“Mengelola TBM sama dengan mengelola masyarakat, tidak hanya sekedar buka dan menunggu masyarakat untuk datang ke TBM”. Itulah yang selalu terngiang-ngiang di kepalaku dan relawan pustaka wadas kelir lainnya untuk selalu membuat inovasi kegiatan agar masyarakat selalu ingin datang ke TBM.

Malam itu ketika aku sedang merapikan Pusat Belajar Masyarakat (PBM) wadas kelir, tiba-tiba terdengar dari belakang suara langkah kaki yang cepat yang semakin lama semakin terdengar keras menghampiriku. Aku pun penasaran dan pada saat itu juga aku segera menengok ke belakang untuk melihatnya. Tiba-tiba, kakak! Kakak! Ada lima anak yang menghampiriku dan memelukku dari belakang. “Iya, kalian sudah membaca buku belum hari ini?” tanyaku pada mereka yang sangat bersemangat.”Sudah kak” jawab mereka dengan semangat.

“Semuanya yang rajin membaca buku ya, biar jadi anak yang pintar” kataku. “kakak buku yang di gerobag sudah pernah aku baca semua, apa tidak ada buku yang baru lagi kak?” tanya mereka padaku dengan ekspresi sedih. “besok kakak ganti ya dengan yang baru” jawabku, sembari berfikir mencari kegiatan baru agar anak-anak selalu ingin datang ke TBM. Bioskop Mini, saya pun teringat dengan kegiatan rutinan TBM ini.

“Anak-anak besok ada bioskop mini di TBM, datang dan ajak teman-teman yang banyak sama orangtua kalian juga ya” ajakku. “Asyk nonton film, filmnya apa kak besok?” tanya mereka padaku. “Besok film kartun baru yang bagus, pasti kalian suka” ucapku meyakinkan mereka. Mereka pun  pulang dan kelihatan senang besok akan ada pemutaran film baru kesukaan mereka. Malam itu juga aku langsung bergegas ke warnet untuk mendownload film demi anak-anak.

Pagi pun datang, saya dan relawan pustaka lainnya segera menyiapkan perlengkapan untuk pemutaran film di TBM, meskipun dengan peralatan yang seadanya kami tetap semangat. Ketika semua sudah siap, puluhan anak-anak dan ibu-ibu mulai berdatangan. Kami merasa senang melihat banyak anak-anak yang datang dan terlihat gembira, orangtua yang mengantarkan pun menunggu anaknya sambil membca. Sungguh pemandangan yang indah. Selepas pemutaran film, anak-anak pulang dengan membawa buku kesukaan mereka yang dipinjam di TBM Wadas Kelir.

Mengajak dan mengelola masyarakat untuk datang dan membaca di TBM memanglah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak hanya soal menunggu anak untuk datang dan membaca dengan sendirinya, jika demikian semua itu hanya akan bertahan selama beberapa saat saja. Inovasi dan kreativitas kegiatan sangatlah diperlukan agar masyarakat selalu tertarik mengunjungi TBM dan membaca buku.

Salam Literasi! Ayo Membaca! []