Oleh Tri Sudaryani*

 

Berawal dari keinginan untuk berbagi rasa serta kepedulian kepada masyarakat sekeliling. Rumah sering dijadikan tempat berkumpul anak-anak untuk bermain dan belajar, serta para orang tua yang melakukan berbagai kegiatan. Hal tersebut menjadi inspirasi untuk mendirikan taman baca di Dusun Nitikan Timur, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Pada awal bulan Juni 2012, bersama warga sekitar dan tokoh masyarakat, kami mendirikan sebuah taman baca yang diberi nama Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Gubug Pintar. Awalnya, TBM Gubug Pintar dibangun di atas selokan, di tengah perbatasan antar-RT Dusun Nitikan Timur dengan luas 12 m². Seiring dengan berjalannnya waktu, banyak masyarakat yang menggunakan TBM sebagai tempat berkumpul dan belajar. Banyaknya bahan bacaan yang harus ditaruh di rak membuat kami harus menggunakan salah satu ruangan rumah Bapak Tugino seluas 72 m². Di tahun-tahun berikutnya, dengan swadaya masyarakat dan para donatur, kami membangun pendopo Gubug Pintar seluas 80 m².

Istilah “gubuk” bagi masyarakat pedesaan, khususnya di Jawa adalah tempat berkumpul dan beristirahat bagi para petani untuk berbagi cerita dan pengalaman, serta kendala-kendala yang dihadapi para petani. Saat ini, gubuk telah berubah menjadi pos keamanan lingkungan (kamling) yang berada di setiap RT, RW, dan pedukuhan, sehingga keberadaan Gubug Pintar diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat pedesaan sebagai wadah dan sarana berkumpul.

Dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua, TBM Gubug Pintar menyediakan layanan baca. Layanan tersebut berupa pengadaan buku-buku cetak maupun audio visual, serta layanan internet gratis bagi masyarakat khususnya anak-anak, dengan pengawasan pengelola. Bahan bacaan berupa buku cetak saat ini berjumlah 3.468 eksemplar.

TBM Gubug Pintar pun berupaya mengenalkan taman baca dengan mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan anak- anak hingga orang tua. Salah satunya adalah “Ajang Kreativitas Anak dan Orang Tua”. Dalam kegiatan tersebut digelar berbagai perlombaan antara lain, lomba mewarnai untuk anak-anak jenjang PAUD, melukis untuk anak-anak jenjang SD kelas 1-3, lomba bercerita serta membaca puisi untuk anak-anak jenjang SD kelas 4-6 maupun jenjang SMP. Perlombaan untuk orang tua adalah membuat dongeng anak. Beragam acara ini diikuti oleh 150 anak seluruh Kecamatan Semanu, bertempat di TBM Gubug Pintar. Hal serupa juga dilaksanakan setiap liburan sekolah, dalam rangka meningkatkan minat baca, dan agar masyarakat tidak merasa bosan berkunjung di Gubug Pintar.

Penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang dilaksanakan di TBM Gubug Pintar adalah atas prakarsa dan inisiatif orang tua. Mereka prihatin akan perkembangan dan pergaulan anak yang responsif terhadap pengaruh lingkungan global. Oleh karena itu, setiap hari Minggu siang diselenggarakan “Sinau Bareng” untuk anak-anak SD, SMP, dan SMA di Gubug Pintar. Orang tua ingin agar TBM Gubug Pintar juga menyelenggarakan layanan pendidikan agama bagi anak-anak SD. Setiap hari Selasa dan Sabtu, diadakanlah Taman Pendidikan Al-Qur’an pada pukul 15.00–17.00 WIB.
Kegiatan tersebut atas inisiatif dari para orang tua yang anak-anaknya belum dapat membaca Al-Qur’an. Ada sekitar 40 santriwan dan santriwati yang aktif mengikuti pembelajaran iqra dari berbagai tingkatan mulai TK, SD, hingga SMP. Selain itu, bagi para orang tua yang belum lancar membaca Al-Qur’an, TBM Gubug Pintar juga melaksanakan pembelajaran iqra serta kajian-kajian ilmu agama. Jadwal kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis pada pukul 19.00-21.00 WIB.

Nilai-nilai agama dan budi pekerti tidak hanya sebagai pengetahuan belaka, namun harus menjadi pedoman dan pegangan hidup bagi pemeluknya. Selama ini, agama dan budi pekerti dianggap sebagai pengetahuan yang kita peroleh dari bangku sekolah dan belum kita terapkan seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Berangkat dari keprihatinan kita bersama, anak-anak mempelajari agama dan budi pekerti sebatas pengetahuan. Belum diimplementasi dan diaktualisasi dalam sikap dan perilaku mereka sehari-hari.

Karakter bangsa kita hampir luntur ditelan arus globalisasi. Budaya telah terkikis oleh pengaruh budaya barat yang belum tentu sesuai dengan budaya kita. Oleh karena itu, kami mengundang masyarakat di sekitar Gubug Pintar untuk mengikuti pengajian rutin. Kami mendatangkan narasumber ustadz atau ustadzah dari dalam maupun luar wilayah Gunungkidul. Selain itu, setiap bulan Ramadhan diadakan buka bersama dengan masyarakat sekitar, agar lebih mendekatkan TBM dengan masyarakat.

Salah satu upaya menanamkan budi pekerti dan moral anak sejak dini adalah adanya kebiasaan dan budaya positif yang dilakukan orang tua dan masyarakat di lingkungannya. Warung kejujuran Gubug Pintar menyediakan peralatan sekolah dan alat tulis. Anak-anak harus mencari barang yang akan dibeli, membayar, dan mengambil uang kembalian sendiri. Hal ini dilaksanakan untuk melatih kejujuran anak sejak dini.

Ada beberapa kelompok yang menggunakan sarana TBM Gubug Pintar untuk mengadakan pertemuan seperti Dasa Wisma, PKK, Kelompok Usaha Bersama (Kube), kelompok pengrajin, dan sebagainya. Hal ini mendorong masyarakat untuk semakin dekat dengan TBM, terutama anak-anak yang datang untuk membaca buku ketika ibunya mengadakan pertemuan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tanggal 1, 10, dan 15. Di sela- sela pertemuan, kami mengundang beberapa narasumber untuk melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait kesehatan, penanggulangan kenakalan remaja, dan beberapa materi lainnya.

Dalam rangka memperkenalkan TBM Gubug Pintar kepada masyarakat luas, kami selalu mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Semanu, maupun instansi lainya. TBM selalu aktif mengikuti acara lokal maupun daerah dengan memamerkan aneka produk unggulan binaan TBM Gubug Pintar. Selain pemeran produk, kami juga memfasilitasi pengunjung melalui penyediaan bahan bacaan di pojok baca TBM Gubug Pintar. Pengunjung tidak hanya bisa melihat dan membeli produk TBM, tetapi juga dapat membaca buku.

Keberadaan Gubug Pintar tidak hanya sebagai tempat untuk belajar, membaca, bermain, maupun bersosialisasi tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya serta mengembangkan keterampilan masyarakat sekitar. Upaya melestarikan nilai-nilai seni budaya dan adat istiadat masyarakat dilakukan melalui Gubug Pintar dengan menggali nilai-nilai budaya nenek moyang yang adiluhung dan mempunyai filosofi tinggi. Saat ini, budaya daerah sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat, baik orang tua maupun anak-anak. Oleh karena itu, Gubug Pintar ingin melestarikan nilai-nilai budaya yang mampu menjadi teladan. Tidak sekadar menjadi tontonan, tetapi mampu menjadi tuntunan.

Mengapresiasi seni budaya melalui kirab budaya dan pentas tari tradisional dilaksanakan pada acara Rasulan (bersih dusun) di wilayah Desa Semanu. Tujuannya adalah untuk melestarikan adat dan budaya masyarakat setempat. Permainan tradisional seperti gobag sodor, egrang dan dolanan anak tradisional biasa dilakukan ketika bermain di Gubug Pintar. Pada tahun 2014, anak-anak yang berada di bawah asuhan Gubug Pintar berhasil mendapatkan juara 1 kategori “Dolanan Anak“ pada Gelar Budaya Anak. Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kabupaten Gunungkidul.

Seni tradisional gejog lesung juga dilakukan oleh ibu-ibu kelompok Ngudi Laras. Mereka rutin berlatih setiap sebulan sekali, serta mengikuti berbagai kegiatan lomba dan kirab budaya. Ketika ada kegiatan di TBM, kelompok gejog lesung Ngudi Laras juga diminta untuk memeriahkan sekaligus memperkenalkan kesenian tradisional yang ada kepada tamu yang datang ke TBM.

Kegiatan olahraga selain untuk menjaga kesehatan, juga dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit unggul yang kelak menjadi penerus olahragawan yang telah purna. Di Gubug Pintar, disediakan olahraga sesuai dengan hobi masing- masing anak, antara lain bulu tangkis, tenis meja, kasti, egrang, benthik, dan lain-lain. Di samping untuk anak-anak, orang tua melaksanakan senam lansia dan aerobik untuk para ibu rumah tangga. Jumlah peserta yang mengikuti senam sebanyak 45 orang dan dilaksanakan pada hari Jumat pukul 16.00-17.30 WIB.

Sebagai upaya untuk menanamkan jiwa wirausaha dan kreativitas, Gubug Pintar mengajak anak-anak, remaja, dan orang tua untuk belajar keterampilan. Anak-anak diajak untuk berkebun, merangkai bunga, dan membuat bros dari kain perca. Keterampilan untuk remaja dan orang tua dengan membuat pakan ternak, membuat kerajinan dari bambu, menjahit, membatik, keterampilan boga, membuat keset dari perca kaos, dan memanfaatkan barang-barang bekas yang kemudian didaur ulang. Kegiatan keterampilan yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan mampu mengembangkan warga sekitar Gubug Pintar, sehingga dapat menambah pendapatan keluarga.

Pada tanggal 30 Desember 2013 di halaman TBM Gubug Pintar, dilaksanakan Festival Jajanan Pasar dengan kegiatan berupa lomba mengolah aneka jajanan pasar berbahan baku singkong dan pisang. Tahun 2016, kami juga mengadakan kegiatan yang sama di tempat wisata Telaga Jonge. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengapresiasi kelompok belajar usaha yang ada di wilayah binaan TBM Gubug Pintar. Tahun 2014, Gubug Pintar melaksanakan kegiatan keterampilan membatik jumputan yang diikuti oleh 30 warga sekitar TBM. Tahun 2019, Gubug Pintar melaksanakan kegiatan keterampilan membuat keset dari perca kaos. Kami bekerja sama dengan salah satu pengurus TBM di Sleman sebagai narasumber untuk kegiatan tersebut, sehingga kami sangat terbantu, baik dalam penyediaan bahan maupun pemasarannya.

Selain kerajinan kain perca, dilaksanakan pula pelatihan membuat pewangi ruangan dan kerajinan alat rumah tangga dari bahan bekas. Beberapa produk pelatihan khususnya keset, telah mampu dipasarkan pada pameran, toko terdekat, serta melalui online. Di tahun yang sama, TBM Gubug Pintar juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul dalam melaksanakan pelatihan membatik selama 5 hari. Sebanyak 20 peserta dari Desa Semanu dan Desa Candirejo mengikuti kegiatan membatik tingkat dasar ini. Setelah kegiatan ini, TBM Gubug Pintar akan melakukan pendampingan agar masyarakat dapat terus berlatih hingga mahir dalam membatik.

Tidak bisa dipungkiri ketika melakukan sebuah program keterampilan, kendala yang terjadi tentu banyak sekali, baik itu permodalan sampai pemasaran. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat melanjutkan dan

terus menghasilkan produk-produk untuk dipasarkan. Pihak- pihak yang bekerja sama dengan Gubug Pintar antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, BMT Umat Kecamatan Semanu, Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) Lumintu Kecamatan Semanu, dan BUMDes Semanu, untuk permodalan melalui pinjam modal secara berkelompok. Bunga yang sangat rendah membuat masyarakat tidak merasa terbebani dengan sistem angsuran yang ada.

Sejak berdiri tahun 2012, TBM Gubug Pintar telah berhasil memperoleh berbagai kejuaraan, baik tingkat kecamatan, kabupaten, serta provinsi. Penghargaan yang pernah diperoleh pada tahun 2014 adalah juara 2 Lomba TBM tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY dan juara 1 Lomba Gelar Budaya Anak yang diselenggarakan oleh BPMPKB Kabupaten Gunungkidul. Pada tahun 2016, memperoleh juara 1 Lomba Perpustakaan Komunitas tingkat Kabupaten Gunungkidul yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Gunungkidul. Pada tahun 2017, kami memperoleh juara 3 Lomba Jam Belajar Masyarakat (JBM) dalam rangka Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Kabupaten Gunungkidul. Dan pada tahun 2018, kami memperoleh juara 1 Lomba TBM tahun 2018 dalam rangka HAI tingkat Kabupaten Gunungkidul.

Meski telah banyak kegiatan yang terlaksana serta prestasi yang telah diraih TBM Gubug Pintar, kami akan terus membenahi diri, baik dari segi manajemen kelembagaan maupun kegiatan yang dilakukan. Salah satu mimpi kami adalah masyarakat sekitar memperoleh dampak positif dari kehadiran kami. Selain itu, kami berharap setiap balai pedukuhan yang ada di Desa Semanu mempunyai TBM.

 

Tri Sudaryani. Asli dari Gunungkidul yang lahir tahun 1985. Kecintaannya pada anak-anak mulai tumbuh sejak duduk di bangku SMP. Di tahun 2012, dengan dukungan masyarakat, mendirikan sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara 2 Pengelola TBM tingkat DIY di Tahun 2014. Kesehariannya selain mengelola TBM juga bekerja sebagai seorang pendidik di sebuah Taman Kanak- kanak Swasta di Gunungkidul. Baginya, menulis merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri dan ingin mengembangkannya di dunia anak-anak.