Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Anfat memberikan training motivasi untuk para pelajar dan kalangan umum.
Training motivasi tersebut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan customer. Dalam motivasi tersebut tidak hanya sekedar motivasi belaka dengan materi seadanya, melainkan juga dengan metode hypnosis.
Pendiri sekaligus pengelola TBM Anfat, Fajar Pujianto adalah sebagai motivatornya. Dia memberikan motivasi sekaligus hypnotherapi untuk yang membutuhkan.
“Sudah ada beberapa sekolah dan beberapa kegiatan yang bekerjasama dengan TBM Anfat untuk hypnotherapi,” ungkapnya.
Selain itu ada juga yang secara pribadi meminta untuk dihypnotherapi.
Semoga makin banyak yang memanfaatkan kesempatan emas ini. Karena masih diperuntukkan secara gratis di beberapa tempat.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Anfat desa Babakan kecamatan Karanglewas kabupaten Banyumas menyiapkan komputer untuk digunakan secara gratis oleh masyarakat.
Komputer tersebut sejatinya milik pengelola sekaligus pendiri TBM Anfat, Fajar Pujianto.
“Karena tadinya ada beberapa pelajar yang ingin menggunakan komputer tersebut, maka sekalian saja digunakan untuk umum,” kata Fajar.
Walau hanya satu unit komputer tetapi tidak sedikit yang menggunakan media tersebut. Sebagian besar penggunanya adalah para pelajar SMP maupun MTs.
“Adapun yang lain adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah di lingkungan sekitar,” pungkasnya.[]
“Jadi TBM tidak hanya sebagai tempat peminjaman buku, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat,” begitulah yang diucapkan Fuad Zain Arifin saat mengisi acara Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan TBM kabupaten Banyumas beberapa waktu yang lalu.
Benar saja, jika hanya mengandalkan anak datang dan membaca buku atau hanya sekedar meminjam buku, maka sebuah taman baca tidaklah begitu ramai dikunjungi.
Anak-anak atau orang dewasa sekali pun jika ada sebuah acara pasti akan datang berbondong-bondong dan ramai tentunya.
Begitu juga dengan taman baca, jika sering ada acara maka pengunjungnya pun meningkat.
Sebagai contoh, TBM Anfat mengadakan lomba mewarnai di TBM tersebut. Nah, saat anak-anak mengikuti lomba, orangtua bisa menunggunya sambil membaca buku.
Selain anak-anak merasakan manfaatnya, orangtua juga demikian. Saat itu juga promosi digencarkan. Bukan tidak mungkin melalui kegiatan tersebut, anak-anak menjadi kerasan di TBM.
Bukan hanya itu, kegiatan-kegiatan yang sifatnya rutin juga perlu untuk diadakan. Selain itu kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak rutin, namun diadakan.
BANYUMAS-Kotayasa semakin berliterasi. Adalah Tri Novriyana, Rasti Sulastri, dan Tomi, tiga warga yang berani mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sumbang beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Mei 2017. TBM Sumbang beralamatkan di RT 06 RW 02 Desa Kotayasa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. TBM Sumbang sendiri berada di bawah binaan Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang tidak lain adalah mereka bertiga yang mengelola.
Saat ditemui di rumahnya beberapa waktu yang lalu bersama Khusnul Khotimah daru Rumah Baca Kartini Karanglewas, Rasti Sulastri selaku pengelola dan ketua TBM Sumbang mengungkapkan alasannya mendirikan TBM. “Anak-anak seusai pulang sekolah dari pada bersantai atau bermain gadjet dan dari pada ibu-ibu tidak ada kegiatan kala siang hari, mengapa mereka tidak diperdayakan,” ungkapnya gelisah. Lebih lanjut Rasti mempunyai keinginan yang menggebu-gebu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar.
Selain akses membaca gratis untuk masyarakat, TBM Sumbang memberikan manfaat kesehatan untuk warga, yaitu diadakannya kegiatan senam setiap hari Minggu. Pelan-pelan TBM Sumbang memberikan berbagai pelatihan kepada masyarakat, salah satunya yaitu pengumpulan sampah plastik untuk dijadikan barang yang bernilai jual dan pelatihan pemusaran jenazah.
Selain itu, TBM Sumbang mengadakan kegiatan pengajian untuk ibu-ibu. “Kami juga mengadakan kegiatan pengajian untuk ibu-ibu sekitar yaitu setiap hari Minggu sehabis dzuhur. Selagi ibu-ibu ngaji, anak-anak juga dapat membaca buku,” Kata Rastri.
Setiap Minggu jumlah pengunjung TBM Sumbang mencapai 30 orang. “Kedepan kami ingin memberikan pelatihan menjahit, dan kami ingin memanfaatkan lahan yang ada saat ini untuk dijadikan sebuah pondok pesantren,” pungkasnya lugas.
(Fajar Pujianto/ Pegiat Literasi Kabupaten Banyumas)
BANYUMAS-Kabupaten Banyumas mempunyai berbagai cerita unit dan juga tokoh-tokoh karismatik. Sebut saja Kyai Saifuddin Zuhri yang pernah menjadi Menteri Agama era presiden Soekarno, dan juga tokoh-tokoh yang lain pada masanya. Pada zaman teknologi informasi sekarang ini, Banyumas juga mempunyai tokoh lokal yang cantik dan karismatik. Sebut saja Warastuti Any Anggorowati. Adalah pejuang literasi berasal dari kelurahan Kebokura kecamatan Sumpiuh kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kiprah Any dalam mendekatkan buku dimulai semenjak menjadi honorer di SDN 1 Banjarpanepen kecamatan Sumpiuh. Sepuluh tahun sudah perjuangannya menjadi tenaga pustakawan di SD tersebut. Pada tahun 2011, Any menjadi pengelola sebuah taman bacaan masyarakat (TBM) di desa Banjarpanepen. Perjuangannya belum berakhir. Berbagai kegiatan demi masyarakat agar gemar membaca di desa Banjarpanepen menuai permasalahan di lapangan. Namun hal tersebut tidak membuatnya gagal menyerah untuk menjadi relawan pada sebuat Taman Baca di desa Banjarpanepen.
Pada tahun 2014, Any Anggorowati mencoba mendekatkan buku dan meningkatkan minat baca masyarakat di kelurahan Kebokura kecamatan Sumpiuh. Benar saja, di tempat sendiri inilah banyak masyarakat yang antusias berkunjung ke Griya Baca Jelita (GBJ). Sebuah taman bacaan masyarakat yang ia dirikan. Kata ‘Jelita’ sendiri merupakan singkatan dari ‘Jendela Literasi Tanah Air’. Dengan segala inovasi dan kreativitasnya, perlahan mulailah banyak yang tersentuh dan merangsang untuk berbondong-bondong berkunjung ke GBJ. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, bahkan sampai lansia. Dari berbagai kalangan inilah, GBJ memberi tema kegiatanya “Pengembangan Literasi Melalui Seni Jelita”.
Melihat peluang adanya lomba essay Olimpiade Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh Makmal Pendidikan, GBJ pun mengambil peluang tersebut dan berhasil masuk 10 besar dari 2.098 peserta.
Selain itu, ibu dari dua anak ini berjuang melalui berbagai penjuru. Setiap hari Senin sampai Sabtu, dia melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN 1 Banjarpanepen dengan inovasinya “Box Cerdas GLS”. Sepulangnya dari mengabdi di sekolah, dia pun melanjutkan dengan membuka lesehan baca di GBJ sampai jam 8 malam. Jika di hari Minggu, dia dibantu pegiat literasi lainnya yaitu Iwan Sanusi, Andri Setiawan, dan Eny Sugyharti bergerak membuka lapak baca di sudut-sudut keramaian kabupaten Banyumas dan bahkan sampai di kabupaten lainnya.
Dari kerja keras inilah, Any mendapat penghargaan sebagai pegiat literasi kabupaten Banyumas dalam acara Gebyar Mas memperingati hari buku dan hari pendidikan nasional tahun 2017. Pada tahun 2015, Any berhasil mendapat juara 1 dalam lomba PTK Paudni kabupaten Banyumas dengan karya nyatanya “Merangsang Minat Baca Masyarakat Melalui Community Enggagement/ Pelibatan Masyarakat”.
“Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan notabennya adalah panggilan dari hati. Ini sebagai wujud kecintaan saya terhadap bangsa Indonesia. Dengan niat yang tulus, iklas dan demi kebaikan, insyaalloh Alloh akan mempermudah jalan kita. Semoga menjadi amal jariyah karena memberikan ilmu yang bermanfaat, amin,” katanya beberapa waktu yang lalu.
Selain masuk dalam kepengurusan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Banyumas, Any juga menjadi anggota Pustaka Bergerak Indonesia (PBI). Berbagai bantuan buku pun masuk setiap bulannya. Hal ini karena dia selalu menjalankan visi dan misinya.
Usai bertemu dengan Nirwan Arsuka Ahmad (Presiden PBI) dan pegiat literasi lainnya pada acara Kopdanas di Surakarta (8/12), Any pun semakin yakin akan langkahnya. Bahkan GBJ pun mendapat bantuan buku dari Perpusnas senilai 75 juta, yang secara simbolis diserahkan langsung di gedung Perpusnas, Jakarta (15/12).
“Terimakasih atas dukungan Kepala Dinas Arpusda kabupaten Banyumas, Fuad Zain Arifin. Camat Sumpiuh, Abdul Kudus. Lurah Kebokura, Sudiyanto. Suami tercinta, Tri Hartono. Relawan GBJ dan pegiat literasi lainnya,” ucapnya terharu saat dihubungi melalui telepon.
“Aku bahkan sampai meneteskan air mata bahagia ketika banyak pengunjung datang membaca dan meminjam buku , baik di lesehan maupun saat buka lapak baca. Walau sudah zaman internet dan serba canggih, tetapi banyak yang masih menyempatkan diri membaca buku,” sambungnya tersedu.
Beberapa perlombaan yang pernah diadakan oleh GBJ, antara lain lomba mewarnai TK, PAUD tingkat kecamatan Sumpiuh di taman kota Sumpiuh. Ada juga lomba busana kartini di GBJ. Lomba Panembromo untuk lansia di GBJ.
Adapun program yang akan dilakukan yaitu membuat sudut-sudut baca dan mewujudkan Gerakan Sumpiuh Membaca.
PURWOKERTO- Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Harapan KitadanPojok Dongeng merupakan satu-kesatuan yang utuh dalam meliterasikan masyarakat. TBM Harapan Kita sendiri berada di ruangan sebuah rumah. Sementara Pojok Dongeng berada di belakang area TBM. Pendiri TBM ini adalah Hartati, seorang ibu rumah tangga dan juga pendidik serta pengusaha yang gigih.
Berdiri sejak tahun 2010, TBM Harapan Kita semakin menggeliat. Terbukti dengan adanya kegiatan bernilai pendidikan dan juga kewirausahaan. Hartati terus memperjuangkan TBM yang dikelolanya agar selalu ramai dikunjungi. Hampir setiap hari, ia mendatangkan anak-anak PAUD ke TBM-nya, “sekitar 75 orang yang rerata anak-anak datang ke TBM setiap hari,” kata dia.
Agar lebih memasyarakat, TBM Harapan kita memberikan manfaat dengan peluang usaha yang terus digalakkan. “Kami memberikan peluang usaha kepada masyarakat, yaitu dengan adanya bisnis makanan, galon isi ulang, dan juga konfeksi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, bagi siapa saja yang ingin mempunyai hasil tambahan bisa bergabung dengan TBM Harapan Kita. Yaitu dengan menjadi agen atau berkecimpung langsung dengan bidang usaha yang dimiliki oleh TBM Harapan Kita.
Seolah tidak kenal lelah dalam memberikan pelayanan pendidikan, Hartati mendirikan TK di sekitar tempat tinggalnya dan juga di kelurahan Karangnanas kecamatan Sokaraja, Banyumas.
TBM Harapan Kita dan Pojok Dongeng sendiri berada di Jalan Sumur Kidem nomor 18 RT 06 RW 04 Kelurahan Teluk Kecamatan Purwokerto SelatanKabupaten Banyumas, Jawa Tengah.[]