Categories
TALI INTEGRITAS

Mengikat Integritas

Tentang tulisan ini mengendap dalam fikiran saya,  ketika integritas dan cara kerjanya secara tidak langsung masuk kepada fikiran saya. Belum sempat saya tulis baru setelah melewati kereta dari palmerah sampai Rangkasbitung. Yang saya lewati dengan tidur dan sempat di dokumentasikan oleh teman seperjalanan yang setia dan mengunghahnya difacebook.

Integritas serupa perjalanan Kereta Listrik, loh kok bisa? ada aturan main yang harus ditempuh, untuk yang harian atau yang langganan menggunakan tiket elektrik tersebut.

Jika kita tidak tepat waktu datang ke stasiun bisa jadi kita tertinggal dan tidak sampai dintujuan. Integritas serupa jalan yang mengarahkan pada tujuan.

Negara kita Indonesia, negara yang sumber kekayaan alamnya sangat melimpah, baik di darat ataupun di laut. Tetapi masalah yang kemudian selalu menjadi masalah di negeri ini adalah prilaku koruptif. Prilaku korup itu sejak kapan lahir? mungkin sejak dahulu sejak bangsa kita kedatangan kolonial, selalu lahir para penghianat yang menjadi musuh para pengabdi pada bangsa ini.

Termasuk yang menyebabkan lamanya penjajahan di negeri ini karena adanya para penghianat yang lebih senang memperkaya diri sendiri dan menyelamatkan badan sendiri daripada pasang badan membela bansanya sendiri.

Pada masa revolusi modern, juga sama lahir para penjilat yang memperlambat revolusi Indonesia.

Pada masa kemerdekaan Indonesia juga tidak sedikit yang melakukan prilaku koruptif, budak hanya di pengelola negara, tetapi juga diberbagai perusahaan suwasta termasuk perusahaan perkebunan.

Orde lama dan orde baru memiliki kisah tersendiri mengenai prilaku koruptif. Di era reformasi ternyata prilaku koruptif semakin jelas terlihat seimbang dengan berkembangnya komunikasi informasi. Prilaku koruptif selalu erat kaitannya dengan integritas.

Integritas menurut saya adalah keselarasan hati dengan perbuatan, semua orang punya hati, punya kebenaran, tetapi kebenaran tidak akan mengarah kepada kebaikan jika kita tidak punya kesadaran. Kesadaran integritas itulah yang harus kita ikat.

mengapa harus mengikat integritas? pertama karena integritas itu serupa iman, iman yang kadang naik kadang turun, maka cara mengikat integeitas adalah dengan mengingat kalimat-kalimat kekecewaan terhadap prilaku korup dan hujatan kepada prilaku korup, dengan mengingat itu maka kita menjadi mengusafi diri untuk melakukan prilaku korup.

Kedua, kita harus terus melatih diri, membicarakan tentang anti koruptif kepada semua orang, sehingga kita menjadi malu untuk melakukan prilaku korup.

Dalam acara panglima integritas KPK kemarin saya mendapatkan energi baru, seolah mengingat kembali setiap kata yang keluar dari mulut saya ketika jadi demonstran, atau lebih jauh lagi saya mengingat nasihat guru-guru saya ketika di madrasah untuk tetap berintegritas.

Semu orang selalu mendengar nasihat baik, tapi kadang nasihat itu tidak menjadi apa-apa, maka mari kita ikat Integritas kita dengan terus melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

*munawir syahidi Ketua umum TBM Saung Huma, Pandeglang-Banten

Leave a Reply