Categories
Opini

Pentingnya Komunikasi dalam Meningkatkan Literasi

“Ka kenapa sih kita harus rajin membaca?” tanya Raju anak kelas 1 SD pengunjung setia TBM Wadas Kelir.

Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sering kali saya dengar dari anak-anak yang meminjam buku di TBM Wadas Kelir. Pada awalnya, saya kebingungan, bagaimana menjelaskan kepada anak sekecil ini? Apa mereka paham jika saya menjelaskan teori-teori tentang manfaat membaca? Saya tidak yakin mereka paham.

Sekilas saya lihat judul buku yang sedang ia pegang “Tyranosaurus”.

Saya tanya padanya, “Mas Raju sudah baca buku ini belum?”.

Sudah kemarin dibacakan ayah” jawabnya.

“Coba ceritakan ke kakak isinya.” Pinta ku.

“Ini dinosaurus yang difilm-film ka. Aku kenalnya Tyrex. Kata ayah Tyrex suka makan dinosaurus lain, dan sangat galak. Dia hidupnya dulu saat manusia belum ada. Nih, ka lihat. Kuku sama giginya tajam-tajam sekalinya.” Ucap mas Raju sambil menunjukan beberapa halaman tentang buku itu.

“Nah, sekarang ka putri tanya. Mas Raju tahu Tyrex suka makan dinosaurus lain dari mana?” tanya ku.

“dari buku” ujarnya.

“Tahu tyrex punya kuku dan gigi yang tajam dari mana?

“Dari Buku”

“Tahu Tyrex hidupnya jaman dulu saat belum ada manusianya dari mana kan mas raju belum hidup?”

“hehe dari buku juga” ucapnya sambil nyengir-nyengir.

“Nah! kalau seperti itu. Kira-kira kenepa ya kita harus membaca buku?” tanyaku lagi.

“Biar kita kenal Tyrex ya ka? He he.” Ucap mas Raju dengan tida melepas cengirannya.

“Hahaha.”Tawa ku pecah saat itu juga. Ternyata seperti itu ya pemahan yang di dapat anak sekecil ini. Akupun tidak tinggal diam. Kubenarkan pendapatnya, dan kutambahi bahwa dengan kita membaca buku kita bisa mengetahui banyak hal. Tidak hanya dinosaurus Tyranosaurus tapi juga yang dinosaurus lainnya seperti dinosaurus Therizinosaurus si cakar terpanjang, dll.

Dengan membaca buku kita juga tidak hanya tahu tentang dinosaurus, kita bisa menjelajah luar angkasa, mengenal banyak tumbuhan dan binatang diseluruh dunia, dan mengunjungi tempat-tempat indah diberbagai Negara.

“Iya bisakah ka?” tanya mas raju dengan binar yang takjub dengar kalimat saya.

“Bisa dong, mas raju kemana? Keluar angkasa atau mau keliling dunia dulu?” tanyaku.

“Aku mau baca temennya tyrex dulu ka, yang bisa terbang ada gak ka?.”

“Tentu saja ada, namanya Pterodactyl” jawabku.

“Hehe namanya susah-susah ya ka.”

“Makannya. Mas Raju bacanya dilancarin lagi yah. Nanti biar bisa baca sendiri.oke?” ujarku dengan mengacungkan dua jempol kepadanya,

“Oke deh ka.”

Sejenak aku berpikir. Bagaimana percakapan sederhana seperti diatas dapat merubah perilaku dan semangat anak semacam itu? Jawaban aku dapat, setelah  teringat dengan bacaan ku dulu. Bacaan tentang komunikasi interpersonal atau komunikasi tatap muka. Yang memiliki ciri keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Serta biasa digunakan oleh guru terhadap murid, ataupun orang tua terhadap anaknya.

Ternyata Komunikasi ini sangat baik untuk meningkatkan keingintahuan dan motivasi pada anak-anak terutama dalam hal membaca. Komunikasi seperti ini menimbulkan rasa percaya dalam hal ‘mengajar dan belajar’ bagi pelaku, serta menimbulkan perubahan perilaku positif, terutama apabila diterapkan bagi anak-anak.

Efek luar biasa kebiasaan membaca adalah kita menjadi lebih mudah dalam memahi setiap fase-fase kehidupan yang kita lewati. Mari bantu Indonesia menuju generasi emas. Salam Literasi

Leave a Reply