Oleh. Heru Kurniawan

Judul : Kita Pergi Hari Ini
Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Tahun : Cetakan 2 2021
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 185 halaman

Novel Kita Pergi Hari Ini karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie yang terbit pada tahun 2021 adalah novel yang unik. Setidaknya keunikan novel ini dapat kita jumpai pada tiga hal penting: sudut pandang penceritaan mengambil posisi anak-anak yang menyuarakan dan membahas berbagai persoalan sosial; anak-anak inilah yang kemudian melakukan refeksi kritis atas berbagai persoalan yang dialami anak-anak, misalnya, kritik atas eksploitasi binatang, dunia orang dewasa yang tidak adil, stigma anak laki-laki dan perempuan, hingga pendidikan keluarga; dan teknik bercerita yang unik dengan memainkan repetisi, homonimi, hingga dekonstruksi kalimat yang membuat pembaca terhibur sekaligu harus berpikir ekstra.

Novel ini dimulai dengan pengenalan keluarga Bapak dan Ibu Mo yang memiliki tiga anak Mi, Ma, Mo. Mereka tinggal di Kota Suara yang penduduknya serba sibuk, serba tidak peduli, dan banyak terjadi ketimpangan sosial. Keluarga Bapak dan Ibu Mo masuk dalam kategori miskin (kelas rendah) yang tidak pernah mendapatkan bantuan kebaikan orang lain. Hal inilah yang membuat Bapak dan Ibu Mo harus bekerja seharian dan meninggalkan ketiga anaknya untuk diasuh oleh Nona Gigi yang merupakan perumpamakan atas Cara Lain yang berupa Kucing Luar Biasa.

Di bawah pengasuhan Nona Gigi inilah, maka Bapak dan Ibu Mo bisa dengan tenang meninggalkan ketiga anaknya di rumah untuk bekerja seharian mencari nafkah. Bersama Nona Gigi, maka Mi, Ma, dan Mo akan melakukan petualangan ke tempat-tempat indah dalam mimpi anak-anak yang baik-baik. Nona Gigi kemudian tampil menjadi orang tua sementara Mi, Ma, dan Mo yang memberikan pendidikan bagi Mi, Ma, dan Mo. Petualangan mereka pun melibatkan Fifi dan Fufu anak tetangga baru. Keterlibatan yang membuat petualangan semakin seru.

Petualangan mereka terjadi dalam bagian perjalanan yang berkelana ke Kota Terapung Kucing Luar Biasa yang sangat luar biasa, bertemu dengan Kolonel Jagung, naik Kapal Air, bermain di Sirkus Sendu, dan lain-lain. Petualangan yang kemudian menyuarakan berbagai persoalan serius yang sering dihadapi oleh anak-anak. Persoalan tentang pendidikan keluarga, ekonomi, stereotipe anak lelaki dan perempuan, orang dewasa yang merasa serba tahu, hingga eksploitasi orang dewasa dengan lingkungan. Persoalan-persoalan ini disajikan dalam percakapan polos anak-anak yang lucu dan satire.

Petualangan yang kemudian diakhiri dengan ketakutan anak-anak atas dunia yang dilihatnya. Petualangan yang seakan lahir dari mimpi panjang anak-anak yang tidak bisa dipahami dengan baik. Tidak heran saat tokoh anak-anak ini menceritakan pengalaman, ketakutan, dan pertolongannya pada orang dewasa, maka semuanya terabaikan. Orang dewasa adalah individu yang gagal mempertahan masa kanak-kanaknya yang lampau. Inilah salah satu sisi kesedihan anak-anak yang tersuarakan dalam novel yang istimewa ini.

Dari sinilah, membaca Novel Kita Pergi Hari Ini karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie akan memberikan pengalaman kita dalam memahami cerita dan dunia dari sudut pandang anak-anak yang lucu dan polos. Pengalaman yang banyak menyajikan kritik dan refleksi atas dunia saat ini yang banyak membungkam suara anak-anak. Dari sinilah, dengan membaca novel ini kita harus mendengarkan suara anak-anak dengan baik agar kita paham tentang keserakahan kita sebagai orang dewasa tehadap dunia dan anak-anak. Di sinilah, novel ini substansinya adalah suara anak-anak yang sedang bercakap mengkritisi kita