Pekalongan – Taman Baca Masyarakat (TBM) Hidup Punya Cerita menggelar kegiatan Diskusi NGOPI (Ngobrol Perkara Literasi) yang mengusung tema “Membaca itu penting, menulis juga tak kalah penting”. Acara ini diselenggarakan pada hari Ahad (21/7/2024) pukul 16.00 WIB – selesai melalui jaringan online google meet dan diikuti 30 peserta.
Kegiatan yang dimoderatori mahasiswa UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan Mochamad Risqi Yulizar mengundang dua narasumber yakni Nia Nur Pratiwi, S.Pd. yang aktif sebagai Manajer Penerbit Yayasan Masyarakat Indonesia Sehat dan Penulis Buku Narasi Perempuan, serta narasumber kedua yaitu Khairul Anwar, M.E penulis buku Manusia dan Kesadaran Ekologis.
Khairul Anwar menyampaikan syarat utama untuk memulai aktivitas menulis adalah dengan adanya kemauan. Selain itu, dibarengi pula dengan proses pembelajaran yang berkelanjutan. “Yang terpenting itu istiqomah. Kita harus belajar terus menerus. Proses menulis tidak mungkin satu dua kali langsung bagus, tapi harus terus diasah dan digali,” tuturnya.
Disampaikan, orang-orang hebat seperti Ir Soekarno, Moh. Hatta, Pramoedya Ananta Toer, serta ulama seperti Gus Dur dan ulama-ulama lainnya juga menulis. Dengan menulis, meski mereka sudah tiada, nama mereka tetap abadi dan karyanya dikenang hingga kini.
“Jadi, siapapun bisa jadi penulis asalkan dia mau. Entah mahasiswa, pelajar, guru, atau bahkan tukang becak sekalipun bisa menjadi penulis asal ada kemauan dan mau terus belajar,” imbuhnya.
Narasumber kedua Nia Nur Pratiwi menyampaikan hubungan antara membaca dan menulis. Menurutnya, membaca memiliki banyak manfaat yang luar biasa. Pertama, membaca meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita. Melalui membaca, kita bisa mempelajari hal-hal baru, memahami berbagai sudut pandang, dan mendapatkan informasi yang berguna.
“Kedua, membaca mengembangkan keterampilan berpikir kritis kita. Ketika kita membaca, kita diajak untuk merenung, menganalisis, dan mengevaluasi informasi. Terakhir, membaca juga memperluas kosa kata dan pemahaman bahasa kita, yang sangat berguna dalam komunikasi sehari-hari,” ujarnya.
Selain membaca lanjutnya, menulis juga memiliki peran yang tak kalah penting. Menulis mengasah kemampuan berpikir kita dan membantu kita merumuskan ide-ide dengan lebih jelas. “Melalui menulis, kita bisa mengekspresikan diri dan menyalurkan kreativitas kita,” tutupnya.
Kegiatan pertama Diskusi NGOPI (Ngobrol Perkara Literasi) yang pertama akan dilanjutkan dengan kegiatan serupa di minggu-minggu berikutnya, dan diharapkan gerakan literasi di Kabupaten Pekalongan semakin kuat dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Pengirim Berita:
Sahrul Mubarok