Hari itu sepulang kuliah, aku menemaniku keponakan ku yang sedang bermain…
“main apa jasmine?” tanyaku.
“main boneka tante”
“sini kita main bersama,. aku pun bermain bersama dengan keponakan ku..
sambilan bermain ku bertanya pada ponakanku, “sudah besar mau jadi apa jasmine”
“jadi dokter katanya”
“sini dengerin tante punya cerita tentang dokter”
jasmine pun mendengarkan ceritaku. saat itu aku bercerita tanpa konsep, tanpa materi yang matang. cerita mengalir begitu saja apa yang terlintas dikepalaku.. dia antusias mendengarkan dengan sesekali bertanya dan ketawa mendengar ceritaku dan dianggap lucu baginya, dengan menggunakan beberapa boneka yang ponakan ku miliki. aku terus bercerita, sampai cerita selesai.
diakhir cerita, kusampaikan kepadanya beberapa pesan moral.
“tante besok lagi ya” ucap jasmine
“iya sayang, asal jasmine tidak nakal, terus belajar agar impian jadi dokternya terwujud”
“bahagiain ayah, bunda, nenek, abucik, tante dan semuanya, dan sekarang kita akhiri main dan ceritanya. sekarang waktunya jasmine untuk belajar baca ” jawab ku.
“iya tante”
aku pun mengajari keponakanku untuk membaca.. setelah itu diakhir pembelajaran. ku ceritakan buku cerita kepadanya. ponakan aku antusias dan menjadi lebih giat untuk belajar membaca, katanya agar kelak dapat membaca buku cerita sendiri tanpa dibacakan orang lain.
senang sekali rasanya melihat senyum dan gelak tawa dari keponakanku tersebut dan antusias dari jasmine untuk belajar membaca, karena mengajari membaca pada anak adalah kemampuan dasar mengajarkan literasi kepadanya.**