Menghidupkan kembali kegiatan literasi membaca di lingkungan masyarakat merupakan sebuah tantangan mengingat masa telah berganti dengan cepatnya. Saat ini hampir semua anak bahkan orang dewasa kurang minatnya terhadap buku sebagai bacaan, kehadiran smartphone mampu menggeser kedudukan buku sebagai bahan bacaan.

Oleh karena itu Rumah Baca Anis Safwah dan TBM Bunda Ipey mencoba berkolaborasi membuka Lapak di lahan kosong yang tak jauh dari Taman Kerinci Residence. Tujuannya adalah memancing minat baca anak-anak yang biasa lewat bermain sepeda ataupun sepatu roda.

Alhamdulillah niat baik berbalas, tanpa diundang satu persatu mereka mendatangi lapak baca yang tergelar hanya beralaskan spanduk bekas. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa yang merupakan ibu-ibu penghuni komplek taman residence pun turut berkunjung dan membaca berbagai bacaan yang disajikan oleh dua pegiat literasi tersebut.

Bahkan beberapa ibu-ibu menyarankan untuk membuka lapak baca di halaman rumah mereka.

“Mulanya saya agak pesimis buka lapak di sini karena sepi kali, tapi bu Efifa bilang sabar Bu nanti mereka datang sendiri biarkan saja mereka lihat-lihat dulu kita baca dongeng aja kuat-kuat agar mereka tertarik, masyaAllah selang beberapa menit beneran ramai peminatnya. Alhamdullilah,” ujar Sri Wahyuni pengelola rumah baca Anis Safwah dengan wajah berbinar-binar.

Kedua pegiat literasi ini merupakan seorang pendidik Rumah Baca Anis Safwah dikelola oleh Sri Wahyuni bertugas di SDN 001 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras sedangkan TBM Bunda Ipey di kelola oleh Efifa Chamalia bertugas di SDN 013 Pangkalan Kerinci.

“Kendalanya kita masih kekurangan bahan bacaan yang sesuai dengan anak-anak, karena hari gini kan mainan mereka gadget harusnya bahan bacaan yang kita sediakan bisa mengimbangi tontonan ataupun mainan mereka di gadget, karena dari melapak kita bisa melihat ke arah mana karakter baca anak, kebanyakan bacaan dengan gender laga lebih di senangi misalnya naruto, bahkan Kho Ping Ho aja ada yang minat karena nggak ada gambarnya dilepas lagi,” cerita Efifa pengelola TBM Bunda Ipey sambil tertawa.

Ia menceritakan kegiatan ini terjadi dadakan tanpa rencana, sambil menunggu putrinya latihan karate ia menghubungi rumah baca Anis Safwah dan mengajak gelar tikar membuka lapak baca. Wanita pengidap kanker ganas mammae triple negatif ini ingin mendedikasikan hidupnya untuk kegiatan yang bermanfaat. Beliau mengajak semua orang tua untuk kembali membiasakan anak-anak membaca buku agar mampu mengurangi aktivitas bersama gadget.

Dari kegiatan melapak dapat dilihat bahwa sebenarnya rasa ingin tahu anak-anak akan sebuah buku itu sangatlah besar. Hanya saja tertutupi oleh kehadiran gadget dan tidak adanya sarana untuk memberi ruang pada anak-anak kembali membaca. Mereka hanya membaca buku-buku yang di sajikan sekolah, dengan adanya lapak baca mereka tetap antusias mencari bacaan-bacaan yang mereka inginkan.

Mudah-mudahan dengan berkolaborasi kita bisa menjadi semakin kuat dalam bersinergi bersama menjalankan kegiatan literasi dimanapun kita berada.

Salam Literasi