Membawa Pesan Berharga : Cinta Buku Bisa Mengubah Hidup
Oleh. Iwan Kapit*
Sharing session “Cinta Buku Bisa Mengubah Hidup, Inspirasi Pemuda/i Desa untuk Dunia” yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember dalam rangka mengaktivasi J-Permataku (Jember-Perkumpulan Remaja Pencinta Buku) pionir di Desa Pakis, kecamatan Panti digelar sukses pada Minggu, 6 November 2022 di Jember Mini Zoo.
J-Permataku merupakan program inovasi untuk menggerakkan para pemuda desa lebih mencintai literasi dan membudayakan membaca. Sejak dibentuk pada 23 Oktober 2022 yang lalu, J-Permataku aktif melakukan kegiatan, terutama memberikan bekal untuk para pemuda bisa menginisiasi gerakan literasi lokal di desanya.
Sharing session yang dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Yuliana Harimurti, SE, Msi., serta PJ Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Arief Tjayono, SE. berlangsung sejak pukul 9 hingga 11 pagi. Sesi berbagi dan FGD itu memberikan banyak inspirasi yang bisa dibawa pulang para anggotanya.
Dibuka oleh host sekaligus fasilitator J-Permataku, Prita Hendriana W, S.Sos., CNLPBP, selaku Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kab. Jember, hadir pula dua narasumber dari FTBM Jember yang berbagi inspirasi dari praktik baik yang sudah dilakukannya.
Ada Nurul Hidayat, S.Sos., M.UP, inisiator Rumah Literasi Indonesia (RLI) di Banyuwangi, yang juga penasehat FTBM Jember, membuka sesi berbagi dengan pemutaran video profile dan aktivitas RLI yang bermula dari Desa Ketapang, di ujung Banyuwangi.
Berkat kegigihan adik kandung pria yang akrab disapa Pak Nuhi yang juga sekaligus dosen di Universitas Jember itu, kawan-kawan di Banyuwangi berhasil menginisiasi kemunculan 30 Taman Baca Masyarakat (TBM) dalam waktu satu tahun. “Jika kita berbuat melakukan sesuatu, akan ada hukum alam yang membuat kita terhubung. ” ungkapnya.
Dikatakan olehnya, aktivitas yang dilakukan di RLI pada awalnya sesederhana menanyakan apa yang menjadi minat dari anak-anak dan remaja desa. Ada yang ingin belajar film, belajar puisi, videografi, dan sebagainya. Maka dibuatlah ruang-ruang untuk mewadahi itu. Saat ini, RLI telah menjadi inspirasi gerakan literasi lokal.
Di Jember sendiri, Pak Nuhi juga menjadi founder dari Rumah Literasi Jember, Kampoeng Recycle, dan Kampoeng Merdeka Belajar.
Ketika ditanya apa resep dari pemuda desa sampai sukses menempuh S2 di Australia dan menjadi dosen, ia menjawab, “Saya menemukan jawabannya adalah doa orangtua yang sakti. Asalkan kita tetap percaya, punya tekad kuat, dan cita-cita. Juga kegemaran membaca yang terus dipupuk.” pesannya.
Hal ini direspon oleh Bagus, Ketua J-Permataku yang mengatakan hampir memiliki kisah sama, tentang uang saku yang minim dan orangtua yang hanya tamatan SD (ibu) dan SMA tak tamat (bapak), yang terus mendoakan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan tinggi meski dicibir oleh orang-orang sekitarnya. Terbukti, hari ini Bagus mengenyam pendidikan di Universitas Terbuka, semester 5. Ia menyampaikannya dengan mata berkaca-kaca terharu.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Marisa Latifa, S.Ant., MBA., putri asli Balung, Jember, yang saat ini berdomisili di Rambipuji yang merupakan alumni UGM baik S1 dan S2 nya, serta menjadi Kabid Kemitraan FTBM Jember untuk periode 2022-2027. Mbak Marisa, begitu panggilan akrabnya, bercerita prosesnya didukung nenek yang tidak bisa membaca namun ingin anak cucunya memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Ia menginisiasi Komunitas Jendela di Yogyakarta berawal dari trauma healing untuk anak-anak korban Merapi yang sempat menjadi bencana nasional. Padahal, ia mengaku pemalu, tak suka anak-anak, dan tak cukup percaya diri saat itu. Namun, bermodal nekat dan keinginan berbagi sesuatu, ia pun keluar dari zona nyamannya.
Tak lupa, ia menyampaikan, selama kita semua membaca, ada keingintahuan akan sesuatu, maka selama itu pula, itu akan berarti untuk kehidupan jangka panjang.
Saat ini, Marisa bercerita sangat menghargai relasi yang ia punya, bahkan hingga kawan-kawan dari luar negeri. Salah satunya adalah Dinar, seorang muslim bule asal Rusia yang dalam beberapa bulan ke depan juga akan belajar bersama dengan TBM yang menjadi anggota FTBM Jember.
Menutup sharing session hari ini, Dinar Tarisov berpesan untuk tak usah malu menjadi diri sendiri, berasal dari desa, “Follow your dream, and remember that knowledge is blessing from Allah. So, keep learning.” katanya.
Hari ini hari penuh inspirasi bagi para anggota J-Permataku Desa Pakis, Kec. Panti, mereka membawa oleh-oleh berharga bertemu orang-orang luar biasa. Ini akan menjadi amunisi bagi gerakan J-Permataku berikutnya.
*Sekretaris PW Jawa Timur