Categories
Kabar TBM

Berdedikasi Giatkan Literasi, Kemenko PMK Apresiasi Perayaan HUT ke-19 Forum TBM

Oleh. Ferdiansyah*

KEMENKO PMK (16/07) – Rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun ke-19 Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) telah berlangsung sejak tanggal 18 Juni 2024 dengan dimulainya kegiatan lomba karya tulis untuk pengurus Forum TBM (Pengurus Wilayah/Pengurus Daerah), orasi dan diskusi literasi, peluncuran kelas menulis, diskusi buku sampai dengan gelar wicara. Forum TBM sebagai rumah bersama Taman Bacaan Masyarakat dengan segala jenis penamaannya bagi gerakan literasi merayakan kegiatannya kali ini dengan tema “Menata Keberlanjutan Ruang Gerakan Literasi Masyarakat”.

Dalam paparannya, Prof. Warsito, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, mengungkapkan kekagumannya atas inisiatif dan kegiatan Forum TBM, yang selama ini telah mendukung upaya pembudayaan literasi dan kegemaran membaca di masyarakat. Forum TBM perlu terus mengembangkan inovasi sosial dan meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak. “Forum TBM merupakan mitra perangkat daerah di bidang pembudayaan literasi diharapkan dapat terus mengembangkan inovasi sosial secara mandiri dan meningkatkan kolaborasi dengan semua pihak,” ujar Warsito.

Forum TBM, yang saat ini memiliki anggota sebesar 2.740 Taman Bacaan Masyarakat di seluruh Indonesia, terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Revolusi Mental Tahun 2022 untuk Kategori Pendidikan Karakter dan Literasi atas upayanya mempraktikkan nilai-nilai utama Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong. Hal tersebut yang mendorong Kemenko PMK bekerjasama dalam penyusunan panduan kebijakan TBM Ramah Anak di tahun 2023.

Dalam penyampaian selanjutnya, Prof. Warsito mengungkapkan bahwa masalah bangsa seperti kemiskinan ekstrem, stunting, dan rendahnya keadaban digital salah satunya disebabkan oleh rendahnya literasi di masyarakat. “Meningkatnya literasi di masyarakat dapat meningkatkan kualitas suatu bangsa. Berbagai macam permasalahan bangsa seperti kemiskinan ekstrim, stunting, rendahnya keadaban digital serta masih rendahnya karakter bangsa (Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas) salah satunya disebabkan oleh rendahnya literasi di masyarakat”, ujar Warsito.

Selain mengkampanyekan 6 literasi dasar, Forum TBM juga mengangkat isu lain yang terkait dengan Kemenko PMK seperti pendidikan anak dan keluarga, pemberdayaan pemuda, kewirausahaan dan pengentasan kemiskinan, gizi dan kualitas hidup masyarakat, bahkan sampai ke pelestarian seni dan budaya daerah. Untuk pendidikan anak dan keluarga menjadi kegiatan literasi yang paling banyak dilakukan oleh mayoritas Taman Bacaan Masyarakat, seperti mendongeng, membacakan buku dan membaca nyaring. Kegiatan yang dilakukan oleh Forum TBM di atas dalam kerangka gerakan literasi, praktek baiknya telah terdokumentasi oleh Kemenko PMK dalam penyusunan Naskah Akademik Peta Jalan Pembudayaan Literasi sejak tahun 2021.

Kemenko PMK bersama pemangku kepentingan lain telah merancang strategi kebijakan pembudayaan literasi yang menyasar pada ranah literasi di keluarga, di satuan pendidikan, dan di masyarakat, Kaitannya dengan pembudayaan literasi pada masyarakat, Prof. Warsito menyampaikan bahwa strategi tersebut ditujukan untuk meningkatkan kecakapan hidup masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. “Pembudayaan literasi pada masyarakat perlu kita kembangkan untuk meningkatkan kecakapan hidup masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan dan kemajuan peradaban masyarakat,” ujar Warsito.

“Forum TBM juga dapat memanfaatkan peluang semaksimal mungkin berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka meneruskan keberlanjutan gerakan literasi di masyarakat,” ujar Warsito di sela kesempatannya mengakhiri paparan di acara tersebut.

 

*****

*Analis Kebijakan Ahli Madya, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK

Leave a Reply