Rumah Baca Maryam atau bisa disingkat dengan RBM menjadi profil yang diulas minggu ini. Sebelumnya sudah ada TBM Teman Luar Biasa dan beberapa TBM lainnya yang sudah diulas dalam Sorot TBM.
Rumah Baca Maryam (RBM) adalah pusat literasi yang didirikan oleh Wikke Priyantini pada 1 Oktober 2022. Terletak di Dusun Biro, Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, RBM muncul sebagai respons terhadap kekurangan tempat baca di sekitar lingkungan tersebut. Dengan kesadaran akan keberagaman anak-anak yang belum mendapatkan edukasi literasi, RBM bertujuan menjadi sumber pengetahuan dan pengembangan literasi bagi mereka.
Dengan latar belakang pengelola yang pernah terlibat di rumah baca lain sebelumnya dan disuport oleh teman-teman serta keluarga, Wikke Priyantini tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah rumah baca di tanah kelahirannya. Tujuan utama pendirian RBM adalah menumbuhkan minat baca kepada anak-anak di sekitarnya, menciptakan ruang untuk berkreatifitas dan sebagai sarana atau wadah dalam penguatan edukasi literasi.
Kegiatan dan Kolaborasi
RBM rutin menggelar berbagai kegiatan literasi. Diantaranya kegiatan belajar bersama untuk anak-anak, read aloud, bermain puzzle, Board Game dan juga berbagai kegiatan lainnya.
Kegiatan literasi baca tulis menjadi fokus utama RBM. Anak-anak yang awalnya belum terbiasa membaca buku cerita kini dapat membaca dengan baik dan lancar dalam waktu singkat. Proses tersebut terbukti efektif dalam menumbuhkan minat baca dan pemahaman terhadap apa yang mereka baca.
Di banyak kasus, membaca hanya menjadi kegiatan mekanis tanpa pemahaman. Di daerah sekitar RBM ini, masih banyak anak yang belum bisa membaca karena dipengaruhi oleh faktor pendidikan orang tua. Pendekatan yang diambil di RBM fokus pada menumbuhkan minat membaca pada anak-anak yang belum bisa membaca, menggunakan buku-buku pilihan mereka, mengulang kosakata, dan memberikan perhatian khusus kepada mereka. Hasilnya, dalam waktu kurang dari 2 bulan, mereka mampu membaca dengan baik dan lancar.
Pada event tertentu, RBM juga seringkali melakukan kegiatan sesuai dengan tema eventnya. Misalnya saat Bulan Ramadhan, mengadakan kegiatan-kegiatan sosial. Saat Peringatan Hari Anak Nasional atau Hari Kemerdekaan Republik Indonesia juga mengadakan kegiatan-kegiatan khusus memperingati hari tersebut.
Untuk memperkaya kegiatan literasi, RBM Dengan tangan terbuka menerima siapapun yang ingin berkolaborasi. Salah satunya yang pernah melakukan kolaborasi adalah mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri.
Mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Malang tersebut berbagi pengetahuan dengan anak-anak RBM melalui acara edukasi berjudul “Yuk, Lengkapi Isi Piringku”. Kegiatan ini membawa manfaat besar karena membantu anak-anak memahami pentingnya asupan makanan harian mereka, mengevaluasi nilai gizi yang cukup, serta memastikan kesehatan mereka. Ini relevan mengingat kecenderungan anak-anak saat ini lebih suka jajan di luar dengan beragam variasi makanan yang ditawarkan oleh pedagang.
Kolaborasi sejenis tidak hanya memperluas wawasan anak-anak, tetapi juga memperkaya kegiatan literasi.
Relawan dan Jaringan
Relawan RBM berasal dari kalangan anak-anak anggota RBM, termasuk dari kelas 4, 5, 6, bahkan SMP. Sementara itu, keluarga pengelola juga turut berperan sebagai relawan. Meskipun masih dalam proses pembentukan jaringan yang lebih luas, RBM terbuka untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Koleksi Buku dan Pengembangan
Sebagai pusat literasi, RBM juga memiliki beragam jenis buku. Didalamnya mencakup novel, majalah, kamus, komik, ensiklopedia, jurnal ilmiah, buku antologi, Alqur’an, buku parenting, dan buku ilmu pengetahuan sosial budaya. Total buku yang dimiliki saat ini sekitar 380 buku. Karena masih baru dan butuh pengembangan, RBM masih membutuhkan banyak buku-buku berbagai jenis untuk memberikan akses luas bagi anak-anak dalam memenuhi kebutuhan literasi mereka.
Pengelola Rumah Baca Maryam (RBM) aktif melibatkan diri dalam kegiatan pengembangan, termasuk partisipasi dalam penulisan buku antologi dan berbagai proyek kreatif bersama anak-anak. Melalui penulisan buku antologi, mereka berusaha memotivasi anak-anak untuk mengekspresikan ide dan pengalaman mereka.
Keterlibatan aktif dengan masyarakat setempat menjadi fokus yang penting juga. Informasi tentang kegiatan RBM coba disebarkan melalui undangan, selebaran yang dipublikasikan secara daring dan cetak, serta komunikasi langsung. Pendekatan ini memastikan bahwa informasi mengenai kegiatan RBM diketahui oleh lebih banyak orang dan menjangkau komunitas-komunitas setempat.
Selain itu, adanya interaksi langsung yang dilakukan oleh pengelola membantu membangun hubungan yang kuat antara RBM dan masyarakat, menciptakan kesadaran tentang pentingnya literasi dan memperluas dampak positif kegiatan literasi di lingkungan sekitar.
Penutup
RBM, yang kini berusia lebih dari satu tahun, menghadapi tantangan utama dalam mengedukasi anak-anak agar membaca dengan pemahaman yang lebih baik. Melalui pendekatan yang unik, RBM berhasil membiasakan anak-anak membaca buku cerita, mengulang kosakata, dan memberikan perhatian ekstra kepada yang belum bisa membaca.
Rumah Baca Maryam, dengan segala kegiatan dan upayanya, menjadi tonggak penting dalam memajukan literasi anak-anak di Desa Wonorejo, Kediri. Melalui kerjasama dan dedikasi, RBM terus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk memperkuat pendidikan literasi di lingkungan mereka. Update terbaru tentang RBM bisa diakses di akun IG @rumahbaca_maryam.