Categories
Artikel Opini

Membaca di TBM

Oleh. Aris Munandar*

 

Pada era digital ini, membaca semakin memperkokoh posisinya sebagai kemampuan yang esensial di masyarakat. Hal tersebut disebabkan makin derasnya arus informasi yang dapat diakses. Berita dari seluruh pelosok dunia bisa kita dapatkan secara real-time sepanjang 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Seiring dengan hal tersebut, disinformasi, hoaks, serta konten menyesatkan pun semakin marak. Ketiganya merupakan ancaman bagi masyarakat yang kemampuan mengolah informasinya masih kurang (baca: tingkat literasinya rendah).

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) hadir dengan perjalanan panjangnya di tengah masyarakat dalam beragam bentuk dan kegiatan. Banyak tantangan yang bisa dijawab oleh kehadiran TBM, seperti: masih rendahnya minat baca, kurangnya akses terhadap bahan bacaan, kurangnya fasilitas pendukung kegiatan membaca, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca. Sejumlah tantangan itu tidak menyurutkan semangat para pegiat TBM untuk terus bergerak.

Semangat para pegiat TBM dipantik oleh pemahaman bahwa kemampuan membaca memiliki relevansi yang tinggi bagi kehidupan masyarakat. Kemampuan membaca dapat membantu seseorang untuk memperoleh dan mengolah informasi, mengembangkan pengetahuan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Membaca menjadi pemandu cerdas bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam mengemban tanggung jawab dan menjalankan fungsi di atas, Kapasitas para pegiat TBM harus terus diperkuat, dikembangkan, dan ditingkatkan. Bukan hanya kegiatan yang diselenggarakannya semarak, termasuk harus bisa membantu meningkatkan kemampuan membaca para pengunjung TBM. Dengan kata lain, seorang pegiat TBM harus bisa memetakan pada jenjang mana kemampuan membaca dari pengunjung TBM-nya. Jenjang membaca seseorang penting untuk diketahui agar bisa menentukan jenis buku yang seperti apa yang sesuai untuk dibacanya. Jika terjadi hambatan dalam perkembangan kemampuan membacanya, maka pegiat TBM bisa menjadi fasilitator untuk memberikan penanganan yang tepat.

Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) sebagai rumah besar bagi TBM-TBM anggotanya sangat menyadari kondisi tersebut. Berbagai program dan kegiatan terus digulirkan sebagai ikhtiar menjawab kebutuhan yang ada. Terbaru dan akan segera diluncurkan adalah program Membaca di TBM. Program ini, sesuai namanya, akan mengkampanyekan pentingnya membaca dan meningkatkan kemampuan membaca bagi masyarakat. Kegiatan membaca dan meningkatkan kemampuan membaca bisa dilakukan di TBM.

Program Membaca di TBM didesain menjadi 2 (dua) sesi. Sesi kesatu adalah berbagi pengalaman membaca. Para pegiat TBM akan diajak untuk berbagi pengalaman dalam membaca buku. Sebelumnya bagi yang ingin berbagi pengalamannya mengajukan diri dengan mengisi formulir elektornik dan resensi dari buku yang telah dibacanya. Dengan berbagi pengalaman membaca, diharapkan para pegiat TBM bisa saling memotivasi dan menginspirasi. Semangat yang telah menyala menjadi semakin berkobar. Sesi kedua berupa gelar wicara atau lokakarya mengenai kemampuan membaca. Akan dihadirkan akademisi maupun praktisi yang sesuai dengan tema pada setiap kegiatan tersebut diselenggarakan. Pada sesi ini, partisipan (dalam hal ini para pegiat TBM) diharapkan mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan membacanya.

Penyelenggaraan program Membaca di TBM ini tidak dimaksudkan untuk dilakukan secara terpusat. Ini hanya sebagai program pemantik agar bisa diduplikasi, modifikasi, atau dikembangkan oleh Forum TBM Wilayah atau Daerah, bahkan tidak menutup kemungkinan oleh TBM. Bukan hanya dimensi dari membaca itu sangat beragam, melainkan juga supaya kegiatan yang dilangsungkan bisa kontekstual sesuai kondisi dan kebutugannya masing-masing.

Program Membaca di TBM diharapkan dapat memperkuat, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan membaca para pegiat TBM. Selebihnya, para pegiat TBM kemudian dapat menjadi fasilitator dalam meningkatkan kemampuan para pengunjung TBM-nya masing-masing. Dengan demikian, kemampuan masyarakat dapat semakin meningkat pula.

Masyarakat yang kemampuan membacanya baik adalah Masyarakat yang berdaya. Masyarakat yang mampu menangkap makna dari setiap kata yang dibacanya. Masyarakat yang memiliki bentuk dasar dari pemikiran kritis dan pemecahan masalahnya. Untuk itu, maka: Bacalah!!!

 

 

*Ketua Bidang Program dan Kemitraan PP Forum TBM 

Leave a Reply