Manusia memiliki sekian banyak predikat, salah satuya disebut sebagai homo ludens. Yaitu mahluk penghuni bumi yang senang bermain. Sejak kecil sampai besar, apa pun asal-usul etnis dan bangsanya, pasti mencintai permainan. Oleh karena itu, tak berhitung jenis permainan yang telah diciptakan oleh manusia. Kini ada seorang anak pandai ketika mendengarkan musik seluruh badan ikut memainkannya dengan bagus, walaupun gerakannya tak seperti penari yang terkenal di indonesia, Bagong Kussudiardjo, Sujana Arja, Sasminta Mardawa. Beliau menduduki penari hebat dengan cara yang berbeda.
Nah, perkenalkan Salwa Qudwata Idris identitas panjangnya, sebut saja Salwa. Anak usia 5 th setengah sudah di bilang pemberani oleh bunda PAUD Wadas Kelir, PAUD berdiri tahun 2016 dapat mendoberak kebutaan anak-anak Wadas Kelir enggan belajar, bisa dibilang bunda-bunda pantang menyerah menggali potensi integritas anak-anak yang saat ini muncul salah satu dari mereka tampil asik menari dengan keren. Keyakinan Salwa dengan begitu mengeluarkan aura keberaniannya ini sudah diman-mana tampil baik di lokal maupun di luar kota. Apalagi kegiatan sehari-hari dirumah yaitu menulis, mewarnai dan nonton flm, ketika bagun pagi yang di ambil pertama adalah HP. ‘‘Loh ko kamu ambil hp saya?’’, ucap kaka dengan sedikit menarik hpnya.
‘‘Ia ka, saya ingin lihat tari yang kemarin ditampilakan di Andhang Pangrenan’’ balas Salwa dengan mencet hp.
‘‘Sini tek kasih tahu vidionya?’’
‘‘Ini kak’’
Vidio diputar 3x lebih tidak bosan, dengan menatap vidio tangan dan seluruh anggota badan bergerak meniru tari yang kemarin ditayangkan. Hingga saya senyum manisnya tidak pudar berhenti-henti sampai selesai.
Dari tingkah laku itu, saya berharap ada harapan anak sekecil tak kalah dengan penari di Indonesia. Saya sendiri sebagi saudara kandungnya menangis bangga sebab umur 5 th lebih sudah menyalonkan artis bintang kelas di depan panggung, ketika ia tampil didepan saya, imajinasi berubah total. Membuka lembaran dulu, saya takut seketika dipanggil untuk tampil serasa itu panggilan untuk menerima hadiah saya jagonya, hehe. Ya itu sebagian problem mental.
Adapun tari yang di tancapkan yaitu tari kupu-kupu, tari semut, tari achi-achi maho dan lain-lain. Itupun sudah dikuasainya. Pandangan dari Orangtua sangat mendukung positif karena didikan dari orang tua tidak ada potensi untuk menyalurkan bakatnya, sementara ia beruntung sekolah di PAUD Wadas Kelir dengan jarak dekat dan biaya yang begitu tidak memberatkan Orangtua.
‘‘KEBIJAKSANAAN DARI YANG BIJAK, DAN PENGALAMAN DARI USIA, MUNGKIN DAPAT DIPERTAHANKAN DIDALAM KUTIPAN’’
SALAM INTEGRASI.