Seseorang yang paling dekat dengan anak adalah orang tuanya sendiri. Mereka cenderung menuruti apa yang dikatakan dan dicontohkan oleh orang tuanya. Dan orang tua merupakan sekolah paling utama untuk seorang anak sebelum menginjak pada pendidikan sekolah dasar atau sebelumnya.
Fenomena anak-anak yang lebih tertarik dengan HP salah satunya karena mereka meniru apa yang menjadi contoh dalam keseharian mereka. Mereka melihat orang tua yang begitu dekat dengan HPdan terkadang orang tua juga mengajarkan beberapa tentang apa yang ada didalam HP. Sebenarnya tidak ada yang salah ketika orang tua mengajarkan kepada anaknya untukmenggunakan HP karena memang anak-anak tidak boleh menjadi generasinyang tertinggal. Namun alangkah lebih baiknya jika keistimewaan orang tua ini yang mempunyai kedekatan dengan anaknya digunakan sebagai cara untuk menemukan potensi-potensi yang ada dalam diri anak hingga dapat mengarahkan anak sesuai dengan potensinya.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menemukan potensi-potensi anaknya. Dimulai dengan cara sederhana dengan meluangkan waktu untuk sekedar mengajak ngobrol tentang apa yang dilakukan anak dalam kesehariannya. Sebatas namun tanpa batas dilakukan setiap hari selepasa anak pulang sekolah misalnya atau sebelum anak tidur. Anak akan merasa menjadi anakyang begitu berharga yang diperhatikan oileh orang tuanya. Karena perasaan itu anak akan begitu peduli terhadap apa yang dikatakan orang tuanya.
Ketika seorang anak tidak mau mendengarkan perkataan orang tuanya jangan pernah menyalahkan anak atau bahkan menyebutnya anak yang melawan orang tua, anak nakal, dan jangan sampai keluar kata yang menyatakan tentang buruknya anak. Terkadang sebagai orang tua kita pun jarang untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan anak, mungkin dari sana anak mulai belajar atau meniru untuk tidak mendengarkan apa yang dikatakan orang tua.
Perhitungan, anak-anak zaman sekarang ini begitu mahir dalam hal seperti itu khususnya perhitungan untung rugi dalam kesehariannya. Dia memperhitungkan setiapyang dikerjakannya apakah akan menguntungkan dirinya atau tidak. Namun perhitungan yang mereka pahami hanya perhitungan yang memberi damapak untung atau rugi yang hanya sekejap tidak berjangka panjang. Jadi kebanyakan mereka mendapatkan masalah lain dari perhitungan mereka. Dan tanpa disadari semua yang mereka kerjakan adalah output dari apa yang mereka pelajari dari orang tuanya secara spontan dan terkadang hal itu menjadi sesuatu yang sulit untuk dirubah jika itu hal tidak baik karena sudah terekam dengan setiap harinya dari apayang mereka lihat.
Tapi, bukan berarti setiap kebiasaan buruk tidak dapat diubah menjadi baik karena jika memang ada kesungguhan untuk merubahnya semua itu pasti akan berubah jika memang benar-benar ditanamkan kembali nilai-nilai kebaikan dalam dirinya yang lambat laun mungkin kebiasaan buruk akan tertindih dengan kebiasaan baik yang dilakukan setiap harinya.
Seperti halnya dalam meningkatkan minat baca anak dapat dilakukan dengan memupuknya sedini mungkin. Namun buka berarti anak-anak yang sudah terlanjur mulai remaja tidak bisa dibiasakan untuk membaca. Lagi-lagi dalam hal ini peranan orang tua begitu penting dalam tumbuh kembang anak dalam kebiasaan-kebiasaan positif. Sampai kapan pun anak-anak selalu menjadikan orang tua sebagai teladan untuknya dalam bersikap dan berperilaku. Kebiasaan membaca bukan turunan atau sesuatu yang diwariskan oleh orang tuanya sebagai sifat turunan. Melainkan itu terbentuk karena dipupuk dan dibiasakan oleh orang tua dan lingkungannya untuk menjadi anak yang bersahabat dengan buku.
Lewat orang tua khususnya ibu yang mempunyai kedekatan yang lebih istimewa dengan anak dapat menjadi sebuah celah untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak dengan menjadikan orang tua sebagai pendongeng yang secara langsung meningkatkan minat baca anak lewat cerita dongeng yang didengarnya. Anak akan bertanya mengenai hal-hal yang dia dengar dari dongenng ibunya dan ibunya dapat menjadikan itu sebagai langkah untuk mengenalkannya pada buku agar anak mulai melirik dan menyukai buku. Meningkatkan minat baca anak bukan hanya dengan cara menyodorkan sebuah buku lalu menyuruh mereka untuk mambaca habis isi buku.
Ketika seorang anak tertarik dengan sebuah buku namun dia belum mau membacanya karena masih belum berminat orang tua bdapat melakukan berbagai metode membaca bisa dengan mendongengkannya atau membacakan nya dengan suara keras atau juga disebut Read Aloud. Ketika anak sedang begitu tertarik dengan apa yang dibacakan cobalah untuk melibatkan anak untuk sekedar membaca beberapa paragrap biarkan anak mendalami apayang dibacanya dan berikan ekspresi bahwa bacaannya menjadi semakin menarik ketika dibacakan sendiri.
Biasakan seperti itu ada sebuah kerjasama antara ibu dan anak dalam membangun minat baca anaknya. Orang tua sebagai pendorong utama dalam kemajuan anak-anaknya harus bisa memberi motivasi-motivasi yang meningkatkan semangat anak untuk menajdi membaca menjadi hal yang paling disukainya. Karena bagi anak yang mereka sukai akan selalu dikerjakannya. Orang tua jangan pernah bosan ketika anak belum menunjukan minatnya dalam membaca, coba untuk kembali dipikirkan apakah orang tua sudah benar-benar berminat juga dalam membaca ?
PENGARUH BAIK ORANG TUA MENDONGENG TERHADAP PENINGKATAN MINAT BACA ANAK-ANAK, menjadi sebuah pengingat untuk orang tua pentingnya peranan mereka dalam mendongenkan sebuah cerita dengan beberapa pesan hikmah dari sebuah dongeng yang dapat tertanam dalam ingatan mereka. Sesuatu yang tertanam dalam ingatan akan sulit untuk dilekang jaman. Dan dengan mendongeng akan menjalin hubungan yang semakin erat anak orang tua dan anak.
Wanti Susilawati – Rumpaka Percisa