Categories
Artikel Opini

MENJADI PRIBADI YANG BAIK

Oleh. Heru Kurniawan* 

Sore ini saya punya pengalaman yang mendadak ingin saya tuliskan. Tidak penting, sih, tapi kok saya merasa sayang dilewatkan. Sekalipun pasti tidak dibaca dan tidak penting bagi orang lain. Tapi, setidaknya penting bagiku karena pengalaman ini membuatku menemukan satu titik kemanusiaan dalam diriku sendiri. 

Sampai di sini dulu. Jika kalian mau lanjut membaca, silakan. Jika tidak, maka lewati saja tulisan saya ini. 

Dimulai dari membaca group WhatsApp admin Komunitas Baca Novel yang saya rintis. Saya melihat tiga admin yang kerja keras membuat materi sosial media setiap harinya. Saat membaca kebayang pasti mereka kecapean. Timbul pertanyaan ragu dalam diri saya: apa sebenarnya yang sedang kami cari. Materi tidak kami dapat, sedangkan lelah pasti selalu mendekap hebat. 

Saat itulah, mendadak di pikiranku muncul kesadaran: menjadi pribadi yang baik. Ya, kita bekerja dan melakukan usaha tidak semata-mata karena hasil yang bisa diukur dari luar. Yang bisa disamakan dengan materi, prestasi, dan apresiasi yang memuaskan dan membanggakan. Kita bekerja dan berusaha juga karena sedang belajar dan berusaha menempa diri kita sendiri menjadi pribadi yang baik. 

Saat sedang berdilema dengan situasi ini, mendadak saya membaca chat group WhatsApp Forum Taman Baca Daerah. Sebuah chat yang menginformasikan perjuangan teman-teman Forum Taman Baca yang berjuang di jalur literasi dikirim. Saya membaca dan menonton link youtubenya. Chat dan videonya selaras dengan pikiran yang mengusik saya. 

Ya, teman-teman yang berjuang untuk meliterasikan masyarakat pun punya ruang berjuang dalam usaha untuk menjadi pribadi yang baik. Saya pun membalas chat di group tersebut: setidaknya kita melakukan pengabdian literasi dalam usaha untuk berusaha dan belajar menjadi pribadi yang baik. 

Muncul pertanyaan di benak saya: kenapa bekerja dengan sebaik mungkin bisa jadi cara dan usaha untuk menempa diri menjadi pribadi yang baik? 

Saya hanya punya keyakinan bahwa orang yang bisa bekerja dengan baik, penuh disiplin dan dedikasi; mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik; dan bisa membawa organisasi tempat kerjanya berprestasi, pasti orang tersebut punya pribadi yang baik. Setidaknya ini bisa tampak pada orang seperti ini mampu mengesampingkan ego personalitasnya, mendahulukan orang lain, dan rela berkorban dengan penuh kesadaran. 

Saya yakin orang dengan tipe seperti ini adalah orang baik. Bukankah orang baik itu adalah orang yang mau berkorban dan berjuang untuk orang lain? Sejarah peradaban kita pun mencatat, kita sekarang menjadi spesies dengan peradaban tertinggi, menduduki struktur piramida tertinggi, dan menguasai jagad makhluk hidup ini karena kemampuan berkorbannya yang menakjubkan. 

Membangun masyarakat yang beradab; mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan; hingga membangun kerajaan dan negara-negara. Semua adalah buah pengorbanan kita yang rela mengorbankan kepentingan pribadi dengan kehidupan manusia yang lebih baik. 

Adapun dalam sejarah kita selalu ada konflik dan pertumpahan darah, itu terjadi karena selalu ada orang jahat yang selalu mementingkan dirinya sendiri. Orang-orang jahat inilah yang selalu berusaha menghalangi orang-orang yang berpribadi baik. Pertempuran selalu terjadi antara yang baik yang berjuang untuk orang lain dengan orang jahat yang menghalalkan cara untuk dirinya sendiri. 

Dan hukum perdaban kita mengatakan: secara universal yang baik pasti menang. Buktinya perdaban kita sekarang sudah sedemikian maju. Jika yang baik kalah, pasti sekarang saya tidak bisa menulis tulisan yang tidak penting ini dan Anda tidak bisa membacanya. Kita semua musnah dalam kepunahan. 

Namun, sekalipun kebaikan akan selalu menang, tapi tidak bisa menjamin bahwa kebaikan akan berjaya selamanya. Bisa jadi suatu saat, jika kebaikan tidak selalu dijaga dengan baik, maka keburukan dan kejahatan akan menghancurkan peradaban kita. Kita bisa belajar dari hancurnya peradaban suatu daerah karena kegagalannya dalam melestarikan naluri baik kita sebagai manusia. 

Di sinilah saya melihat bahwa belajar dan berusaha menjadi orang baik itu tanggung jawab kita pada kehidupan dan spesies kita sebagai manusia. Salah satunya dilakukan melalui ruang sosial yang menunjuk kita untuk terlibat dalam suatu organisasi dan komunitas yang punya tujuan ideal untuk kebaikan banyak orang. 

Dengan bekerja sebaik mungkin. Menjalankan peran yang diberikan pada kita. Melayani dengan penuh kasih sayang. Selalu bergerak untuk kebaikan komunitas dan sosial, itu berarti kita sedang belajar menjadi orang baik. Orang yang akan terus berusaha baik dalam bekerja, melayani orang lain, dan mampu berkorban untuk orang lain. 

Dengan kesadaran belajar dan berusaha menjadi orang baik, kita berarti sedang berusaha menjaga kehidupan dan peradaban untuk selalu baik. Tentu, semuanya demi tugas mulia yang diamanahkan Tuhan pada kita: menjaga semesta dengan kebaikan. 

*Infokom dan Litbang Forum TBM

Leave a Reply