Categories
Berita

Srikandi Pegiat Literasi dari Ujung Timur Banyumas

BANYUMAS-Kabupaten Banyumas mempunyai berbagai cerita unit dan juga tokoh-tokoh karismatik. Sebut saja Kyai Saifuddin Zuhri yang pernah menjadi Menteri Agama era presiden Soekarno, dan juga tokoh-tokoh yang lain pada masanya. Pada zaman teknologi informasi sekarang ini, Banyumas juga mempunyai tokoh lokal yang cantik dan karismatik. Sebut saja Warastuti Any Anggorowati. Adalah pejuang literasi berasal dari kelurahan Kebokura kecamatan Sumpiuh kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kiprah Any dalam mendekatkan buku dimulai semenjak menjadi honorer di SDN 1 Banjarpanepen kecamatan Sumpiuh. Sepuluh tahun sudah perjuangannya menjadi tenaga pustakawan di SD tersebut. Pada tahun 2011, Any menjadi pengelola sebuah taman bacaan masyarakat (TBM) di desa Banjarpanepen. Perjuangannya belum berakhir. Berbagai kegiatan demi masyarakat agar gemar membaca di desa Banjarpanepen menuai permasalahan di lapangan. Namun hal tersebut tidak membuatnya gagal menyerah untuk menjadi relawan pada sebuat Taman Baca di desa Banjarpanepen.

Pada tahun 2014, Any Anggorowati mencoba mendekatkan buku dan meningkatkan minat baca masyarakat di kelurahan Kebokura kecamatan Sumpiuh. Benar saja, di tempat sendiri inilah banyak masyarakat yang antusias berkunjung ke Griya Baca Jelita (GBJ). Sebuah taman bacaan masyarakat yang ia dirikan. Kata ‘Jelita’ sendiri merupakan singkatan dari ‘Jendela Literasi Tanah Air’. Dengan segala inovasi dan kreativitasnya, perlahan mulailah banyak yang tersentuh dan merangsang untuk berbondong-bondong berkunjung ke GBJ. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua, bahkan sampai lansia. Dari berbagai kalangan inilah, GBJ memberi tema kegiatanya “Pengembangan Literasi Melalui Seni Jelita”.

Melihat peluang adanya lomba essay Olimpiade Literasi Nasional yang diselenggarakan oleh Makmal Pendidikan, GBJ pun mengambil peluang tersebut dan berhasil masuk 10 besar dari 2.098 peserta.

http://Aksi%20Turun%20Jalan

Selain itu, ibu dari dua anak ini berjuang melalui berbagai penjuru. Setiap hari Senin sampai Sabtu, dia melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SDN 1 Banjarpanepen dengan inovasinya “Box Cerdas GLS”. Sepulangnya dari mengabdi di sekolah, dia pun melanjutkan dengan membuka lesehan baca di GBJ sampai jam 8 malam. Jika di hari Minggu, dia dibantu pegiat literasi lainnya yaitu Iwan Sanusi, Andri Setiawan, dan Eny Sugyharti bergerak membuka lapak baca di sudut-sudut keramaian kabupaten Banyumas dan bahkan sampai di kabupaten lainnya.

Dari kerja keras inilah, Any mendapat penghargaan sebagai pegiat literasi kabupaten Banyumas dalam acara Gebyar Mas memperingati hari buku dan hari pendidikan nasional tahun 2017. Pada tahun 2015, Any berhasil mendapat juara 1 dalam lomba PTK Paudni kabupaten Banyumas dengan karya nyatanya “Merangsang Minat Baca Masyarakat Melalui Community Enggagement/ Pelibatan Masyarakat”.

“Kegiatan-kegiatan yang saya lakukan notabennya adalah panggilan dari hati. Ini sebagai wujud kecintaan saya terhadap bangsa Indonesia. Dengan niat yang tulus, iklas dan demi kebaikan, insyaalloh Alloh akan mempermudah jalan kita. Semoga menjadi amal jariyah karena memberikan ilmu yang bermanfaat, amin,” katanya beberapa waktu yang lalu.

Selain masuk dalam kepengurusan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Banyumas, Any juga menjadi anggota Pustaka Bergerak Indonesia (PBI). Berbagai bantuan buku pun masuk setiap bulannya. Hal ini karena dia selalu menjalankan visi dan misinya.

Usai bertemu dengan Nirwan Arsuka Ahmad (Presiden PBI) dan pegiat literasi lainnya pada acara Kopdanas di Surakarta (8/12), Any pun semakin yakin akan langkahnya. Bahkan GBJ pun mendapat bantuan buku dari Perpusnas senilai 75 juta, yang secara simbolis diserahkan langsung di gedung Perpusnas, Jakarta (15/12).

“Terimakasih atas dukungan Kepala Dinas Arpusda kabupaten Banyumas, Fuad Zain Arifin. Camat Sumpiuh, Abdul Kudus. Lurah Kebokura, Sudiyanto. Suami tercinta, Tri Hartono. Relawan GBJ dan pegiat literasi lainnya,” ucapnya terharu saat dihubungi melalui telepon.

“Aku bahkan sampai meneteskan air mata bahagia ketika banyak pengunjung datang membaca dan meminjam buku , baik di lesehan maupun saat buka lapak baca. Walau sudah zaman internet dan serba canggih, tetapi banyak yang masih menyempatkan diri membaca buku,” sambungnya tersedu.

Beberapa perlombaan yang pernah diadakan oleh GBJ, antara lain lomba mewarnai TK, PAUD tingkat kecamatan Sumpiuh di taman kota Sumpiuh. Ada juga lomba busana kartini di GBJ. Lomba Panembromo untuk lansia di GBJ.

Adapun program yang akan dilakukan yaitu membuat sudut-sudut baca dan mewujudkan Gerakan Sumpiuh Membaca.

“Ora maca, ora eksis,” pungkasnya.