Hari Minggu sudah menjadi kebiasaan saya membeli koran. Penasaran dengan karya apakah dimuat atau tidak. Seolah-olah ada yang selalu ditunggu di setiap minggunya.

Saya pun tiba di salah satu toko langganan koranku. Di parkiran terlihat orang sedang membaca koran. Yang menjadi pandangan terfokus padanya ialah penampilannya. Bajunya compang-camping, baunya kurang sedap, dan kakinya diperban. Kayaknya luka kakinya cukup parah.

“Bapak sedang ngapain?” saya mencoba bertanya.

“Lagi baca koran, Mas. Ini ada kabar bagus dari pemerintahan.” Jawab bapak tersebut.

Ternyata bapak ini update juga tentang berita masa kini. Kami pun asyik ngobrol. Saya juga sampai lupa bau tak sedap tadi. Sepertinya literasi menjadi pengharum obrolan kami.

“Kalau boleh tahu, apa pekerjaan bapak setiap harinya?”

“Bapak ini ngemis di perempatan sini.” Jawab bapak sambil menunjukan arah tempat mengemis.

“Bapak walaupun ngemis tapi bapak juga ingin anaknya pinter, bisa sekolah biar tidak ngemis seperti bapaknya. Saya paling senang ketika melihat ada koran bekas, buku bacaan bekas dan majalah bekas. Kalau orang lain mungkin koran bekas dijadikan alas duduk atau dibuang begitu saja. Kalau bapak pasti dibaca dan disimpan rapi.”

Bapak ini menjelaskan dengan panjang lebar. Saya sepertinya kurang bersyukur. Ketika ada buku belum tentu saya baca. Nah, bapak ini buku apapun dia baca. Sampai tahu tentang cerita pahlawan-pahlawan, kisah-kisah para nabi dan lain sebagainya. Saya sepertinya kalah pengetahuannya dengan bapak ini.

Dari kejadian ini teman-teman harus bersyukur ketika ada buku untuk bisa dimanfaatkan. Dengan membaca ada sesuatu hasil yang akan dipetik pada masa waktunya. Saya sudah belajar banyak dari bapak ini.

Saya pun berpamitan sambil memberikan sedikit koran dan majalah baru untuk bapak. Terlihat bapak ini bahagia banget ketika menerimanya.

“Wah terima kasih ya, Mas” ucap bapak.

Saya juga mendapatkan informasi dari penjaga toko bahwa bapak ini setiap pagi mampir. Dia membaca semua koran dan majalah di sini. Dan sudah menjadi pemandangan setiap harinya di depan toko.[]