Laporan oleh: Vudu Abdul Rahman
Kita berharap memiliki generasi yang memiliki kecakapan hidup melalui pendidikan untuk menyambut masa depan Jawa Timur. –Abimanyu Ponco Atmojo.
Sumber daya manusia unggul merupakan ruh dari tema Festival Literasi Jawa Timur, yang diselenggarakan di lapang Bakorwil Bojonegoro, pada 18 – 19 Desember 2019. Hal tersebut sesuai dengan sambutan Abimanyu Ponco Atmojo Iswinarto, Kepala Bakorwil Bojonegoro, yang mewakili Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim.
Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur dapat meningkat melalui gerakan literasi masyarakat. Dwi Astutik, Ketua Pengurus Wilayah Forum Taman Bacaan Masyarakat Jawa Timur, mengatakan bahwa TBM dapat mengimplementasikan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui gerakan kultural yang selama ini telah digelorakan. TBM merupakan ceruk yang dapat memberi jalan agar masyarakat terbiasa membaca. Membangun masyarakat pembaca perlu waktu panjang hingga berlanjut pada budaya menulis kemudian. Pintu masuk literasi tersebut sebagai bahan dasar dalam mengasah pola pikir individu menuju kehidupan lebih baik dan masa depan yang lebih terang.
Dwi Astutik mengemban amanah sebagai Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jawa Timur sejak 2005. Menurutnya, sebagaimana tertuang dalam data Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten dan kota, dengan jumlah buta aksara tertinggi tahun 2007 mencapai 87.42 dengan IPM 73,4; pada 2008 melorot menjadi 65,4 karena menggunakan metode baru dengan skala tertinggi 100. Hingga pada tahun 2013, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 68,4 pada peringkat 108 dari 187 negara. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan percepatan pembangunan manusia di dunia pendidikan.
Baginya, peran Forum Taman Bacaan Masyarakat menjadi sangat penting dalam pelibatan penguatan percepatan IPM Indonesia. Merintis dan mengembangkan dunia literasi melalui taman bacaan masyarakat sebagai ikhtiar kelembagaan serta pembentukan forum sebagai wadah untuk saling berkoordinasi bagi semua lembaga yang ada dengan tidak lain tujuannya untuk membantu menyukseskan program pemerintah dalam percepatan penuntasan pemberantasan buta aksara dan peningkatan IPM Indonesia. Gerakan literasi di TBM selain untuk membiasakan membaca menjadi budaya baca, juga untuk mempertahankan kemampuan membacanya supaya tidak buta aksara lagi.
Berdasarkan pengalamannya, sepanjang perjalanan merintis-kembangkan TBM dan membentuk Forum TBM di daerah kabupaten-kota, tidak semudah apa yang direncanakan dalam sebuah strategi. Tentu ada kendala dan masalah-masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan tahap demi tahap dari program yang disiapkan. Oleh karena itu, ia berjuang membuka jalan antara forum TBM dengan pemerintah provinsi yang secara khusus mendukung gerakan PW FTBM Jatim dengan ragam bantuan, baik materiel ataupun imateriel. Melalui bantuan tersebut, PW FTBM Jatim menggagas 10 TBM rintisan dengan memberikan bantuan dalam bentuk sarana prasarana; buku, laptop, LCD, screen, dan printer. Dwi Astutik mewakili kepengurusan lama mewariskan ‘hadiah’ berupa; kantor, mobil, laptop, dan ATK untuk kepengurusan baru PW FTBM Jatim 2019 – 2024.
Festival literasi dan musyawarah wilayah merupakan dua agenda besar PW FTBM Jatim. Pada akhir sesi pembukaan Festival Literasi Jatim 2019, PW FTBM menganugerahkan Duta Literasi kepada Gubernur Jawa Timur dan Bupati Bojonegoro, disertai penandatanganan MOU PW FTBM Jatim dengan Gramedia.
Ragam kegiatan meramaikan festival literasi selama dua hari, di antaranya: Senam Anak PAUD, Lomba Mewarna Logo Pinarak Bojonegoro dan Mendongeng, Musik Komunitas dan Pelajar, Tari Thengul dan Persiapan Teknis Pembukaan, Pembukaan Festival Literasi dan Musyawarah Wilayah FTBM Jawa Timur, Workshop Menulis Konten Medsos, Membuat konten Youtuber, Workshop Penggunaan Drone, Workshop membuat aplikasi/ game, Standup Commedy, Musik, Pantomim, Musikalisasi Puisi, Bincang Literasi, Workshop Penulisan dan Teknik Baca Puisi, Teknik Public Speaking, Mendongeng untuk Mendidik, Workshop Perupa, Pemberian Piagam dan Piala. *)