TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Lentera Pustaka terletak di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor (kaki Gunung Salak). Dengan mengusung motto #BacaBukanMaen, TBM Lentera Pustaka bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak usia sekolah, di samping mendapat kemudahan akses bacaan yang berkualitas.
Latar belakang berdirinya TBM Lentera Pustaka didasari besarnya angka putus sekolah di Desa Sukaluyu yang mencapai 81% hanya lulusan SD dan 9% lulusan SMP. Desa yang tergolong miskin atau prasejahtera ini akan bisa berdaya bila angka putus sekolah anak-anak dapat ditekan. Melalui buku, diharapkan terjadi perubahan cara pikir anak akan pentingnya pendidikan.
Saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki anggota 120 anak. Bahkan sebagian anggota berasal dari 3 kampung yang berbeda, dengan jarak tempuh 30 menit berjalan kaki ke TBM. Jam baca TBM Lentera Pustaka berlangsung seminggu tiga kali (Rabu-Jumat-Minggu) dengan koleksi mencapai 2.000 buku yang dipandu 2 petugas baca.
Berbekal visi “Menatap masa depan dan membentuk karakter melalui buku” dan misi “Membangun tradisi baca dan budaya literasi serta peradaban anak-anak usia sekolah”, TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat satu-satunya di Kecamatan taman Sari Kab. Bogor dengan izin resmi SK Bupati Bogor No. 421.10/01/Kpts/ITBM/Kec.Tamansari/2017 tertanggal 3 November 2017.
Di tengah gempuran era digital sekarang dan rendahnya angka minat baca anak-anak Indonesia yang hanya 0,001 persen (UNESCO, 2016), TBM Lentera Pustaka memiliki komitmen sederhana yaitu “mendekatkan” anak-anak usia sekolah dengan buku. Agar lebih banyak baca daripada main, agar lebih akrab dengan buku.
TBM Lentera Pustaka didirikan oleh Syarifudin Yunus (pendiri dan kepala program TBM Lentera Pustaka) sebagai wujud nyata pentingnya membangun tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak.
“Pendanaan TBM Lentera Pustaka ini beroperasi secara swadaya. Namun setiap tahunnya sangat membutuhkan sponsor atau korporasi yang mau membantu dana untuk operasional. Sementara buku-buku selama ini diperoleh dari para donator buku” ujar Syarifudin Yunus, yang pernah menerima UNJ Award 2017 melalui kegiatan sosial TBM Lentera Pustaka.
Menarik dan patut menjadi inspirasi bersama dalam upaya mengembangkan budaya di masyarakat. Budaya membaca dan menulis sangat penting bagi anak-anak kita. Apalagi di tengah maraknya gadget dan gempuran era digital yang menjadikan banyak orang malas membaca.
TBM Lentera Pustaka sangat menyadari “buku adalah jendela ilmu pengetahuan”. Namun faktanya, masih banyak anak-anak yang sulit mendapatkan akses bacaan. Karena tidak tersedianya buku bacaan. Maka TBM Lentera Pustaka menjalankan program membaca dengan “cara yang beda” agar lebih menarik dan menyenangkan anak-anak.
Beberapa kegiatan inspiratif yang berlangsung dan menjadi ciri penting TBM Lentera Pustaka adalah sebagai berikut:
1. Membaca bersuara; seluruh anggota TBM Lentera Pustaka selalu membaca buku dengan cara bersuara sebagai sarana untuk melatih kejujuran atas apa yang dibaca, di samping melatih konsentrasi.
2. Adanya “event bulanan” sebulan sekali dengan menghadirkan “tamu dari luar” seperti pesulap, grup music, motivator, dan sebagainya secara sukarela tanpa bayaran untuk menghibur dan memberi motivasi kepada anak-anak TBM Lentera Pustaka. Event bulanan ini menjadi “hari pesta anak-anak TBM Lentera Pustaka” karena dapat menikmati jajanan keliling secara gratis yang dibayarkan oleh Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
3. Ada “laboratorium baca” setiap hari Minggu, di mana anak-anak TBM Lentera Pustaka diajak untuk membaca buku di alam seperti di sungai, di kebun, atau di alam terbuka sebagai wujud cinta kepada alam dan rasa syukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
4. Disediakan “pembaca terbaik setiap bulan” yang diberikan kepada anggota atas dasar rajin datang membaca, banyaknya buku yang dibaca, dan pemahaman terhadap isi bacaan. Penentuan pembaca terbaik dilakukan oleh petugas TBM dan dapat dibuktikan melalui “kartu baca”.
5. TBM Lentera Pustaka dikelola dengan menjunjung tinggi “peradaban anak” dengan mewajibkan setiap anak yang menjadi anggota harus berperilaku 1) berdoa sebelum aktitivitas, 2) antre, 3) mengucapkan salam saat datang dan pulang, dan 4) cium tangan. Tujuannya agar TBM dapat menjadi sarana untuk mendidik karakter anak-anak.
Hidup itu seperti lentera. Membaca pun seperti lentera.
TBM Lentera Pustaka meyakini, tidak akan ada “cahaya terang” di manapun dan bag anak-anak kita bila tradisi membaca hilang. Maka nyalakanlah “ap lentera” membaca kepada anak-anak di sekitar kita, khususnya melalui Taman Bacaan Masyarakat.
Bersama TBM Lentera Pustaka, pancaran sinar kebaikan akan selalu menyala. Hingga senyum dan asa anak-anak itu selalu ada bersama buku-buku yang mereka baca….
#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen