Diskusi literasi dalam rangka memperingati hari pahlawan di Sekretariat YRBK Banjar. Foto: Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Puluhan pelajar di Banjar dari berbagai tingkatan ikuti diskusi literasi dalam rangka memperingati hari pahlawan yang berlangsung di sekretariat Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) di Gang Asem, Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar, Minggu (12/11/2017).
Dihadiri juga perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjar, salah satu guru yang juga penulis buku serta mahasiswa, acara diskusi tersebut berlangsung santai namun khidmat.
Oom Supriatna, Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Disdik Banjar, mengatakan, dirinya bersyukur dalam diskusi tersebut bisa menyampaikan hasil Jambore Literasi yang berlangsung di Bumi Perkemahan Kiara Payung Sumedang bersama 74 delegasi Kota Banjar.
Menurutnya, oleh-oleh pengalaman tersebut dibagikan kepada pegiat literasi maupun kepada pelajar guna diharapkan memotivasi budaya literasi di Banjar.
“Tentunya melalui semangat hari pahlawan ini kita berkeinginan budaya literasi semakin tumbuh. Kita ketahui minat baca di Kota Banjar masih rendah dan ini harus didorong oleh semua pihak, terutama dari Disdik maupun Dinas Perpustakaan Daerah,” katanya kepada HR Online.
Sementara itu, Pendiri YRBK, Sofian Munawar, mengingatkan, bahwa dalam membangun budaya literasi tidak semudah dibayangkan, apalagi kaitannya dengan perjuangan para pendahulu dalam melawan penjajah. Artinya, kadar perjuangan tiap zaman pasti berbeda tantangannya.
“Untuk budaya literasi, ini sangat erat kaitannya dengan hati maupun rasa. Jadi, dalam mewujudkannya itu tidak menggunakan langkah-langkah represif, akan tetapi harus persuasif. Sebab, anak-anak kita akan lebih terdorong ketika kita menggunakan cara pendekatan psikologis maupun kultural,” tuturnya.
Bagi Sofian, budaya literasi merupakan hal yang seharusnya menjadi kebutuhan anak-anak maupun masyarakat guna mendongkrak berbagai persoalan bangsa yang dihadapi saat ini. Meski tidak harus mengangkat senjata seperti zaman perjuangan para pendahulu, namun melawan ketertinggalan bangsa dari bangsa lain juga menjadi persoalan yang harus diselesaikan bersama.
“Dahulu para pahlawan kita melawan menggunakan senjata, berperang melawan penjajah. Nah tugas kita saat ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa melalui literasi. Kami yakin, ketika literasi di Banjar meningkat, berbagai persoalan di Banjar bisa dihadapi,” tegasnya. (Muhafid/R6/HR-Online)