Keluarga adalah peran utama yang terdiri dalam ruang lingkup terkecil dan menjadi ujung pertama dalam pendidikan kepada anak yang ada didalamnya. Keluarga bukan hanya sekedar saudara atau orang yang memiliki satu darah sama dan memiliki DNA yang sama. Namun keluarga merupakan satu-satunya tempat untuk anak-anak berlindung dan mempertahankan diri dari hal yang membahayakan. Mereka mungkin hanya bisa menilai mana hal yang menakutkan atau tidak, bukan hal yang baik dan buruk. Anak akan bisa berpikir baik dan buruk tergantung dari didikan atau binaan keluarga, yang notabene merupakan lingkungan terkecil, terdekat dan juga orang-orang yang paling didengar oleh anak-anak. Sebetulnya bagaimanakah pendidikan bagi keluarga ini secara umum? Pendidikan keluarga adalah bidang yang luas dan fleksibel. Hal-hal yang berkaitan dan memiliki kontribusi pada pengetahuan dan kapasitas serta pertumbuhan keluarga secara keseluruhan, baik itu secara fisik, mental, emosional, ekonomi, dan spiritual dapat dimasukkan ke dalam cakupan pendidikan kehidupan keluarga karena pada dasarnya pendidikan keluarga memiliki unsur yang berasal dari berbagai bidang seperti sosiologi, pekerjaan sosial, psikologi, antropologi, biologi, pendidikan, sejarah, dan banyak lagi. Berikut ini adalah menangani anak dalam kekurang dalam pendidikan keluarga.

Pertama, Hubungan Interpersonal Yang Sehat. Sebuah keluarga dapat dikatakan berfungsi dengan baik dan sehat apabila terdapat hubungan yang baik dan sehat pula antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga lain. Baik dalam arti orangtua mengenal apa yang anak ia inginkan dan sebaliknya, anak mengetahui bagaimana orangtua memandang suatu hal dan sebaliknya, serta masih banyak lagi. Sehat dalam arti orangtua dan anak-anak saling memelihara dan menjaga hubungan agar tetap erat dan terikat.

Kedua, Keterampilan Komunikasi Yang Kuat. Salah satu faktor penting dan dapat dikatakan paling utama dalam menjaga sebuah hubungan adalah komunikasi yang kuat. Hal ini merupakan kunci terutama dalam hubungan yang pribadi seperti orang tua dan anak. Sebelum mengajari mereka apa yang baik dan yang buruk, apa yang benar dan yang salah, dan bagaimana mereka seharusnya bersikap di dalam dan di luar lingkungan keluarga, terlebih dahulu orangtua perlu mengerti bahwa cara Anda menerima masukan dari orang lain dengan cara anak Anda menerimanya sangat berbeda. Usia dan perkembangan mereka secara mental, sosial dan emosional berbeda dengan Anda sebagai orang dewasa. Belum lagi cara pandang yang berbeda-beda setiap anak.

Ketiga,  Pengetahuan Mengenai Perkembangan Anak Secara Umum. Berhubungan dengan poin sebelumnya, perlu diingat bahwa pendidikan dalam keluarga tidak hanya diterapkan pada anak yang sudah cukup dewasa saja tetapi juga pada anak yang masih kecil. Cara terbaik menerapkan pendidikan pada anak yang masih belum cukup umur adalah dengan terlebih dulu mengenali karakteristik anak usia dini Pemahaman ini diperlukan untuk mengidentifikasi kebutuhan emosional si kecil dan bagaimana memenuhinya, apa saja potensinya dan bagaimana orangtua dapat mengembangkannya serta mengarahkannya ke arah yang positif.

Keempat, Keterampilan Pengambilan Keputusan Yang Baik. Katakanlah orangtua dan anak serta anggota keluarga lain telah memiliki hubungan yang baik, komunikasi yang kuat, dan telah mengetahui karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan setiap anak yang bermacam-macam. Selanjutnya orangtua perlu mengetahui apa yang dapat lakukan terhadap kebutuhan tersebut. Pisahkan mana apa yang anak inginkan dengan apa yang benar-benar baik bagi mereka. Ambil keputusan dengan hati-hati dengan tetap memertimbangkan pendidikan nilai dan norma yang baik untuk anak. Hitung pula baik dan buruk serta kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan yang ditarik. Anak pun dapat mulai belajar sedikit-sedikit berpartisipasi dalam pengambilan keputusan keluarga di mana cara ini dapat berguna bagi keterampilan mereka mengambil keputusan untuk diri mereka secara mandiri kelak. Pengambilan keputusan ini termasuk ketika orangtua mengambil keputusan sebagai bentuk atau cara mengatasi kekurang pendidikan anak usia dini. Ini adalah salah satu secara umum bagi anak untuk keluarga.*