Categories
Puisi

Cahayanya Santri

 

Santri itu mengaji dan ngerumpri

Hidupnya serba mengantri

Susah senang itu pasti

Nikmatnya sungguh tak dipungkiri

Sebutan ini Santri.

Apa santri…Itu santri

Hidupmu dicari-cari

Jangan merasa rugi dan iri hati

Masa depan sudah menanti

Sungguh itu pasti

Oooh  Santri … santri

Surgamu amalan hati

Nerakamu terkena duri

Perintah dan aturan ditaati

Hidupmu seperti pelangi

Pengorbanan Santri sungguh sakti

Ilmumu dinanti-nanti

Baik buruk itu pasti

Hilangkan patah hati

Menuju masa generasi

Hebat itu Santri

Selamat Hari Santri.

 

22 Okto, Santri 2017

Categories
Opini

Penyebab Anak Susah Tidur

‘‘Salwa, jam 9 malam harus tidur!’’perintah ibu.

‘‘masih asyik main bu’’  jawab Salwa dengan memegang Boneka.

‘‘Oke nak,jika jam 9 tidak tidur Ibu tidak mau beri uang jajan!’’ Tuntutan Ibu.

‘‘Iya bu, Salwa akan tidur’’.

Fenomena diatas bahwa anak sering asik dengan maian tetapi lupa dengan waktu istirahat. Perlu ketahui bahwa tidur merupakan kebutuhan dasar anak. Saat tidur, anak mengumpulkan energinya kembali, bahkan pertumbuhan dapat terjadi saat tidur di masa anak-anak. Namun, terkadang anak sulit untuk diajak tidur. Kadang anak merasa tidur adalah kegiatan yang membosankan baginya.

Kenapa anak susah tidur?

Banyak alasan yang membuat anak susah untuk tidur. Berikut ini mungkin bisa menjadi salah satu alasannya:

Pertama, Anak takut tidur terpisah dari orangtuanya. Seringnya, anak kecil mengalami kecemasan saat ia tidur terpisah dengan orangtuanya, sehingga waktu tidur merupakan hal yang menakutkan baginya. Anak kecil biasanya takut tidur dalam gelap dan tidur sendirian, sehingga ia akan takut saat memasuki waktu tidur. Jika anak takut, artinya ia membutuhkan bantuan orangtua. Kematangan otak dan kemampuan kognitif dari anak kecil masih kurang bisa menangani tekanan emosi dengan baik. Mungkin Orangtua mengira anak yang tidur terpisah dengan Orangtua adalah bagian dari pelatihan tidur untuknya, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur terpisah dari orangtua akan membuat ketakutan anak terhadap waktu tidur akan berkurang. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa ketakutan anak akan tidur dapat menyebabkan anak mimpi buruk dan masalah emosional.

Orang tua bisa menemani anak sampai tertidur, atau menghias kamar tidurnya dengan foto atau mainan yang disukai anak agar anak senang. Atur juga suhu kamar anak supaya anak tidak kedinginan atau kepanasan. Buat kamar tidur anak senyaman mungkin untuk anak. Seiring dengan bertambahnya usia anak, ketakutan anak akan waktu tidur lama-kelamaan akan menghilang.

Kedua, Mimpi buruk. Anak yang pernah mengalami mimpi buruk biasanya akan takut untuk tidur. Mimpi buruk ini biasanya disebabkan karena sebelum tidur anak menonton film seram atau membaca buku cerita yang menakutkan. Sebaiknya, orangtua rekomendasikan film atau buku cerita yang tidak menakutkan untuk anak. Ajak anak untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan sebelum tidur, seperti tempat impiannya atau aktivitas yang sangat ingin dilakukannya, atau hal lainnya.

Ketiga, Waktu tidur yang salah. Banyak orangtua sudah menyuruh anaknya untuk tidur pada waktu yang terlalu cepat bagi anak, sebelum tubuh mereka siap untuk tidur. Tubuh belum memproduksi hormon melatonin dalam jumlah cukup untuk membuatnya tertidur. Anak yang naik tempat tidur terlalu cepat, akan membuatnya merasa bosan dan hal ini dapat memicu anak untuk memikirkan hal-hal yang membuatnya takut.

Keempat, Masalah pada ritme tidur sirkadian. Setiap individu mempunyai ritme sirkadiannya masing-masing. Ritme sirkadian ini dapat mengatur kapan tubuh anak membutuhkan tidur dan kapan harus bangun. Jika anak sulit untuk mendapatkan waktu tidurnya di malam hari atau sulit untuk tetap terjaga di siang hari, mungkin anak Anda mengalami masalah pada ritme sirkadiannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Orangtua mungkin bisa menyesuaikan kembali jam biologis anak dengan lingkungannya secara bertahap. Orangtua bisa mengajak anak keluar rumah pada siang hari agar anak terpapar dengan sinar matahari. Kemudian ketika sudah memasuki waktu malam dan waktunya untuk tidur dan bisa matikan lampu kamar anak atau elektronik lain yang memancarkan cahaya biru. Karena lampu dan barang elektronik, seperti televisi, dapat menekan produksi melatonin (hormon yang membuat anak tidur), sehingga anak akan lebih sulit untuk tidur dalam keadaan kamar terang.

Kelima, Televisi dan alat elektronik lain. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa waktu menonton televisi yang terlalu banyak, baik pada siang dan malam hari, berhubungan dengan lebih tingginya masalah pada waktu tidur, seperti kecemasan, waktu tidur yang tertunda, dan anak menolak untuk tidur. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa anak yang menonton tayangan televisi untuk dewasa, seperti program berita siang, dapat menurunkan durasi tidur anak dan meningkatkan gangguan tidur pada anak. Televisi bukan hanya satu-satunya alat elektronik yang dapat menyebabkan gangguan tidur pada anak. Video game, komputer, dan handphone, juga dapat menyebabkan masalah saat tidur.

Keenam, Stres dan kecemasan. Jika anak sulit untuk tidur, mungkin hal ini disebabkan oleh stres dan kecemasan yang ia dapatkan hari ini. Stres dapat meningkatkan hormon stres dalam tubuh, sehingga membuat anak merasa tidak ingin tidur. Stres dan kecemasan ini bisa anak dapatkan dari lingkungannya, seperti ada masalah dengan teman, memikirkan tentang ujian sekolah, atau tentang aktivitas yang telah ia lakukan.

Sebelum tidur, sebaiknya Orangtua membantu anak untuk mengurangi stres-nya. Ia bisa mengajak anak untuk berdiskusi untuk membuatnya bercerita apa yang sedang ia pikirkan, memberikan saran untuk anak, dan mengajaknya melakukan hal-hal yang menyenangkan.

Sebaiknya anak sudah bersiap-siap untuk tidur dalam waktu 30-60 menit sebelum waktunya tidur. Sebelum tidur, sebaiknya jauhi anak dari televisi dan alat elektronik lainnya, biasakan anak untuk sikat gigi sebelum tidur, ganti baju anak dengan baju tidur, pergi ke toilet sebelum tidur, bacakan buku cerita jika anak ingin, dan jangan lupa matikan lampu kamar anak. Nur Hafidz Relawan Pustaka Wadas Kelir.

Categories
Opini

Manfaat Belajar Memasak Bagi Anak

 

‘‘Hari ini kita masak sayur sup!, Ayuk kita ambil bahan-bahan yang ada di kulkas?’’, ucap Ibu dengan melihat anak semangat memilih sayurnya.

‘‘Ini Wortel, Kobis, Brokoli, dan  Sledri  Bu!’’ jawab anak dengan menunjukan sayurnya.

‘‘BAGUUUS’’, jawab ibu dengan mengacungkan jempol tangan kanan.

‘‘Yuk , kita cuci kemudian dipotong-potong!’’. Perintah Ibu.

‘‘Siap Ibu..’’ .

Anak merasa senang jika perintah seperti ini, itu memang masa-masa anak merasa  keingin tahuan sangat besar, jadi jangan mengelak bahwa memasak bukan hanya untuk orang tua saya dan bukan untuk anak perempuan saja tetapi disisi lain anak sedang membutuhkan pengetahuan yang belum dapat. Kebranian anak adalah mempunyai rasa ingin tahunya tinggi sehingga kalou sudah di dapat anak akan berpikir lebih jauh dan lebih tahu mana yang baik dan mana yang buruk dan ini adalah salah satu cara yang sederhana yaitu dengan memanfaatkan belajar memasak untuk anak. Ada beberapa keuntungan atau manfaat anak berlatih memasak. Berikut  adalah manfaat bermain memasak  untuk anak dengan metode kognitif.

Pertama, Melatih motorik halus. Ketika Ibu memasak dan anak ingin ikut potong-potong, ajak saja dan kasih anak pisau mainan yang terbuat dari plastik. Kegiatan memotong mengasah kemampuan motorik halus pada anak. Selain itu, kegiatan memindahkan sayur dari wadah satu ke wadah lainnya akan melatih anak untuk menjimpit, hal itu juga dapat melatih kemampuan motorik halusnya. Penggunaan sumpit misalnya, juga dapat melatih kemampuan motorik halus untuk anak.

Kedua, Mengenal bentuk. Ketika memasak, banyak barang yang digunakan, misalnya mangkok, talenan, sendok dan pisau. Sambil memasak, Ayah atau Ibu bisa bercerita pada anak, mangkok bentuknya bulat, talenan bentuknya persegi, sendok itu tumpul dan pisau itu tajam dan sebagainya. Sehingga selain bermain, anak juga secara tidak langsung belajar. Selain mengenalkan bentuk berupa alat masak, Ayah-Ibu juga bisa dengan mengenalkan bentuk menggunakan sayuran, misal, wortel itu bentuknya seperti kerucut, brokoli itu bentuknya seperti jamur dan sebagainya.

Ketiga, Mengenal warna. Peralatan masak atau bahan yang akan dimasak biasanya berwarna warni. Ayah atau Ibu bisa mengajak anak belajar mengenal warna. Misalnya ketika Ibu masak sup, biasanya bahan sup ada wortel, brokoli, buncis, kubis, seledri dan sebagainya. Atau dari peralatan, misalnya mangkuk, piring dan sebagainya. Kita bisa memberitahukan warna-warna tersebut pada saat melakukan permainan memasak. Sehingga anak tahu warna dengan cara yang menyenangkan.

Keempat, Belajar sains. Kegiatan atau bermain memasak dapat mengajarkan sains pada anak. Yaitu dengan mengajarkan sains pada anak dengan menceritakan manfaat sayur  untuk tubuh, misalnya apa sih manfaat wortel untuk tubuh, kenapa kita harus makan sayur  dan sebagainya. Kita juga bisa menjelaskan bagaimana proses air yang layak minum dll.

Kelima, Mengasah keterampilan sosial emosional. Dengan kegiatan atau permainan memasak, anak akan mengerti proses. Misal,  bagaimana masakan itu akhirnya bisa dimakan. Dengan ikut terlibat dalam aktivitas bermain memasak, anak akan lebih menghargai proses dan kerja keras orang lain dalam menyiapkan makanan sehingga diharapkan anak untuk lebih menghargai makanan.**

Categories
Opini

Mengenal Keajaiban Otak Si Kecil

 

‘‘Ayo kita bermain’’, perintah Kak dengan melihat anak-anak sedang bermain di ayunan.

‘‘Tiga ditambah lima berapa?’’, tanya Kak.

‘‘Delapan’’ Alya dan teman dengan suara keras dan menjawab serentak.

Iya betul, sekarang sebutkan benda yang ada di sekitar kita dimulai dari Alya?’’ pertanyaan selanjutnya.

‘‘kursi’’ jawab Alya.

‘‘Meja’’, sorak Iza.

‘‘Pensil’’, Rofi.

‘‘Penghapus’’ jawab Salwa dengan malu.

‘‘Iya betul semua’’ , dengan senag hati saya merespon.

Artinya kita bisa hidup tanpa kaki atau tangan, namun kita tidak akan bisa hidup tanpa otak. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling komplek yang pernah dikenal di alam ini. Para ilmuan mempelajari otak dengan kemampuan otak mereka. Otak mampu melihat dirinya sendiri, bahkan bisa mempelajari dirinya sendiri. Perlu, di telaah bahwa saat lahir seorang bayi telah memiliki 1 triliun sel otak. Sebuah bilangan yang dilambingkan dengan 12 nol. Banyangkan sebuah benda sejumlah 1.000.000.000.000 menunggu kita asuh dengan asah penuh asih.otak tersebut bagaikan lahan subur yang akan mampu menumbuhkan apapun yang kita lempar di atasnya. Satu triliun sel otak yang akan menumbuhkan sumber perubahan nak kita. Oleh karena itu kita harus mengambil langkah penting demi berkembangnya 1 triliun sel otak tersebut sebelum dikembangkan ileh orang lain yang tidak bertangung jawab. Jika anak di dibentak maka sel syaraf otak 70000 akan hilang lalu akan mengalami dampak pada anak.

Seorang profesor Mark Rosenzweing dan kawannya telah menemukan fenomena baru bahwa jika otak dirangsang pada usia kapan pun, maka otak tersebut akan membentuk lebih banyak tonjolan ( protuberan) pada setiap tangan (tentakel) sel-sel dan akan mempengaruhi kemampuan berpikir pada si Kecil. Semakin besar rangsangan yang di beri maka semakin banyak tonjolan dan tentakel yang terbentuk. Miris sekali jika anak kita memiliki jutaan sel yang teraktivasi, tentu banyaknya kemungkinan pola tingkah laku anak-anak kita karena sel berjumlah triliunan. Dari para ahli Humboldt University Berlin dan Erasmus Medical Center di Reterdam. Yang mengutip bahwa dengan menstimulasi satu sel syaraf sudah cukup untuk membuat kita mampu bertindak lain dan  satu sel syaraf dapat berdampak besar perilakunya. Sehingga si Kecil mampu memilih diantara satutriliun sel untuk mencari kemungkinan satu atau lebih sel syaraf yang dapat menangani sebuah aksi khusus.

Ternyata bukan jumlah sel otak yang mementukan kecerdasan seseorang tetapi tonjolan-tonjolan tentakel pada sel-sel otaklah yang telah berperan menentukan kecerdasan seseorang. Orang tua adalah salah satu ujung pertama yang akan merangsang sel otak sehingga si Kecil ini akan bertumbuh kembang secara optimal. Jangan perlakukan anak seperti kambing yang setiap hari di kasi makan dan minum saja. Namun berilah stimulus dan respon serta kebutuhan tumbuh kembang anak yaitu asih, asah dan asuh harus di penuhi ini akan memperoleh kekuatan anak untuk siap belajar dan bermain. Nur Hafidz mahasiswa IAIN Purwokerto program studi PIAUD [Pendidikan Islam Anak Usia Dini] relawan Pustaka, Rumah Kreatif Wadas Kelir.

Categories
Opini

Menumbuhkan Minat Baca dengan Jurus Read Aloud

‘‘Ayoo, salwa dan teman-teman ambil buku di grobag baca’’perintah saya.

‘‘siap kak?’’ jawab  Salwa dan teman dengan muka berseri-seri.

‘‘kita buka halaman 5, coba ada gambar apa saja?’’.

‘‘Gajah, sapi,  Orang sedang mencangkul, Ibu sedang memasak’’ jawaba salwa dan teman- teman yang  berbeda-beda.

‘‘Kalian hebat, yuk kali ini Kak akan bercerita tentang Gajah sampai Ibu memasak ’’. mualailah saya bercerita dengan expresi yang berbeda.

Meraka sangat menyenangkan dan antusias. Metode ini sangat bagus untuk membangun tumbuh kembang anak dalam aspek khususnya bahasa. Padahal, kalau misalnya kita ingin berkaca, semua negara-negara yang maju itu penduduknya memiliki kualitas dan kuantitas membaca yang jauh lebih banyak dari negara-negara lainnya. Menurut buku read aloud karya Jim Trealis bahwa di tahun 2010, Indonesia memiliki nilai indeks membaca sekitar 0,001. Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya ada satu orang saja yang memiliki minat baca sangat tinggi. Bandingkan dengan Amerika yang memiliki indeks membaca 0,45 dan Singapura yang memiliki indeks 0,55. Sementara Jepang memiliki indeks 17 koma sekian. Berdasarkan survei UNESO, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang paling rendah di kawasan ASEAN.

Jadi, salah satu cara paling sederhana untuk meningkatkan kemajuan bangsa ini dapat dimulai dari satu hal yaitu membaca. Berikut ini adalah cara menumbuhkan minat baca dengan jurus read aloud.

Pertama, Mengalokasikan Waktu Khusus untuk Membaca. Buatlah lokasi dengan disain yang menarik anak sehingga anak dapat belajar dengan nyaman. Tenerapkan waktu 10-15 menit membaca buku setiap hari misal membaca buku novel, ceriata anak, cerita legenda dan lain-lain. Hal ini mungkin juga bisa dicoba yaitu memulai untuk membaca setiap hari, 10-15 menit saja secara konsisten kemudian setiap bulannya baik di sekolah, rumah ataupun sebelum mulai kegiatan. Mereka akan tambah sedikit demi sedikit bisa membaca buku hingga satu atau dua jam setiap harinya.

Kedua, Manfaatkan buku sebagai kosa kata.  Anak memang butuh bahasa baik, jika read aloud ke anak dengan baik dan nyaman mereka akan menyimak dan paham apa yang di sampaikannya. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat baca terhadap anak. Sempatkan kata-kata mutiara yang sedang read aloud ke anak agar menambah wawasan anak dan menambah kosa kata bahasa.

Ketiga, Belajar Effective Reading. Survey membuktikan saat ini hanya satu dari dua puluh orang yang kemampuan membacanya berkembang sejak anak-anak. Dengan belajar membaca efektif yang ternyata sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Beri konsep ide-ide yang kreatif misal,  ‘‘apa warna bendera indonesia?’’.

‘‘Merah putih’’, Salwa sorak dengan keras.

‘‘Betul, sekarang kita gambar dan warnai di kertas dengan baik?’’ perintah saya .

Metode dengan belajar seperti ini anak akan efektif dan daya kognitif anak cepat merangsang untuk melakukan apa yang di pikirannya.

Keempat, Berdiskusi dan Bergabung. Berdiskusi bisa menjadi cara ampuh untuk tetap menjaga kita tetap semangat membaca. ‘‘Ayok kita duduk melingkar apa yang kakak ceritakan tentang buku kalian?’’ ajak saya dengan semangat.

‘‘Ini ka, gajah kembar!’’. Pinta Rofi dengan menunjukan bukunya.

‘‘Oke dengarkann yak,  kakak akan bercerita gajah kembar’’. Dengan senag hati saya turun tangan.

Diskusi seperti diatas banyak mengandung makna yang menyerap dan anak akan aktif bertanya-tanya tentang cerita tersebut. Kembangkanlah potensi anak dengan kegiatan membaca agar anak siap  dan menangkap berbagai pengetahuan yang ada di sekitanya terutama buku.

Belajar dengan metode jurus read aloud sangatlah mudah, anak  tidak ada rugi menjadi seorang yang sangat senang dengan membaca. Benar-benar tidak ada ruginya. Tidak perlu takut menjadi orang yang introvert, kaku, atau malah terkesan aneh karena kita kutu buku. Justru orang-orang yang saya kenal, yang kebiasaan membacanya kuat menjadi seorang yang sangat super, hangat, dan nyambung dengan apapun yang dibicarakan.*

Categories
Opini

Antar Buah Hati Meraih Mimpi

‘‘Siapa yang menjadi guru?’’ tanya Ibu kepada anak.

‘‘Saya,  Aku’’, jawab Salwa dan Alya dengan acung jari ke atas. ‘‘iya bagus’’ .

‘‘Siapa yang menjadi polisi?’’

‘‘Akuu’’ sorak Aziz dengan muka semangat

‘‘ ternyata kalian semua hebat’’, kata Ibu sambil mengacungkan jempol.

Bertanyalah cita-cita mereka, maka dengan semangat mereka mengacungkan tangan semangat bahkan berteriak mengucapkan impian mereka. Walaupun cita-cita mereka pasti dokter, pilot, guru artis atau presiden.

Ini adalah sebuah kenyataan bahwa anak usia ini lebih percaya diri mengungkapkan impiannya dibanding anak kelas 12 SMA. Secara logika seharusnya semakin dewasa semakin mantap dalam mengambil langkah/arah hidup, namun kenyataan justru terbalik, semakin dewasa justru semakin bingung menentukan mau kuliah dimana, jurusan apa dan nanti bekerja dibidang apa?

Ada kemsempatan untuk mencoba mempelajari dan melakukan pengamatan, megapa impian yang sedemikian kuat ketika anak usia dini justru menguap ketika dewasa. Ada tiga tips yang dapat diterapkan para orangtua dalam membantu anak-anak untuk meraih impiannya.

Pertama, berikesempatan buah hati untuk beimajinasi dan memiliki impian sendiri,  banyak orangtua membebankan cita-cita pribadinya pada si anak, bahkan anak dijadikan sebagai penerus kariernya, atau bahkan menjadi tumbal penerus kegagalan cia-citanya yang tidak sampai. Terkadang  didukung dengan khursus mahal yang tidak pernah dinikmati buah hati. Alangkah baiknya amati secara pelan-pelan dengan mengenali bakat dan potensi buah hati. Dengan mengetahui buah bakat dan minat anak kita bisa mengukur potensi yang dimiliki dan merencanakan tujuan yang di realistis dan membuat anak bersemangat. Dengan mengembangkan potensi dan bakatnya , anak juga akan merasa percaya diri. Doronglah buah hati  untuk mencari tahu apa yang disukainya, dukunglah selama yang dilakukannya adalah positif.

Kedua, berikan responpositif. Berikan respon positif atau ide , gagasan dengan memberikan ruang apresiasi bagi pengembangan ide positifnya. Misal ketika buah hati berimajinasi dan bermimpi menjadi polosi atau guru, maka cobalah memberi respon positif dengan mengajaknya ke markas polisi atau ke sekolah, ajaklah dia berkeliling melihat langsung kondisi yang di inginkan. Respon positif inilah yang akan meningkatkan motivasi belajar buah hati dalam mewujudkan imajinasi dan impiannya.

Ketiga, dekatkan dengan magnet impian. Magnet impian adalah sesuatu yang mempu mendekatkan buah hati pada impiannya. Hal in bisa berupa benda atau manusia misal ketika buah hati minta benda belikan boneka yang diimpikan atau buatkan dengan bahan-bahan yang seadanya. Ini akan merangsang buah hati dalam kesempatan yang diperoleh dan secara langsung akan menyadari ketika nanti tumbuh dan berkembang kejenjang berikutnya.*