Oleh. Rudi Rustiadi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi sebagai instansi yang fokus terhadap isu pendidikan dan literasi, terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas literasi di masyarakat. Salah satu bentuk konkretnya adalah dengan melaksanakan program Magang Pegiat Literasi yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan pegiat literasi, serta membangun jaringan antar sesama pegiat literasi di seluruh Indonesia. selain itu melahirkan relawan pegiat literasi yang fokus terhadap peningkatan gerakan literasi.
Kegiatan tersebut berlangsung pada 13-27 Agustus 2021 di masing-masing lokasi berbeda. Acara hari ini dibuka secara serentak melaui Zoom Meeting oleh Direktur PMPK, Dr. Santo. Beliau menjelaskan kegiatan Magang Pegiat Literasi Tahun 2021 bertujuan untuk meningkatkat mutu keaksaraan di Indonesia dengan melakukan pendampingan kepada para pegiat literasi terpilih.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pegiat literasi di Indonesia agar dapat mengembangkan pengetahuan secara personal pegiat maupun memaksimalkan potensi dari masing-masing TBM yang dikelola berdasarkan karakteristiknya,” jelas Dr. Samto dalam sambutannya.
Sementara itu Sub. Koordinator Fungsi Keaksaraan, Dr. Untung, M.Pd menambahkan, bahwa kegiatan pemagangan merupakan wadah pengembangan pengalaman bagi pegiat literasi yang diharapkan bisa diaplikasikan setelah kegiatan berakhir.
“Karena kegiatan ini merupakan upaya pembangunan dan penguatan karakter TBM, maka saya berharap para pegiat literasi yang didampingi dalam kegiatan nanti, menyusun rencana tindak-lanjut dalam mengaplikasikan materi yang didapat ke TBM masing-masing. Karena peserta pemagangan memiliki tanggung jawab sebagai agen perubahan dalam meningkatkan mutu keliterasian di tengah masyarakat,” jelasnya.
Pada pelaksanaannya, Magang Pegiat Literasi dilakukan lima hari secara daring dan luring selama lima hari di TBM. Dalam kegiatan tersebut para peserta dibekali materi mulai dari kebijakan, pengelolaan TBM dan literasi. Berikut adalah materi-materi yang disampaikan pada acara Magang Pegiat Literasi; Kebijakan dan Program Pengembangan Budaya Baca/Literasi di Daerah, Pengelolaan Pengetahuan di TBM, Membangun Sikap dan Semangat Kerelawanan, Konsep dan Praktik Pengembangan Kecakapan Literasi Masyarakat 6 Literasi Dasar, Strategi Berjejaring (Penguatan Jaringan Kelembagaan TBM), Kepemimpinan yang Efektif di TBM, Ragam kegiatan dan praktik baik pengelola TBM, Peran dan Fungsi TBM dalam Gerakan Literasi Masyarakat, dan Membangun Kemandirian di TBM.
Firman Hadiansyah, akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menjadi salah satu narasumber di TBM Rumah Dunia menyampaikan bahwa perlu adanya pembaruan materi Magang Pegiat Literasi, “sekarang adalah momentum yang tepat untuk merevisi materi-materi peserta Magang Pegiat Literasi yang sudah bertahun-tahun dilaksanakan. Materi yang dipilih harus relevan dengan kondisi masyarakat hari ini. Misalnya bagaimana gerakan literasi merespon pandemi. Sehingga para pegiat literasi atau peserta dapat membuat program yang sesuai dan dibutuhkan oleh masyarakat di sekitarnya,” jelas Firman.
Magang Pegiat literasi berjalan dengan baik dan lancar di lokasi TBM yang ditunjuk oleh PMPK. Seperti yang disampaikan oleh Dewinta Agustini, peserta magang Rumah Dunia dari TBM Jelita. Ia mengaku sangat berkesan dan mendapat banyak ilmu dari kegiatan Magang Pegiat Literasi yang nantinya akan diaplikasikan di TBM Jelita. Berikut adalah 10 TBM yang terpilih menjadi lokasi Magang Pegiat Literasi.
1. TBM Lingkaran, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
2. TBM Riau Berkarya, Kab. Pelalauan, Riau
3. Rumah Dunia, Serang, Banten
4. RB Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat
5. TBM RB Ilalang, Kab. Jepara, Jawa Tengah
6. Rumah Asa Yogya, Yogyakarta, D.I Yogyakarta
7. TBM Sakila Kerti, Tegal, Jawa Tengah
8. Baloy Aksara, Tarakan, Kalimantan Utara
9. SKB Jeneponto, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan; dan
10. TBM Relasi Community Sabu Raijua, Kab. Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.
Pada acara penutupan Magang Pegiat Literasi, Abdul Salam, Ketua Rumah Dunia menyampaikan harapannya agar ilmu yang didapatkan oleh peserta bisa dipalikasikan di lingkungan sekitar. “Acara ini bukan sekadar kumpul-kumpul pegiat literasi tapi ada hal-hal yang ingindicapai oleh PMPK diantaranya adalah tumbuhnya kemandirian para penggiatliterasi, terbangunnya jaringan komunikasi dan sinergi antar sesama penggiat literasi dan seluruh Indonesia, kemudian tumbuhnya semangat kerelawanan penggiat literasi untuk mendorong percepatan gerakan literasi masyarakat, meningkatnya keterampilan, menuangkan gagasan dalam tulisan serta keterampilan berkomunikasi yang efektif, tumbuhnya jiwa kepemimpinan penggiat dalam mengelola layanan TBM, dan tumbuhnya inovasi baru dalam pengembangan literasi masyarakat,” jelas Salam.