. Tentu butuh dukungan dari berbagai pihak yang terkait untuk terus mendekatkan akses buku dan kampanye baca. Dari kota kuda, kami ingin mengajak semua orang  untuk menggelorakan semangat membaca di tatar sunda. Tebar baca di Jawa Barat sambil menghibur anak-anak di sekolah.

Ya, kuningan buat kami bukan acara puncak. Justru yang menjadi program utamanya adalah segala akitifitas yang dilakukan selama perjalanan. Makanya, sehabis menghadiri acara HAI di Kuningan, perjalanan sepeda berlanjut ke kabupaten lainnya sebelum pulang ke Jakarta kembali. Beberapa daerah tersebut adalah Ciamis, Tasik, Garut, Bandung, Cianjur dan Bogor. Dalam perjalanan itu pula kami tetap mengkampanyekan buku dan membaca. Hingga pada akhirnya, Original Rekor Indonesia  (ORI) menganugrahi kami sebagai   Tim Gowes Literasi. Bentuk apresiasi ORI kepada pelaku kegiatan literasi keliling Jawa Barat untuk mengedukasi anak-anak lewat dongeng, sulap, gambar dan permaianan agar gemar membaca dan menulis dari mulai usia dini.

Tapi, pencapaian kami bukanlah pada selembar kertas penghargaan yang berbingkai kayu dan kaca. Pencapaian sesungguhnya adalah ketersediaan buku di setiap pelosok desa agar terpenuhi, agar ketertarikan aktifitas membaca menjadi meningkat. Perjalanan Gowes Literasi berakhir di ibukota pada tanggal 11 September 2017,  tapi bukan berarti rampung. Ya, karena tak ada kata selesai dalam menggelorakan semangat Indonesia membaca. (*)

Foto: Edi Dimyati & Ana Mulyana

Ilustrasi/Logo : Muhamad Yana

#TBMStory2017  #SahabatLiterasi  #relawanliterasi  #forumtbm  #gerakanliterasinasional  #gerakanliterasilokal 

Categories
Opini

Kiat Anti Lupa

Merasa jadi pelupa? Biasa saja, setiap orang memang mempunyai batasan kemampuan untuk mengingat yang beda-beda. Tapi ada cara gampang mengasah daya ingat kita supaya lancar.Mau tahu? Simak saja kiat di bawah ini :

  • Mengatur Kegiatan Rutin. Segala aktifitas yang dilakukan sebaiknya terpola. Adakalanya kegiatan yang bersifat rutin harus ditata dan kalau bisa dicatat agar tidak lupa. Tulis besar-besar lalu tempel di dinding kamar atau lebih menarik bisa ditambah hiasan agar lebih atraktif.
  • Buat Daftar Prioritas. Ada kalanya setiap pekerjaan yang menumpuk menuntut cepat selesai. Makanya buat daftar pekerjaan yang harus dikerjakan lebih dahulu. Jangan terpengaruh dan kaget kalau ada pekerjaan baru tidak disangka-sangka menuntut harus selesai lebih awal.
  • Pendengar yang Baik. Kalau berbicara dengan orang simak baik-baik apa yang disampaikan. Cara menyimaknya bisa beragam. Mungkin Anda tipe orang yang harus memperhatikan dengan seksama atau tipe orang yang cukup mendengarkan saja sambil mengerjakan sesuatu. Jangan pernah menyepelekan orang dengan bersikap cuek, selain bisa membuat orang tersinggung, informasi yang Anda dapatkan akan minim.
  • Hilangkan Rasa Khawatir yang Berlebihan. Ada kalanya kecemasan merunyamkan rencana yang sudah dibuat. Bertindak tenang akan lebih banyak membantu ketimbang serba tiba-tiba. Atur nafas Anda dan usahakan tenang dalam segala kondisi.
  • Permainan Asah Otak. Kalau ada waktu senggang, cobalah mencari permainan yang mengasah otak. Jangan terlalu banyak melamun. Coba bermain  scrabel, catur, tebak-tebakan atau mengisi Teka Teki Silang (TTS). Selain referensi bertambah, melatih kecerdasan juga.
  • Baca Buku Detektif. Untuk melatih mempertajam daya ingat bisa dicoba baca buku-buku detektif. Selain mengasah rasa ingin tahu, bisa ikut melatih otak dalam urusan menganalisis permasalahan. Siapa tahu Anda bisa menebak alur cerita lebih dahulu plus solusi penyelesaian yang mungkin lebih seru dari cerita dalam buku tersebut.

ilustrasi: Gio

Categories
Opini

Agar Buku Tetap Terawat

Teman-teman pasti  punya buku di rumah. Coba hitung ada berapa: Sepuluh, seratus, atau seribu. Waah…asyik ya kalau punya banyak buku. Soalnya buku itu punya peran penting untuk nambah wawasan. Buku yang kita kenal sebagai berkas kertas yang terjilid itu adalah wahana paling efektif untuk merekam segala informasi ilmu pengetahuan, tekhnologi dan budaya.

Cuma sayang disayang, masih banyak orang yang menganggap buku relatif mahal. Jadi, buat temen-temen yang beruntung bisa beli buku, jangan dicuekin aja buku-bukunya. Buku-buku itu harus dirawat agar tidak kotor, rusak atau hilang. Tapi..gimana caranya? Eit, jangan bermuram durja dulu. Wes ewes ewes, nih, ada tips khusus buat para pecinta buku:

  • Berikan Identitas. Semua buku harus diberi tanda. Caranya bisa dengan cat, cap, stempel, plat atau lainnya. Yang penting tanda tersebut bikin kita mudah mengenal identitas buku. Seperti: asal beli buku, tanggal kepemilikan, harga buku. Tujuannya agar buku yang dipinjam tidak berpotensi untuk lenyap.
  • Buat Daftar Buku. Buku-buku yang dikoleksi sebaiknya dibuatkan daftarnya pada sebuah buku induk.Modelnya terserah Pokoknya daftar itu memuat informasi tentang nomor, judul, pengarang, penerbit, dan tahun terbit. Jadi kita bisa tahu jumlah buku yang ada dan gampang melakukan cek and ricek buku yang keluar.
  • Menjaga Buku Tetap Awet. Setiap buku baru langsung diberi sampul plastik. Kalau buku tersebut dirasa penting sekali dan tebal sebaiknya dijilid dengan hardcover. Terus, jangan sekali-kali melipat kertas pada halaman tertentu sebagai tanda di mana halaman berhenti membaca. Meskipun sepele, kebiasaan itu sebenarnya dapat memperpendek umur buku. Halaman buku jadi mudah robek jika lipatan itu didiamkan. Jadi, lebih baik menandai dengan pembatas buku saja.
  • Membuat Rak. Buku-buku yang berserakan di banyak tempat tentu menyulitkan kita untuk mencari buku yang dibutuhkan. Buatlah rak sesuai dengan kebutuhan dan jumlah koleksi. Lalu susun dan pilah-pilah penempatannya  sesuai dengan subjek buku. Tujuannya agar mempermudah dalam mencari buku yang dibutuhkan. Setelah dibaca, buku juga harus dikembalikan ke tempat semula.
  • Menghindari Musuh Buku. Kecoa, rayap, tikus, kutu buku (book lice), fungi, ngengat (moths) adalah musuh-musuh buku yang biasanya rawan merusak kertas. Cara menghindarinya adalah dengan melakukan penempatan rak tadi di lokasi strategis, maksudnya, jangan berdekatan dengan kamar mandi. Bersihkan rak buku dari kotoran dan debu secara berkala. Buku-buku tidak boleh disusun terlalu rapat pada rak-rak, karena menghalangi sirkulasi udara. Sebagai pencegahan, pada rak-rak buku diletakan bahan-bahan yang berbau seperti kamper, naftalen, campuran choloform untuk mengusir serangga. Semua bahan-bahan itu menguap perlahan lahan dengan mengeluarkan bau yang tak disukai oleh serangga.
  • Buat Peraturan. Jangan segan-segan membuat tata-tertib bagi si peminjam. Misalkan kalau ada teman yang ingin pinjam harus dibatasi jumlah bukunya, lalu tanggal pengembaliannya harus dijanjikan. Tapi kita juga jangan segan-segan membagi ilmu kepada orang lain dengan meminjamkan buku.

Gimana temen-temen? OK punya nggak tipsnya. Semoga ada manfaatnya buat kita semua.

Yap, Keep reading !