Oleh. Syaiful Bachri*

Dalam rangka Hari Aksara Internasional 2023, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Kemdikbudristek menggelar Webinar Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional 2023. Opik, Ketua Umum Forum TBM menjadi salah satu panelis pada webinar pada diskusi ke-3 penguatan literasi bertajuk “Strategi  Pengembangan Literasi” secara virtual pada Selasa sore (26/09) .  Panel-3 tersebut merupakan  agenda pamungkas dari seluruh rangkaian panel pada hari itu. Sebelumnya, panel ke I dan II digelar dengan dua tema yang berbeda yang secara khusus membahas tentang dinamika keaksaraan dan literasi.

Ada dua sub topik yang berlangsung pada sesi panel ke III sore itu. Pertama, tentang Peran Taman Bacaan Masyarakat dan Pemajuan Literasi Masyarakat yang disampaikan oleh Opik, Ketua Umum Forum TBM, serta Strategi Penguatan Jejaring Komunitas Literasi disampaikan Wien Muldian dari Perkumpulan Literasi Indonesia.

Sebagai pembicara pertama,  Opik memaparkan banyak hal terkait dinamika dan agenda TBM dalam kepengurusannya. Dirinya juga menegaskan bahwa TBM tidak hanya sebagai suatu wadah berkumpulnya para pegiat literasi. Namun, juga tempat bagi setiap sekelompok orang yang memiliki kepedulian yang tinggi bagi pemajuan literasi masyarakat. “Jadi, TBM itu berdiri pada 11 Juli 2005 sebagai wadah untuk menghimpun para pengelola Taman Baca Masyarakat atau pegiat literasi, serta para pihak yang memiliki kepedulian terhadap pemajuan literasi masyarakat”. Ungkap Opik.

Untuk menguatkan literasi masyarakat, Opik telah merancang beberapa agenda  dalam kepengurusannya kali ini. Mulai dari optimalisasi fungsi TBM dalam skema kerelawanan hingga menguatkan jejaring melalui program “Aku, Buku, & TBM” yang telah sukses terselenggara baru-baru ini. Program penguatan tata kelola organisasi, melakukan advokasi kebijakan dan kemitraan, serta penguatan koleksi bahan pustaka juga merupakan serangkaian agenda lainnya  dalam kepengurusannya kali ini.

Di sisi lain, sebagai  pegiat literasi yang tergabung dalam salah satu Perkumpulan Literasi Indonesia, Wien Muldian juga menambahkan bahwa dalam rangka mengembangkan  literasi masyarakat, perlu adanya gerakan literasi yang menyentuh keseluruhan lapisan masyarakat. “Perlu adanya sinergi Antara sekolah, keluarga, dan masyarakat”.  Ucap Wien. “Jangan sampai gerakan dibangun tetapi tidak tahu sumber belajar dan bangunan pembelajaran. Kemudian jangan hanya membuat program tetapi lupa pada konten kegiatan”. Tegasnya.

Bagi Opik, keberadaan TBM hari ini menjadi satu bentuk wadah yang memudahkan masyarakat dalam mengakses, memahami, mengelola, dan menggunakan pengetahuan. Karena itu, gotong royong dalam  mengelola jejaring gerakan lokal yang adaptif, kreatif, dan kolaboratif penting dilakukan sebagai bentuk memberdayakan pengetahuan masyarakat lewat bacaan.

Heni Wardatur Rahmah, Sekjen Forum TBM, yang merangkap moderator pada acara hari itu turut mengafirmasi kedua narasumber. Dirinya, juga menekankan pentingnya strategi serta kolaborasi antar komunitas, pegiat, dan TBM dalam rangka penguatan literasi hari ini.

Tepat pada pukul 17.15, acara Panel ke III kemudian dipungkasi dengan penampilan Band Prodigis yang berlangsung meriah.

Salam.

 

*Pengurus Forum TBM DIY dan Tim Penulis Forum TBM