Categories
Kabar TBM

Bancakan Buku 20 Tahun Hari Buku Nasional

Sejak sore lampu berkedap-kedip dengan berbagai warna telah memancarkan sinarnya. Para penabuh musik pun larut dalam semangat sembari menghibur para penonton yang mulai memadati lokasi. Setiap pengunjung yang datang mengambil minuman kopi dengan merk “Copitalis”.

Tiba-tiba musik terhenti mendadak sedang mengisyaratkan acara akan segera dimulai. Seorang pemandu acara dengan gaya santai sudah tampak siap dan sigap. Acara pun dimulai, tepat malam 17 Mei. Oh ya kawan, acara ini memang sengaja dipersiapkan untuk memperingati 20 tahun Hari Buku Nasional.

Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sebelumnya, memang sudah sangat sibuk untuk mempersiapkan acara ini. Acara ini dikemas dengan nama “Bancakan Buku”. Sebelumnya Bangun Setiyawan Nugroho mengungkapkan “Kegiatan Bancakan Buku ini, sesuai komitmen kami untuk mengangkat unsur-unsur kebudayaan lokal”.

Dalam KBBI orang Jawa mengenal istilah bancakan dengan Selamatan dan Kenduri. Kenduri identik dengan penjamuan makan guna memperingati suatu peristiwa dan do’a keselamatan. Namun kali ini Bancakan Buku digelar guna memperingati 20 tahun Hari Buku Nasional. FTBM Bojonegoro tidak saja menjamu para pengunjung dengan makanan.

Asap mengepul mendekati keramaian, sembari tercium ragam aroma bakaran “Angkringan Selaras”. Selain segelas kopi para pengunjung juga dapat menikmati aneka ragam bakaran yang telah disediakan secara gratis. Dalam kegiatan ini juga dihadiri Plt Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kabupaten Bojonegoro, Agus Purwanto, bersama satu tim mobil perpustakaan yang siap mendukung penuh penguatan literasi yang akan dilaksanakan Forum TBM Kabupaten Bojonegoro.

Jika bancakan lebih dikenal dengan jamuan makan, namun bagi FTBM tidak melulu makan. Selain disuguhkan aneka ragam bakaran angkringan, ada juga tumpengan buku, bazar buku, sedekah buku, penampilan musik dan puisi, hingga Launching “Kesatrian Literasi”.

Kesatrian Literasi merupakan ekosistem baru yang sedang dikembangkan dengan pendekatan sosiopreneur sebagai upaya menjawab salah satu problematika pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yaitu kemandirian finansial. Layanan yang akan dilaksanakan diantaranya: bimbingan belajar (sukarela), kursus bahasa inggris, kelas menulis dan penerbitan buku, media, broadcasting, dan event organizer. Diharapkan layanan & semangat kemandirian tersebut juga dapat dikembangkan secara kolaboratif dengan 154 TBM yang ada di Bojonegoro.

 

*Catatan ditulis oleh Pengurus Forum TBM Bojonegoro

Leave a Reply