Oleh. Riyadi*
Forum TBM Kota Tasikmalaya dan Sanggar Katara Badranaya, mengadakan kegiatan bertempat di Wangsa Loka Tasikmalaya, dalam rangka memperingati Isra Miraj dan Hari Bahasa Ibu Internasional.
Kegiatan kali ini sangat kental dengan nuansa budaya, berbagai pentas seni tradisional seperti Tari Jaipong, Karinding, Qosidahan, Kaulinan barudak , Ngawangkongan Langlayangan dan yang tidak kalah menarik ada acara Nguseup, yaitu memancing di sungai.
Di samping pentas seni ada Tablig Akbar, Santunan Anak Yatim, dan Diskusi Budaya dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Narasember acara di antaranya ada Acep Zam Zam Noor ( Penyair), Nizar Machtuzaar (kritikus Sastra), Fauz Noor ( Penulis), Duddy RS ( Media KapolTv), Asep Sufyan ( Pegiat Literasi), dan Asep M Tamam ( Pegiat Literasi).
Para peserta terdiri dari anak – anak dan masyarakat setempat, mereka sangat antusias sekali. Peserta didominasi oleh ibu – ibu PKK seperti bernostalgia ke masa lalu, di mana kaulinan barudak untuk saat ini mulai jarang diminati anak – anak. Dengan adanya kegiatan ini salah satu cara untuk merawat dan memperkenalkan seni tradisional dan kaulinan barudak di tengah arus modernisasi.
Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini mengambil tema “Ngawanohkeun nu Bihari, Kamari jeung Kiwari” Sangat penting memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional ini. Sebagai warga negara yang baik, merawat dan melestarikan bahasa daerah menjadi wajib. Seperti di Kota Tasikmalaya, memiliki bahasa ibu yaitu bahasa sunda. Dalam bahasa sunda lebih di kenal dengan Poe Basa Indung Internasional.
Salam Literasi.
Riadi Pustaka Lazuardi /Pengurus Forum TBM Kota Tasikmalaya Bidang Program.