Oleh. Amin Budi Utomo*
Bungong Jeumpa Bungong Jeumpa
Meugah di Aceh Bungong teuleubeh teuleubeh Indah lagoina(Lirik Lagu Bungong Jeumpa)
Seperti lirik lagu Bungong Jeumpa “Meugah di Aceh”, ada komunitas di Aceh yang terus memperjuangkan literasi untuk anak negeri. Komunitas ini sangat konsisten dalam gerakannya di akar rumput. Pengelola serta relawannya tidak pernah lelah. Yang mereka tahu hanya satu, yaitu mencerdaskan anak bangsa. Komunitas ini adalah Pustaka Kampung Impian.
Pustaka Kampung Impian merupakan pustaka komunitas Rumah Relawan Remaja (3R). Awal mula terbentuknya karena banyaknya anak usia sekolah belum bisa mengenal huruf dengan baik, yang ditemukan ketika Romi (sapaan akrab dari Perdana Romi Saputra) dan Rahmania Rahman melakukan beberapa program komunitas di pelosok-pelosok Aceh pada tahun 2015 – 2016. Kemudian mereka terpikir menginisiasi pustaka kecil sebagai sarana belajar yang diisi dengan buku-buku. Selain itu juga terpikirkan untuk mengirimkan relawan dari Kota Banda Aceh ke desa-desa yang menjadi lokasi Pustaka Kampung Impian.
Pustaka Kampung Impian dimulai pada tahun 2016, inisiasi dari Perdana Romi Saputra sebagai founder Rumah Relawan Remaja. Dan saat ini, Pustaka Kampung Impian diketuai oleh Rahmiana Rahman, yang juga istri dari Perdana Romi.
Sekarang Pustaka Kampung Impian banyak melibatkan para relawan Rumah Relawan Remaja. Selain itu, diadakan perekrutan khusus untuk para relawan pustaka yang disebut Guru Impian. Hingga saat ini, Pustaka Kampung Impian berada di beberapa kabupaten, bahkan di daerah terpencil yang tidak memiliki sinyal telefon. Adapun daerah yang menjadi lokasi Pustaka Kampung Impian, adalah:
1. Desa Bah, Kabupaten Aceh Tengah,
2. Desa Serempah, Kabupaten Aceh Tengah,
3. Desa Baling Karang , Kabupaten Aceh Tamiang,
4. Desa Alue Keujreun, Kabupaten Aceh Selatan,
5. Desa Lapeng, Pulo Aceh , Kabupaten Aceh Besar,
6. Desa Lam Lumpu, Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Sarana yang tersedia di Pustaka Kampung Impian adalah buku-buku bacaan, yang terdiri dari buku anak-anak, remaja hingga buku untuk dewasa dari berbagai kategori. Selain itu, ada beberapa bangunan pustaka kecil di desa-desa sebagai satelit dari Pustaka Kampung Impian.
Selain fasilitas seperti buku dan lain sebagainya, Pustaka Kampung Impian juga memiliki relawan yang disebut “Guru Impian”, yang mana guru tersebut memfasilitasi kelas-kelas seperti kelas membaca dasar, membaca lanjut dan menulis. Ada juga kelas-kelas seni, budaya, prakarya dan sains sederhana.
Prestasi yang pernah diperoleh Pustaka Kampung Impian ada beberapa, seperti TBM Kreatif dan Rekreatif 2019, penerima hibah sebagai TBM Berbasis Teknologi 2020, diundang sebagai Pembicara untuk berbagi praktik baik Pustaka Kampung Impian pada Global Dream Workshop, di Seoul, Korea Selatan, 2019, Lokasi Residensi Pekan Kebudayaan Nasional dengan fokus TBM Berbasis Seni, 2023.
Harapan dari Pustaka Kampung Impian adalah hadir untuk memfasilitasi anak-anak desa dengan buku-buku bacaan yang sesuai tahap perkembangan mereka serta mendekatkan akses-akses pendidikan kepada masyarakat, namun lebih jauh, pustaka ini hadir untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia yang ada, hingga orang-orang desa bisa memaksimalkan potensi mereka untuk mengembangkan desa masing-masing.
Komunitas seperti Pustaka Kampung Impian sangat penting kehadirannya di Aceh. Dan semoga Sorot TBM ini dapat menginspirasi TBM lain di manapun berada. Supaya anak bangsa mendapatkan kesempatan baik untuk meraih impiannya.
Salam.
*Tim Penulis Forum TBM/Pengurus PW Lampung