Oleh. Syarif Yunus*
Informasi layak anak menjadi penting dikedepankan sesuai denga harkat dan tumbuh kembang anak. Karenanya ketersediaan informasi layak dan tingkat literasi anak menjadi penting diperhatikan. Sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak anak, Kemenko PMK RI dan Forum TBM hari ini menggelar Rapat Penyusunan Juknis TBM Ramah Anak di Bogor (19-20 Mei 2023). Kegiatan Penyusunan Juknis dibuka oleh Asisten Deputi Literasi, Inovasi, Kreativitas, Kemenko PMK, Molly Prabowaty dan dihadiri 40 peserta dari pengurus Forum TBM serta pengelola TBM secara luring serta 30 peserta yang mengikuti secara luring.
Selain itu hadir pula Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kementerian PPPA, Rr. Endah Sri Rezeki, Asisten Deputi Revolusi Mental, Kemenko PMK Jazziray Hartoyo.
“Kami memandang TBM memliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar dan baca yang aman. Sehingga taman bacaan bisa menjamin pemeliharaan hak-hak anak. Untuk itu, kami berharap bisa diwujudkan program TBM ramah anak di Indonesia” ujar Ibu Molly dari Kemenko PMK RI dalam sambutannya.
Ibu Rr. Endah Sri Rezeki dari Kementerian PPPA menyebutkan saat ini 1 dari 2 siswa di Indonesia memiliki tingkat literasi yang kurang memadai. Sementara literasi menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Untuk itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) memiliki peran penting untuk mewujudkan program literasi berbasis ramah anak. TBM yang mengedepankan hak-hak anak secara sehat, di samping mampu menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya yang ada di masyarakat.
Kang Opik, Ketua Forum TBM menegaskan pentingnya TBM mengambil peran dalam perlindungan hak anak. Agar tidak ada kekerasan pada anak dan edukasi pentingnya hak anak. Karena itu, melalui Rapat Penyusunan Juknis TBM Ramah Anak yang difasilitasi Kemenko PMK RI ini dapat mewujudkan TBM Ramah Anak di Indonesia. Selain untuk mengatur nilai-nilai perlindungan anak, petunjuk teknis ini nantinya bisa menjadi arahan, pedoman, dan menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan taman bacaan masyarakat yang bersahabat pada anak-anak Indonesia. TBM yang lebih asyik dan mendukung partisipasi anak dalam kegiatan membaca.
Maka ke depan, harapannya TBM dapat mengambil peran terdepan dalam menjadikan taman bacaan sebagai sahabat anak. Taman bacaan yang tidak hanya menjadi tempat membaca buku tapi mampu melindungi hak-hak dasar anak.
Salam literasi.
*Pengurus Pusat Forum TBM Divisi Infokom